Tuesday, June 19, 2018

CERITA HAJI 4 : SAKIT PERUT MELANDAKU DI ABU DHABI


Setelah menikmati perjalanan dari Jakarta ke Abu Dhabi dengan menggunakan pesawat, (maaf saya lupa berapa lama waktu tempuhnya…red), tibalah kami di bandara di Abu Dhabi. Dan kami harus menunggu sekitar 4-5 jam sebelum melanjutkan perjalanan ke Madinah. Bandara di Abu Dhabi ini adalah bandara yang bagus dan ramai. Tentunya menjadikan saya berkeinginan untuk bekerja di Abu Dhabi. Selama menunggu jadwa berangkat berikutnya, banyak jemaah-jemaah yang tidur, ada yang ngobrol dan ada yang jalan-jalan. Saya pun jalan-jalan di sekitar ruang transit sambil mencari-cari tempat jual makanan. Karena itu waktu hampir jam 2 pagi, kawatir saya bakal masuk angin makanya saya mencari tempat makan dan saya pun mengajak istri saya tapi dia menolak dengan alasan masih kenyang. 

Akhirnya saya mencari makan sendiri tapi sebelumnya saya menukar mata uang Australia ke Mata Uang UEA. Saya makan sekitar jam 2 pagi dan saya memesan makanan di MCDonald dengan minumannya Pepsi Cola. Saya menyantapnya sampai habis dan mungkin Cuma saya yang dari jemaah Raudoh makan di sana karena sebagian sudah pada tidur di kursi-kursi ruang transit. Selesai makan di MCDonald dan sekitar kurang lebih satu jam, perut saya merasa tidak enak dan saya akhirnya ke toilet untuk buang air besar dan mencret. Semua isi perut saya dikuras saat itu. Dan setelah saya keluar dari toilet Bandara, masuk lagi karena process pembuangan kotoran dan rasa sakit perut saya belum berakhir juga. Setelah dua atau tiga kali buang air besar, saya menjumpai istri saya untuk minta obat sakit perut. Tapi tentunya yang diterima bukan obat tapi teguran karena tidak menuruti apa yang dikatakan istriku. Tapi untungnya pesawat masih lama berangkat sehingga saya bisa duduk-duduk dahulu menghilangkan rasa sakit perut saya itu. Akhirnya saya merasa kapok untuk meminum Pepsi Cola di pagi hari atau karena sebelumnya saya makan TomYam saat di Jakarta sehingga terjadi kontaminasi antara Cola dengan Tom Yam. Tapi entahlah mana yang benar yang penting saat itu saya tengah menahan rasa sakit perut walaupun sudah diberi minyak angin atau balsam di atas perut saya.

      Terus terang saya tidak pernah ada masalah perut saat minum Pepsi Cola karena memang saya sangat suka dengan minuman tersebut apalagi kalau capek berat, yach minumnya Coca Cola. Tapi entah kenapa pas di Abu Dhabi, jadi seperti ini, selah-olah perutku menolak minuman bersoda tersebut.

      Saya hanya bisa mengucapkan itiqfar berulang-ulang dan memohon ampun kepada Allah atas kekhilafan yang kuperbuat bilamana aku melakukan kesalahan-kesalahan atas perbuatanku itu dan aku jadi takut meminum minuman bersoda seperti Pepsi Cola. Saya pun hanya bisa meratapi nasib karena kebodohanku akhirnya aku kena sakit perut padahal ini masih awal perjalanan melaksanakan ibadah Haji. Aku pun merasa mungkin aku banyak berdosa sehingga aku diuji dulu oleh Allah. Dan waktu itu aku berharap agar aku bisa segera sembuh dari sakit perut sehingga aku bisa melaksanakan ibadah haji dengan baik dan lancar. Untunglah walaupun dalam kondisi sakit perut, tapi tidak menghantarkanku untuk kembali ke Toilet.

       Akhirnya ketua rombongan kami, Pak Berry meminta kami berkumpul kembali untuk segera masuk ke ruang tunggu pesawat. Tapi itulah saya pikir ruang tunggu pesawat itu hanya berjarak sekitar 100 meter saja tapi tak tahunya jaraknya lebih dari 1 kilometer dari tempat kami menunggu. Dan terpaksalah kami berlari-lari kecil ataupun berjalan dengan cepat agar segera tiba di ruang tunggu tersebut. Tak ayal, kami memerlukan waktu sekitar 20 menit dan untunglah tidak ada satupun jamaah haji yang terpisah dari rombongan.

       Kami berangkat Haji melalui Agent Perjalanan Haji di Australia yang bernama Raudoh Hajj. Waktu itu ongkos biaya perjalanan haji sekitar AUD$ 8.9000 /orang. Dan Jemaah Haji yang diberangkatkan Agent Haji ini berjumlah 80 orang dan rata-rata yang ikut haji itu orang Indonesia yang tinggal di Australia dimana ada Jemaah Haji dari Perth, Adelaide, Brisbane, Darwin, Melbourne, Sydney dan Canberra. Jemaah Haji Raudoh yang terbanyak berasal dari Sydney. Kalau kami dari Canberra berjumlah 8 orang saja.  Tapi jumlah kami saat itu yang berangkat adalah sekitar 75 orang karena yang 5 orang lagi masih tertahan di Australia.

        Walau perut terasa sakit, tetap saja saya berzikir agar rasa sakit perut saya itu segera hilang. Kadang aku beranggapan bahwa Allah sengaja mensucikan perut saya dari makanan dan minuman haram sebelum masuk ke tana suci Makkah dan Madinah. Tapi hanya Allah lah yang tahu kejadian sebenarnya saat itu.    

        Setelah kami tiba di areal ruang tunggu untuk keberangkatan ke Madinah, Tak lama kemudian pengumuman boarding naik ke pesawat, Dan kami pun bergerak untuk naik ke Pesawat. Saya lupa berapa lama kami berada dalam pesawat karena waktu itu daya ingat saya sudah berkurang karena akibat menahan rasa sakit perut. Anggap saja perjalanannya sekitar 1 jam dan kami pun tetap menggunakan pesawat Itihaj Airlines.

No comments:

Post a Comment