Wednesday, January 25, 2017

THE SUNYI SENYAP TOUR & TRAVEL - YOUR PARTNER ON YOUR HOLIDAY





Kata "Sunyi Senyap" diambil menjadi nama Tour & Travel kami adalah Di kala kita merasa sepi, jenuh, hati merasa sunyi, sendiri, berarti kita memerlukan kegembiraan dimana kegembiraan itu bisa saja kita dapatkan dengan mengingat Allah SWT juga kita bisa mencari tempat rekreasi / hiburan melalui Tour & Travel. Dengan "Sunyi Senyap Tour Travel, Bahagia akan menanti anda.


Anda bisa melakukan reservasi online Tiket Pesawat baik di Seluruh Indonesia Maupun di Mancanegara, tergantung ketersediaan system online kami. Selain reservasi tiket pesawat, anda juga bisa melakukan reservasi online untuk pemesanan voucher hotel yang ada dalam system kami. Selain itu di sini tersedia juga loket pembayaran Online untuk pembayaran listrik, telp, pdam, leasing, pembelian token listrik, pulsa hp, tiket kereta api dan lainnya, yang anda bisa lihat pada web kami ini
Dengan membuka Laptop, Hp , Komputer  Anda di  "SUNYI SENYAP TOUR & TRAVEL", Anda bisa cek jadwal, cek harga, melihat jumlah seat yang tersedia, booking,Issued tiket secara online dan realtime 24 jam serta cetak tiket pesawat langsung di tempat Anda.

KAMI JUGA MENYEDIAKAN PAKET UMRAH, PAKET TOUR BAIK DI INDONESIA MAUPUN DI MANCA NEGARA"
Bila nanti ada kesulitan dalam melakukan reservasi online, silahkan hubungi kami. "We serve better"
Harga "SUNYI SENYAP TOUR & TRAVEL" Insha Allah di jamin lebih murah dari website Airlinenya*  SILAKAN BUKTIKAN

Lion air: lebih murah 10.000
Sriwijaya air: lebih murah 11.000

Bila anda ingin memiliki Usaha Tour & Travel , anda bisa menghubungi kami
Usaha Tour&Travel ini bisa dijalankan:
1. Buka counter penjualan
2. Digabung dengan usaha yang ada,
3. Di rumah
4. Dikantor / sambil bekerja

Monday, January 9, 2017

MENCARI CERITA YANG SEMPURNA DI CANBERRA (Bagian 2)



Di awal saya cerita mengenai diri saya dan apa yang terjadi dengan saya selama menjalani kehidupan di Canberra dan betapa hidup memang perlu perjuangan di Canberra, maksud dari cerita itu adalah agar kita sadar bahwa bekerja di Canberra bahwa bekerja tidaklah semudah yang kita pikirkan, karena perlunya ketekunan dan keihlasan di dalam kita menjalani sebuah pekerjaan walau pekerjaan tersebut belum pernah kita lakukan, karena mungkin selama kita di Indonesia, kita memiliki pembantu sehingga tidak pernah kita pikirkan sebelumnya bahwa kita pun akan mengalami kejadian serupa bilamana kita menginginkan penhasilan tambahan selain dari beasiswa yang didapat.

Tapi dalam cerita saya ini, saya hanya cerita bagaimana saya dan mendapatkan pekerjaan sebagai seorang cleaner. Dan tidak menutup kemungkinan bagi teman-teman untuk mendapatkan pekerjaan lain selain menjadi cleaner. Mungkin saja bisa menjadi pengasuh anak “children Day care”, kerja di supermarket atau kerja sebagai apa saja.

Bekerja sebagai cleaner di Canberra merupakan harapan semua orang baik itu dari Indonesia, India, Malaysia, China, Mongolia atau negara Asia lainnya karena penghasilan yang didapat sangat tinggi untuk ukuran orang Asia. Dan kebetulan jarang sekali kita lihat bahwa orang Australia (bule) mau menjadi seorang cleaner. Jadi persaingan untuk mendapatkan untuk saat ini sangat tinggi sehingga orang-orang yang belum punya pengalaman kerja atau sudah kenal dunia cleaning sangat sulit untuk mendapatkan kerja cleaning.

