Sunday, April 29, 2012

STONER JUARA MOTOGP SPANYOL 2012

Jerez - Casey Stoner meraih kemenangan perdananya pada musim ini dengan finis pertama di Jerez. Balapan seri kedua di MotoGP 2012 itu dimenangi Stoner usai mengatasi tekanan dari Jorge Lorenzo.www.detik.com

Dalam balapan berdurasi 27 lap di Jerez, Minggu (29/4/2012) malam WIB, Stoner berhasil mengambil-alih posisi terdepan pada lap tiga. Sejak itu sang juara bertahan terus mempertahankannya sampai melintasi garis finis paling pertama.

Untuk Stoner yang membela tim Repsol Honda, ini adalah kemenangan pertamanya musim ini setelah seri pertama lalu di Qatar dimenangi oleh Lorenzo. Stoner sendiri saat itu finis ketiga.

Sementara Lorenzo (Yamaha) yang mengawali balapan dari posisi terdepan harus puas finis kedua setelah tak kuasa melewati Stoner, meski beberapa kali terlihat memberikan ancaman nyata.

Pebalap Repsol Honda lain, Dani Pedrosa, berhasil finis ketiga. Posisi itu ia tempati setelah mempertahankannya dari ancaman Cal Crutchlow (Yamaha Tech3).

Hasil MotoGP Spanyol:
1. Casey Stoner Honda 1m40.577s
2. Jorge Lorenzo Yamaha + 0.947s
3. Daniel Pedrosa Honda + 2.063s
4. Cal Crutchlow Tech 3 Yamaha + 2.465s
5. Andrea Dovizioso Tech 3 Yamaha + 18.100s
6. Alvaro Bautista Gresini Honda + 21.395s
7. Stefan Bradl LCR Honda + 28.637s
8. Nicky Hayden Ducati + 28.869s
9. Valentino Rossi Ducati + 34.852s
10. Hector Barbera Pramac Ducati + 35.103s
11. Ben Spies Yamaha + 38.041s
12. Aleix Espargaro Aspar Aprilia + 1m12.728s
13. Danilo Petrucci Ioda-Aprilia + 1m18.669s
14. Mattia Pasini Speed Master Aprilia + 1m29.142s
15. Ivan Silva Avintia Inmotec-Kawasaki + 1m32.478s
16. Colin Edwards Forward Suter-BMW + 1m40.577s
17. Karel Abraham Cardion Ducati + 1 lap

Tak Finis:

Randy de Puniet Aspar Aprilia 25 laps
James Ellison Forward Suter-BMW 24 laps
Michele Pirro Gresini FTR-Honda 18 laps
Yonni Hernandez Avintia FTR-Kawasaki 0 laps

Sumber dari Detik Sport Online 29 April 2012

Wednesday, April 25, 2012

BARCELONA, TIM YANG TANGGUH TAPI GALAU

Semalam saya saya sempatkan diri untuk menyaksikan pertandingan antar Chelsea dengan Barcelona yang berkedudukan seri 2-2. Dan akhirnya Chelsea bisa mengalahkan Barcelona dengan Agregat 3 -2. Saya kasih selamat buat Chelsea dan seporternya. Dan Untuk Barcelona, Anda Team yang tangguh tapi saat ini harus kalah dan mungkin lain waktu bisa lebih baik lagi.

Menyaksikan pertandingan tadi malam, sungguh benar-benar mendebarkan dimana Barcelona mengurung pertahanan Chelsea apalagi setelah Chelsea kehilangan John Terry, serangan Barcelona semakin ngeri saja. Jadi saya yang mendukung Chelsea semalam menjadi ngeri-ngeri sedap lah. Yach ngeri kalau Chelsea kalah karena saya memprediksikan Chelsea juara Piala Champion 2012.

