Saturday, June 16, 2018

MENCOBA MENIKMATI LEBARAN DENGAN KESENDIRIAN

Apa enaknya lebaran dalam kesendirian. Kenikmatan yang semu bilamana ada yang bisa menikmati lebaran dalam kesendirian, Contohnya saya, mencoba menikmati lebaran dalam kesendirian di Pekanbaru ketika seluruh anak dan istri kumpul keluarga besar istri di Jakarta.

Mungkin ada sesuatu perasaan yang hampa saat menikmati lebaran dalam kesendirian dimana kehampaan itu timbul dimana setelah wafatnya Ibu kandung saya di bulan Oktober tahun lalu. Lebaran yang biasanya diisi dengan telpon dan kehadiran diri kepada Ibu Kandung , tapi tahun  ini semua terasa hilang begitu saja sehingga lebaran tahun ini ibarat lebaran yang mengalami kesedihan dan kesendirian yang tak terhingga.

Ada ajakan dari istri untuk datang ke jakarta agar bisa merayakan lebaran bersama keluarga besar istri, tapi tawaran ini sya tolak dengan halus alasannya karena hari seninnya harus kembali kerja di lokasi yang jaraknya sekitar 3 jam dari Pekanbaru. Dan juga mungkin aku terlalu gengsi untuk minta uang sama istri agar membelikan tiket pesawat P/P Pekanbaru - Jakarta. Tapi sebenarnya aku merasa tahun ini Lebarannya berbeda dari tahun tahun sebelumnya, karena hilang nya sosok ibu yang selalu saya saya ucapkan "Selamat Hari Raya Idul Fitri," Mohon  Maaf lahir dan bathin.

Ada kesedihan yang mendalam saat ibuku wafat karena saat ibuku sakit dan wafat aku tidak bisa membantu apa-apa kepada ibuku dimana sejak Agustus 2016 sampe Akhir mei 2018 , aku tidak bekerja dan hanya mengaharapkan dana dari istri dan juga dari berjualan kopi serta dari training-training yang saya buat di Pekanbaru. Namun hasilnya tak seberapa dibandingkan bilamana aku kerja.

Ibuku sakit, aku tidak bisa berbuat banyak untuk membantu Almarhum, cuna berharap kepada kakak saya yang di Jakarta yang membantu ibu dalam biaya berubat dan biaya selama diopname di rumah sakit. ada rasa sesal dalam hati karena tidak bisa membuat ibuku sembuh. Ada rasa kehilangan bilamana harus menerima sesuatu kondisi yang tidak aku bisa terima di kala aku masih tidak bekerja.
Sesuatu yang mengutarakan egoisme yang mungkin sempit karena mengorbarkan sesuatu yang lain karena gara gara rasa kehilangan yang mendalam ketika kehilangan seorang ibu.

Aku mengendarai sepeda motor dari Duri ke Pekaanbaru karena ingin berlebaran di Pekanbaru tapi nyatanya aku menemukan sesuatu yang hampa saat lebaran tiba. Rasa kebersamaa dan rasa suka cita dalam menyambut lebaran tidak aku temukan dalam rumahku di kala sendirian. Hanyalah rasa sesal yang mendalam karena tidak bisa bersama keluarga anak dan istri .

Memang aku tak punya uang untuk menikmati lebaran tahun ini, makanya menyembunyikan diri dari suasana lebaran dimana mungkin salah ku juga yang terlalu boros dalam menikmati kehidupan ini. Tidak ada saving saving yng kulakukan dan hanyalah mencoba investasi di jualan kopi.

Tapi itulah kehidupan dan semacam suatu pengalaman yang berharga untuk saya, agar selalu ada bersama keluarga saat lebaran tiba. Semoga menjadi hikmah buat saya sendiri

No comments:

Post a Comment