Sebagaimana kita ketahui bahwa hasil kerja satu jam untuk seorang cleaner berkisar antara AUD$ 17 – AUD$ 32. Bisa dibayangkan berapa hasil yang di dapat bilamana bekerja selama 20 jam/minggu. Misalkan saja per jam kerja AUD $20 berarti dikalikan 20 jam maka hasilnya AUD $ 400 (sebelum dipotong pajak). Tapi entah betul atau tidak gaji cleaner di Canberra nantinya hanya sekitar AUD$ 17/ jam karena PM Australia yang baru mau menyamakan gaji Cleaner di ACT dengan Negara bagian lainnya, sebagai contoh gaji cleaner di Sydney sekitar AUD $ 17 /jam sedangkan di Canberra sekitar AUD $ 21/jam. Tapi untuk kepastian mengenai standard gaji cleaner tersebut, sampai saat cerita ini ditulis, masih belum ada keputusannya.

Untuk mensikapi sebuah persaingan kerja di bidang cleaning maka ada baiknya sebelum terjun atau melamar kerja sebagai seorang cleaner walaupun belum punya pengalaman ada baiknya mengikuti training-training cleaning yang diadakan komunitas-komunitas yang ada  atau bertanya dengan teman-teman yang punya pengalaman kerja cleaning yang ada di sekitar kita. Agar kita bisa menempatkan apa yang kita pahami tersebut bisa dimasukkan di dalam CV kita untuk melamar kerja cleaner.

Kalau komunitas Indonesia di Canberra yang selalu mengadakan training cleaning yaitu komunitas yang bernama Ikatan Cleaner Masyarakat Indonesia disingkat ICMI. ICMI Canberra sampai saat ini, September 2016 telah mengadakan sekitar 9 kali training dengan tujuan mendidik Masyarakat Indonesia yang ingin terjun di Bidang Cleaning Service disamping untuk mereduce mentai pejabat juga untuk membantu mereka memahami apa-apa saja yang ada di dunia cleaning service, apa yang dilakukan dan apa yang harus diketahui.

Tapi sebelum memasuki dunia cleaning, kita harus mengikhlaskan diri kita untuk menerima pekerjaan sebagai seorang Cleaning karena atasan kita/ supervisor kita tidak perduli siapa kita di Indonesia ataupun walau pernah kerja sebagai expart di Malaysia seperti saya yang sebagai Piping Engineer. Bagi atasan/pimpinan, siapapun kita mereka tidak mau perduli, karena kita kerja sebagai cleaner, yach jadilah cleaner yang baik dan rajin.

Ada ungkapan di dunia Cleaning di Canberra menurut yang saya pahami yaitu :

I don’t care who you are, I don’t care where you are from, I don’t care what you do in your country. As Long As You Work As Cleaner, Be A Good Cleaner.

Jadi who’s care for us? Just do the cleaner job, make it nice and get some money of that sheet (halusnya) job!(itu kata teman)

Saya menemukan istilah tersebut saat saya baru pertama kerja sebagai seorang House Keeper di Hotel Clifton Canberra di bulan Agustus 2012. Dan saat itu supervisor yang bernama Delilah, seorang ibu tua dan masih tampak muda dari Philipina yang sudah menjadi warga Negara Australia bertanya kepada saya,”Kamu kerja apa di Indonesia”, Trus saya jawab,” saya kerja sebagai piping engineer”
Dia menjawab,” Iwan, I don’t care who you are, I don’t care where you are from, I don’t care what you do in your country. As Long As You Work As Cleaner, Be A Good Cleaner. Saya hanya bisa terdiam kala itu dan akhirnya saya bisa menerima  apa yang dikatakannya adalah benar.