Kalau dilihat tadi malam, Pemain-pemain Barcelona nampaknya mengalami kegalauan terutama pemain-pemain belakangnya yang nampaknya kurang disiplin dalam menjaga pertahanannya dan saya pun heran menyaksikan hal itu dan itu terjadi sewaktu Barcelona melawan Real Madrid. Yang dengan mudahnya pertahanannya di tembus dengan pemain Ronaldo. Rupanya keheranan saya terjawab tadi malam bahwa Gerard Pike nggak main karena cedera. Jadi wajar saja pertahanan Barca menjadi Galau akibat dari kehilangan sosok Pike dilapangan. Karena sepanjang sepengetahuan saya, Barcelona sulit dikalahkan karena memiliki pertahanan yang sangat kuat. Tapi akhirnya kalah karena tak ada Pike. Dan sejarah telah membuktikan bahwa Barca kalah karena tidak adanya Pike. Sehingga pertahanan barca menjadi galau. karena asyik menyerang dan menyerang akhirnya lupa akan pertahanan. Kalau Puyol dan maserano, kalah sprint dengan penyerang-penyerang Chelsea. Mungkin dari bentuk fisiknya saja sudah beda. Tapi bila ada Pike mungkin ceritanya lain dan mungkin sudah saatnya Barcelona mempunyai pemain belakang sekaliber Pike.

Barcelona memang Mantap dalam hal menyerang, bola-bola passingnya cukup ngeri-ngeri sedap. Tapi semua itu sudah dibaca oleh Chelsea tadi malam dan Chelsea pun belajar dari pengalaman Real Madrid saat mengalahkan Barcelona. Yaitu mengandalkan serangan Balik yang cukup cepat dan membaca bola-bola passing dari Barca. yang kadang menusuk dari kiri dan kanan. Namun akhirnya masih tetap gagal. Dan saat Drogba digantikan oleh Torres, sempat juga terpikir olehku kalau torres akan membantu kemenangan Barca, karena saat dia menjaga Dani Alves , selalu saja kehilangan bola dan kadang kala kalah berduel dengan Alves. Khan bisa dilihat setiap kali serangan yang berasal dari sisi kanan gawang Chelsea selalu berhasil namun gagal di penyelesaian akhir. Tapi mungkin Torres berubah setelah di bentak oleh Andy Cole.
Mungkin saja kata-katanya begini setelah diterjemahkan melalui sistem penerawangan oleh mbah galau.

     ." Hei Torres!!!!...Elo main yang bener dong...?" kata Andy Cole.

      "Memang ini Negaramu ...Tapi saat ini kamu berjuang untuk Club mu", kata Andi Cole lagi..

      "Nantilah di Piala Eropa ..kamu bisa menangkan Spanyol untuk Juara Eropa 2012," kata Andi Cole menambahkan..Khan bisa dilihat sewaktu andi cole nampak marah-marah dengan Torres karena sering lolosnya bola dari sisi Torres.

Dan nampaknya Hati Torres pun langsung terguncang dan membenarkan apa yang dikatakan oleh Andy Cole dengan menganggukkan kepalanya tanda setuju.

Dan mungkin Torres memikirkan kata-kata Andi Cole, " Ehmmm..bener juga yach kata si Cole, saat ini aku berjuang untuk Club bukan untuk Negaraku. Aku orang Profesional jadi bisa memilih mana yang menjadi tanggung jawabku sebagai pemain bola." pikir Torres.

Akhirnya setelah dipacu semangat oleh Andi Cole, akhirnya Torres membuktikan bahwa saat itu dia berjuang untuk Club dan belum untuk Negaranya." dengan mencetak gol melalui serangan balik dan akhirnya pertandingan berkesudahan dengan Scor 2 -2  dan Chelsea mengalahkan Barcelona dengan Agregat 3 - 2.

Kalau nggak percaya coba lihat saja lagi dan simak lagi saat Torres baru saja masuk menggantikan Drogba dan ada sekitar 15 menitan. Torres mainnya jelek dan tanpa tenaga. Dan setelah itu mencetak gol..hehehehehee. Mau percaya atau tidak yach terserah anda untuk menyimaknya.

Tapi yang jelas kalahnya Barcelona karena Malam tadi kurang beruntung saja, karena tidak mampu memanfaatkan keunggulan materi pemain, tendangan pinalti yang gagal dan membentur tiang gawang, serta pertahanannya yang kurang siap menjemput serangan-serangan balik dari Chelsea. Maserano dan Puyol terlalu asyik membantu penyerangan sehingga kalah sprint sewaktu penyerang Chelsea mendapatkan Bola.
Dan juga type serangan Barcelona sudah mudah mulai di baca oleh Chelsea.

Untuk Chelsea sendiri tak ada kata komentar yang bisa diungkapkan, khan biasanya team yang kalah selalu mendapat komentar kalau yang menang ngapain di komentari hehhehehehe.