Kenapa beliau katakan begitu, karena yang melamar kerja banyak dan juga banyak mempunyai posisi sebagai orang penting di negaranya, karena ada yang jadi Manager, Dokter Diplomat, walaupun pekerjaan professional lainnya yang datang sebagai student atau spouse student. Keikhlasan di Hati sangat perlu diselami agar bilamana kita bekerja sebagai cleaner nantinya dengan mudah kita melakukan pekerjaan tersebut alias tidak berat tangan.

Dan ada istilah “NO BUT, JUST DO IT”. Apa itu ?
Istilah NO BUT, JUST DO IT adalah istilah yang sengaja saya buat untuk saya sendiri untuk memotivasi diri saya agar saya tidak melakukan bantahan terhadap apa yang dikatakan oleh pimpinan saya saat saya mendapat teguran dikarenakan kerja saya kurang bagus, karena semakin kita membantah, semakin bos tidak suka sama kita. Jadi ada baiknya apa yang diminta bos untuk mengerjakan, ada baiknya dikerjakan walaupun kadang mungkin kurang bersih.
Banyak orang yang mengeluarkan perkataan “But” tapi nasibnya tetap seperti butt (puntung rokok). Setelah dihisap lalu dibuang..Dan kita khan nggak mau bernasib seperti butt, karena kita khan bukan perokok jadinya harus bisa menerima teguran dari atasan. Karena pun kadang atasan mendapat teguran keras dari atasannya lagi, dikarenakan kerja seorang cleaners tidak baik dan bersih.

Jadi jangan pernah bicara but, karena bagi seorang cleaner, harus dikerjakan dahulu dan bila hasilnya tetap sama, langsung dilaporkan kepada pimpinan/ supervisor, daripada kita bilang “But” tapi belum dicoba/dilakukan”
Namun setelah ditelaah lagi kata-kata “No But Just Do It” berarti apapun yang diperintahkan oleh supervisor harus kita laksanakan walaupun nantinya berbahaya bagi cleaner itu sendiri. Jadi akhirnya istilah tersebut saya akan ditambah menjadi “ No But Just Do It, If No Safety, Don’t Do It”

Untuk menghindari rasa kesel akibat kena teguran keras dari pimpinan/ supervisor, ada baiknya selalu mengingat kata-kata,” Jangan pikirkan marahnya dia, pikirkan berapa yang saya hasilkan dari kerja cleaning…20 dollar..20 dollar..” sehingga amarah kita akan segera reda dan kembali kerja dengan sempurna.

Jadi bekerjalah menjadi seorang cleaner yang baik karena Australia adalah tempatnya untuk mencari uang tambahan semasa berada di Canberra sebelum balik ke Indonesia.

Oh yach sebelum ingin masuk ke dunia kerja harus juga memiliki TFN alias no wajib pajak ala Australia. Karena bila telah diterima kerja, kita diwajibkan melampirkan TFN Numbernya. Jadi nanti bilamana sudah berada di Canberra Australia dan ingin bekerja, segeralah mengurus TFN. Caranya mudah, bisa lewat Online atau datang sendiri ke Tax Office di daerah dekat terminal Woden Canberra.

Ada juga disebut dengan ABN alias Australian Bussiness Number atau semacam Tanda Daftar perusahaan, ABN ini dimiliki bilamana kita akan bekerja di areal Domestik Cleaning atau kadang kala ada juga perusahaan cleaning mewajibkan karyawannya memiliki ABN.

Police Clearance kadang kala juga diminta oleh perusahaan cleaner, tapi sepanjang saya bekerja sebagai cleaner belum pernah saya diminta police clearance atau SKKB nya Ala Australia. Tapi mulai tahun 2016 ini, nampaknya wajib bagi pekerja baru untuk menyiapkan police clearance, misalnya ISS Facilities Services Australia.


Bersambung....

MENCARI CERITA YANG SEMPURNA DI CANBERRA (Bagian 1)



Banyak kenangan yang selalu mampir dalam hati kita bilamana kita berada di suatu lokasi atau daerah yang dimana kita menerima suatu kenyamanan yang berbeda dibandingkan kita selama berada di Indonesia. Maka banyak orang yang berangkat ke Australia untuk melanjutkan kuliah dan menikmati kehidupan di sana, akan merasa kecewa dan sedih bilamana harus meninggalkan Australia setelah menyelesaikan kuliah.

Begitupun dengan saya dan keluarga yang merasa  mendapatkan kenyamanan yang melimpah selama 4 lebih kami berada di Canberra Australia. Dimana disana kami tidak melihat hiruk pikuk motor berlalu lalang dengan ganasnya tanpa memperdulikan keselamatan mereka sendiri maupun orang lain, melawan arus dan juga melanggar lampu merah. Kota yang penuh kenyamanan yang melimpah dengan udara yang bersih tanpa asap baik asap kenalpot kendaraan maupun asap dari pembakaran hutan yang selama ini menghinggapi Indonesia.

Tapi untuk tinggal di Canberra Australia tidaklah mudah, karena living cost (biaya hidup) disana tidaklah murah walaupun sudah mendapatkan beasiswa baik dari Pemerintah Australia maupun dari Pemerintah Indonesia sendiri. Biaya sewa rumah yang tidak murah dimana untuk 2 kamar di apartment saja kita harus membayar sekitar AUD $ 300 per minggu.
Tapi kami menyewa rumah dengan tiga kamar dikenakan biaya AUD $ 440 per minggu. Dan itu sangat kontras dengan sewa rumah di Indonesia dimana kami tinggal. Kami menyewakan rumah tiga kamar pertahun dengan biaya Rp. 35.000.000,- Tapi itulah makanya kita di Canberra mau tak mau harus mau bekerja apa saja, agar kita bisa mendapatkan kenyamanan dan kenikmatan selama berada di Canberra.

Yang murah mungkin harga mobil dimana harga mobil tahun 2001 (tahun rendah) bisa dibeli dengan harga AUD $ 2,000 dengan pajak mobil untuk tahun tersebut sekitar AUD $ 250 bilamana ingin dibayar per tiga bulan. Dan bilamana mau service dang anti oli lewat bengkel resmi mungkin sekitar AUD $ 300 dengan servis berkala enam bulan.
Mempunyai mobil di Canberra Australia adalah wajib karena sangat diperlukan sekali oleh kita yang ingin bekerja sebagai cleaner terutama cleaner yang bekerja mulai jam 4 pagi

Di buku ini saya akan cerita mengenai pekerjaan sebagai seorang Cleaner atau cleaning service yang mungkin di Indonesia, posisi ini dipandang rendah oleh kalangan tertentu, tapi di Australia terutama di Canberra, pekerjaan cleaner ini banyak diminati oleh student baik itu student Indonesia maupun dari Negara-negara lain yang melanjutkan sekolah di Canberra. Bahkan ada salah satu Negara Asia, masyarakatnya sengaja mengambil kuliah di Canberra hanya sekedar ingin bekerja sebagai Cleaner. Memang cukup aneh kedengarannya tapi itulah kondisi yang terjadi di Canberra Australia.

Sebenarnya tidak semua orang ingin bekerja sebagai seorang cleaner, namun keadaan yang memaksa kita harus menjadi seorang cleaner dan karena itulah pekerjaan yang ada di Canberra saat ini baik untuk student atau spouse student bila ingin bertahan hidup atau ingin memiliki tabungan sebelum balik ke Indonesia.