Tapi Chelsea sangat bagus bermain tadi Malam dan pertahanan tangguh serta kipernya yang cukup berpengalaman dan sangat bagus mengantisipasi tendangan dari pemain Barcelona.

Selamat Buat Chelsea dan Jangan Berduka terlalu lama untuk Barcelona karena masih ada beberapa turnamen yang masih akan di selesaikan dan mau dijuarain. Tapi yang jelas agak susah Barcelona memangkan Piala Raja dan La Liga bila kondisi pemain belakangnya seperti itu. dan nampaknya Peep harus segera memiliki system cara penyerangan/pertahanan baru atau istilahnya stategi yang baru untuk memenangkan Piala Raja dan Piala lainnya di Spanyol  yang Barcelona ikuti.

Cerita di atas hanyalah sebagai analisa dan pandangan saja dari seorang Pujangga Piping terhadap pertandingan tadi malam yang disimak melalui RCTI.

Jangan lupa setelah membaca ini, tolong klik iklan yang ada di dalam blog ini atau Donasi.








ESTIMASI LIVING COST IN KUALA LUMPUR

Lanjutan dari " ESTIMASI BIAYA HIDUP DI KUALA LUMPUR. (1)"

Disini saya mencoba untuk melanjutkan kembali mengenai cerita saya dan pengalaman saya di Kuala Lumpur. Dan di Kuala Lumpur semua sudah tersedia dan kita tinggal beli saja bilamana kita mau. Dan mengenai keamanan dan kenyamanan di Kuala Lumpur, Alhamdulillah Aman dan Nyaman. Tapi itu semua tergantung anda semua di mana lokasi anda tinggal. Kalau saya tinggal di daerah Chow Kit ke Arah PWTC.

Tambahan sedikit mengenai tempat tinggal, kalau kita sendiri dan punya cukup dana untuk tinggal di Apartment ataupun Condominium, usahakan mencari tempat tinggal di daerah yang dekat dengan statiun Monorail atau LRT sehingga memudahkan kita untuk mendapatkan transportasi.

Kalau di Kuala Lumpur, ada perbedaan kata mengenai kata-kata Apartment dan Kondominium, beda dengan yang ada di Indonesia, Kalau di Indonesia , mau Condo atau Apartment semuanya hampir sama. Kalau di Malaysia berbeda. Intinya kalau Condominium itu banyak facilitasnya seperti Kolam Renang, Tempat Fitness, mini market dan lainnya tergantung apa saja yang di provide oleh Condo tersebut. Kalau saya dahulu tinggal di Bistari Condominium dan semuanya lengkap. Kalau di Bistari untuk sewa kamar berkisar antara RM 500 untuk kamar yang kecil, RM 850 untuk kamar yang sedang dan RM 1500 untuk Master Room. Dan semua itu hitungannya bayarannya bulanan.

Tapi bila kita akan sewa kamar biasanya yang punya akan minta biaya deposit sebesar 1 bulan sewa rumah atau bisa juga 2,5 bulan dan biaya maintenance RM 300. Jadi bilamana kita ambil yang harga sewa kamar RM 800 yach bisa saja kena RM 2300. Tapi tidak semua penghuni rumah yang memberlakukan seperti itu. Tapi memang besar kecil biaya depositnya biasanya tercantum dalam iklan untuk sewa kamar. Kalau saya mendapat kamar middle dengan harga RM 800 dan dengan deposit RM 800. Untuk deposit ini bisa diambil kembali oleh kita saat kita keluar dari kamar itu. Tapi biasanya yang menyewakan kamar biasanya minta sewa 6 bulanan dan 1 tahun, kalau untuk 1 bulan atau 3 bulan, biasanya mereka tak mau. Dan kita sewa kamar yang janji diawal adalah 6 bulan dan kita hanya menghuni kamar itu 5 bulan saja, biasanya akan hangus uang depositnya. Tapi itu semua tergantung dengan Landlordnya lah. Kalau untuk sewa apartment dan Condominium, hampir sama dengan sewa kamar cuma biasanya mereka mintanya 1 tahun contract.
Kalau sewa rumah diapartment atau condominium  biasanya deposit sekitar 2 bulan harga sewa rumah. Tapi kalau di Kuala Lumpur, rata -rata harga sewa  perbulannya RM 1700. tapi kalau di Bistari Condo bisa sekitar RM 3000 dan itu minimalnya. Tapi ada teman yang dapat rumah dengan harga RM 1000/bulan tapi tidak fully furniture.