Begitu juga dengan saya, saat saya datang ke Canberra, besar harapan saya untuk bekerja sebagai seorang professional karena saya memiliki beberapa pengalaman kerja di bidang oil & gas project, power plant project, pulp & paper project selama 15 tahun. Sampai di Canberra, setiap kali ada postingan lowongan kerja, saya pun apply dan Alhamdulillah, ada 2 company yang tertarik untuk menginterview saya. Dan semakin besar harapan saya untuk bekerja sebagai seorang professional di Canberra. Tentunya hal ini pun bisa terjadi dengan anda, pastinya anda punya keinginan yang lebih bila ingin bekerja di Canberra  alias ingin kerja di Departement Store, Kerja kantoran ataupun kerja di Supermarket.

Tapi...apa mau dikata, dua kali kesempatan interview, semuanya berjalan dengan lancar dan semua tidak ada masalah. namun ternyata saya gagal dan setelah saya tahu dimana kegagalan saya, maka saya pun sadar bahwa visa saya adalah visa sebagai pendamping student, yaitu 576 yang bukanlah working visa ataupun permanent resident visa.

Namun saya tetap berusaha untuk melamar pekerjaan sebagai engineer dimana saja, tapi seminggu, dua minggu dan akhirnya tiga minggu, belum juga ada khabar yang berarti dan akhirnya istriku sudah mulai mengeluh karena persediaan keuangan semakin hari semakin menipis karena berhubung kebutuhan untuk biaya makan satu keluarga dengan dua anak, biaya listrik, gas, telpon dan lain-lain.
Tapi saya tetap saja berusaha untuk mencari yang terbaik tapi akhirnya tetap gagal.

Akhirnya mau tak mau aku sadar diri, setelah mendapatkan cerita dari seorang teman bahwa tidak mudah bekerja sebagai professional di Canberra dengan bermodalkan visa 576, akhirnya saya pun menyerah dan melepaskan mimpi saya tersebut dan kemudian melirik untuk bekerja casual atau bekerja serabutan yang penting ada uang yang masuk untuk menghidupi keluargaku di Canberra.
Bulan June 2012, dapat informasi dari istri saya, untuk mencoba bekerja sebagai seorang loper koran di pagi hari di daerah Yarralumla dan akhirnya aku meng-iayakan walaupun dalam pikiran saya, saya nggak tahu dan masih terkejut badan bila harus bekerja secepat itu. Akhirnya aku pun mengundurkan diri, walau telah satu hari traning, karena pada saat bersamaan saya  harus bekerja sebagai casual employee atau kerja kasar untuk sebuah pameran carpet di Gedung Albert Hall Canberra. Itu pekerjaan casual pertama yang saya geluti di Canberra.

Dan ada istilah dari teman seperjuangan di Albert Hall yang telah 4 x ikut bekerja di situ, bahwa belum syah menjadi orang Canberra bilamana belum pernah mengalami kerja di Albert Hall. Mau bener atau tidak, semua tidak bisa memberikan jawaban (sedikit inermezo)
Pekerjaan tersebut sangat keras dan benar-benar pekerjaan kasar yang belum pernah saya alami sebelumnya. Dimana kadang pemberi kerja memerintah pakai kaki dengan kata-kata kasar sehingga kadang kita menahan emosi saja melihat kelakuan mereka tapi apa hendak mau dikata, saya perlu kerja dan mendapatkan uang.

Setelah exhebisi berakhir, akhirnya saya mendapatkan 4 hari kerja dan medapatkan bayaran sekitar AUD$ 235. setidak-tidaknya ada uang untuk bisa bertahan hidup setidak-tidaknya 2 minggu di Canberra. Alhamdulillah

Akhirnya saya mendapatkan pekerjaan tapi bekerja secara part time di salah satu perusahaan cleaning milik orang Indonesia di Canberra. Awal mulai kerja , saya hanya mendapatkan gaji untuk satu jam kerja. Tapi Alhamdulillah, aku ambil juga karena aku butuh pekerjaan. Tapi sebelum bekerja, saya di training, bagaimana memvacumm, mengepel, membersihkan debu dan lain-lain pekerjaan yang berhubungan dengan dunia cleaning. Walaupun bekerja part time, tapi setiap minggu ada aja pekerjaan buat saya dari mereka, walau kadang 1 jam, 2 jam atau 3 jam tapi tetap saya menikmatinya dan saya berterima kasih kepada mereka karena dibantu untuk mendapatkan pekerjaan walaupun saya tidak punya experiences di dunia per cleaning service.

Selama bekerja part time, saya menyempatkan diri untuk bekerja sebagai Catalog Delivery di daerah Faden Canberra. Dan saya jalani selama 2 minggu dan pekerjaan yang benar-benar capek dan meletihkan karena harus berjalan kaki selama 2 jam, dengan memasukkan brosur-brosur ke dalam mail box. Tapi itulah kadang kala harus menerima gonggongan anjing, rencana dikejar anjing dan juga "No Junk Mail" setiap mau meletakkan brosur ke dalam mail box. Setelah menerima bayaran, ternyata bayaran yang diterima tidak memuaskan dan tidak seperti harapan saya.

Saya keluar dari pekerjaan itu karena berhubung saya mendapatkan pekerjaan sebagai Room Attandent di Hotel Clifton Canberra. Dan pekerjaan itu bukanlah pekerjaan ringan juga karena berhubung harus dikerjakan secara cepat dan bersih dari membersihkan kamar mandi, toilet, kitchen, ruang tamu, ruang makan, merapikan tempat tidur dan lain-lain yang penting kamar bersih. Tapi saya hanya bertahan 3 bulan di sana, berhubung saya akhirnya dikeluarkan karena dianggap lambat dalam bekerja. Padahal dalam pikiran saya dan estimasi saya, saya tidaklah lambat dalam bekerja dan mengikuti semua estimasi waktu yang diberikan oleh Supervisor dengan tepat dan malah kurang. Tapi semua itu saya terima dengan lapang dada alias ikhlas. Walau sebenarnya tidak bisa diterima juga komentar dari supervisor di hotel

Akhirnya saya mengganggur lagi walau masih bekerja secara part time dengan Krakatoa Cleaning, hampir satu setengah bulan saya menggangur dan betul-betul sudah kehabisan uang. Untuk istriku masih menerima gaji dari kantornya sehingga kami bisa menutupi biaya hidup kami selama di Canberra dan bisa dikatakan tahun 2012 merupakan tahun yang berat buat kami untuk hidup di Canberra.

Alhamdulillah, tanggal 19 January 2013, saya mendapatkan pekerjaan kembali dan kali ini sebagai Cleaner di perusahaan yang bernama ISS Facilities Services Australia dengan lokasi kerja di linkungan Kampus Australian National University (ANU) Canberra dan memulai karier sebagai Carpet Cleaner untuk membersihkan gedung 4 lantai dan merupakan asrama mahasiswa. Dan saya sebenarnya tidak siap tapi saya harus siap karena saya ingat anak-anak dan istri saya. Saya kerjakan pekerjaan itu dengan ikhlas dan cepat.

Dan selang dua minggu, saya mendapatkan tawaran dari bos ku untuk bekerja permanent di siang hari dan Alhamdulillah saya jalani dengan baik dan bos pun merasa senang akan hasil pekerjaan saya dan selang 4 bulan kemudian berhubung ada supervisor pagi yang keluar, saya ditawari sebagai supervisor untuk membantu senior supervisor dalam mengawasi semua cleaner di sana. Dan Alhamdulillah, kehidupan kami sekarang sudah semakin membaik dan mudah-mudahan bisa menjadi lebih baik.

Tapi pekerjaan Cleaner bukanlah pekerjaan yang mudah bilamana kita tidak ikhlas dalam menjalaninya, bayangkan saja, saya pernah membersihkan muntahan orang,  membuang kotoran manusia (tai) saat toilet sedang buntu dan banyak pekerjaan cleaning yang benar-benar harus dijalani dengan hati yang ikhlas demi kehidupan keluarga tapi bekerja juga harus bagus, cepat dan bersih.


Bersambung...