Untuk Biaya Telpon,
Kalau di Malaysia dan khususnya di Kuala Lumpur, biayanya nggak begitu mahal bila ingin menelpon ke Indonesia. Kalau saya pakai operator Digi dan Tune Talk. Dan kalau untuk internetan saya biasa pake Diginet karena biayanya murah RM 1 perhari sudah bisa internetan sepuas puasnya. Tapi kalau saya, bila ingin internetan, jaringannya sudah disediakan oleh pemilik rumah dengan system Wifi. jadi saya nggak perlu lagi pake portable modem untuk internetan. Tapi intinya biaya internet dan biaya telpon cukup murah. Dan sekarang di Malaysia sedang gencar-gencarnya promosi Nelpon Murah untuk ke Indonesia. Tapi Indonesia kok tak ada biaya telpon murah ke Malaysia pake Operator Telpon, bisa saja sich pake Skype atau YM. 

Untuk biaya Cuci via Loundry
Untuk biaya loundry , di Kuala Lumpur cukup banyak Loundry tapi tidak banyak sangat karena di daerah tertentu saja. Dan biaya loundry di KL cukup mahal juga dan lumayan harganya. Tapi tergantung dengan kita, kalau malas mencuci yang pake loundry. Biaya Londry di KL kalau untuk Cuci saja RM 4 perkilo dan kalau pake setrika RM 4 perkilonya. Jadi bisa dibayangkan bila kita cuci dan gosok (Iron) kalau beratnya 5 kilo, jadinya RM 40 setara dengan Rp. 120.000. Tapi kalau saya mensiasatinya adalah pakaian untuk kerja saja yang saya pake Iron dan untuk kaos-kaos oblong gitu yach saya hanya Cuci saja. Dan saya biasanya mengeluarkan uang perbulan untuk mencuci dan gosok sekitar RM 120. Memang mahal biaya loundry saya tapi berhubung hanya itu satu-satunya yang dekat dengan tempat kost saya makanya saya pilih tempat itu. Dan juga kecepatannya , misalnya hari ini masuk loundry, besoknya bisa langsung diambil.  Tapi ada juga yang murah kok, tapi kita harus muter-muter dahulu mencari tempatnya. saya pernah lihat ada harganya RM 2 perkilonya. tapi nggak tahu apa itu hanya mencuci saja atau pakai gosok (Iron) juga. Saya pakai loundry dan tidak mau mencuci karena disamping saya malas dan tidak ada waktu untuk mencuci pakaian.juga karena ada sisa allowance yang bisa saya pakai untuk biaya loundry.

Jadi kalau semua itu ditotal-total baiya hidup di Kuala Lumpur :

1. Bila anda seorang diri.
    a. Biaya Makan selama 1 bulan berkisar antara RM 300 - RM 1000
    b. Biaya Tempat Tinggal  1 bulan diluar deposit , berkisar antara RM 100 - RM 800
        cari saja informasi mengenai sewa bilik di website yang saya bagi di postingan sebelumnya.
    c. Biaya Transportasi selama 1 bulan antara RM 50 - RM 100
        tergantung dari dimana kita tinggalnya, kalau saya tinggal Di Chow Kit jadi
        segitulah estimasinya.
    d. Biaya Telpon dan internet selama 1 bulan sekitar RM 100
        tergantung cara kita berkomunikasi dengan keluarga di Indonesia,mau tiap hari atau
        tiap minggu.karena  semakin sedikit berbicara bisa semakin murah biaya untuk telpon.
    e. Biaya untuk cuci dan gosok (Iron) selama 1 bulan RM 100.

Jadi bila ditotal-total :

     RM 500 + RM 500 + RM 100 + RM 100 + RM 100 = RM 1300

Estimasi dengan RM 1300 itu termasuk biaya makan di luar. Kalau saya setiap bulan total pengeluaran saya : RM 2000. karena saya rada boros di pulsa dan di biaya makan. Tapi kalau anda cukup hemat bisa saja 1 bulannya RM 1000. tapi itulah untuk apa menyiksa diri dengan tempat tinggal yang minim dan seadanya. Tapi kalau anda kerja dengan Gaji RM 1000 sebulan, kemungkinan yach bisa pengeluaran sekitar RM 500.

Kalau untuk keluarga saya kurang tahu pasti berapa pengeluaran sebulannya. Tapi kalau prakiraan saya bisa RM 3000 - RM 4000. sebulannya. Tapi usahakan untuk tempat tinggal dan dependend permit di provide oleh company atau agent anda. Khan anda expart bila bekerja di Kuala Lumpur sebagai Profesional.
 
Dan saya kira segitu dulu uraian singkat saya mengenai "Estimasi biaya hidup di Kuala Lumpur" bila ada pertanyaan silahkan kasih komentar di sini. Jangan lupa, Tolong  Klik Iklan yang ada atau anda akan memberikan Donasi di Blog ini.

Ini cuma sekedar sharing saja deh. Kalau hidup tergantung kita mau hidup enak atau hidup tak enak, tapi itu lah kalau kita ingin hidup enak dan mendapatkan kenyamanan biasanya memerlukan biaya yang cukup tinggi.

Tapi intinya biaya hidup di Kuala Lumpur sama saja dengan Biaya Hidup di Jakarta. Asalkan tidak makan di restoran atau di Mall. kalau sesekali boleh lah.

Saya...Iwan Agung DS..Terima kasih atas perhatian anda.,

Wassalam

Tuesday, April 24, 2012

ESTIMASI BIAYA HIDUP DI KUALA LUMPUR (1)

Saya mau share dikit mengenai biaya hidup di Kuala Lumpur, karena tadi ada teman yang mengemail saya dan menanyakan mengenai biaya hidup di Kuala Lumpur. Jadi kebetulan saya pernah merasakan kehidupan di Kuala Lmpur selama 1 tahun lebih, maka saya akan coba share di sini deh juga.

Untuk Biaya Makan
Mengenai biaya makan sebenarnya cukup murah di Kuala Lumpur. karena ada yang masih bisa dibeli dengan RM 1 di waktu sarapan pagi tapi menunya roti cane dan teh tarik. Jadi kalau untuk sarapan pagi biaya yang dikeluarkan sekitar RM 1 s/d RM 5. Tapi biasanya harga segitu bisa di dapat di kedai-kedai yang ada di pinggir-pinggir jalan. Dan biasanya pun ada kedai yang memajang daftar harga sehingga kita mudah dapat memilih makanan yang sesuai budget kita.

Kalau makan siang, biaya di estimasikan sekitar RM 4 - RM 10, tapi semua itu tergantung selera makan yang biasa dipilih oleh kita. kalau saya setiap makan siang biasanya kena RM 5 - RM 10. karena kadang saya pilih makanan yang enak-enak menurut selera saya. Tapi kalau makan siang dihindarkan memakan Cumi-Cumi karena saya pernah kena makan cumi-cumi dan di kedai jualnya per biji. dan per bijinya RM 3 dan kadang bisa sampai RM 4. Dan karena saya tak tahu maka saya ambil sekitar 3 ekor cumi-cumi dan yach gitu deh kenanya RM 9 untuk 3 ekor cumi-cumi diluar nasi dan lauk lain. Jadi di sarankan bila kepengen sekali makan Cumi-cumi , ada baiknya di tanya dulu berapa harganya biar anda tidak sok berada di Kuala Lumpur.

Kalau untuk biaya makan malam, saya rasa sama saja dengan biaya makan siang. Dan semua tergantung dengan pilihan kita karena kita yang akan makan. Tapi itulah kalau makannya di Mall yach cukup mahal tapi terjangkau sekitar RM 10 sampai RM 15 dan bisa saja lebih.

Jadi untuk biaya Makan perhari anggap saja RM 15 yach sekitar 45 ribu rupiah. Tapi kalau saya mengestimasikan setiap harinya biaya makan saya adalah sebesar RM 20 alias 60 ribu. tapi kadang kala pun kurang dari estimasi itu dan kadang pun lebih. Tapi ini yang saya sampaikan bilamana makan diluar alias tidak masak di rumah. kalau memasak di rumah, biayanya jauh lebih murah lagi.

Kalau biaya untuk makan bila masak di rumah , mungkin satu bulan bisa kena hanya 1 juta saja untuk sendiri. Karena ada teman saya yang memasak di rumah, dan dia bilang pengeluaran dia untuk makan hanya berkisar 1 juta atau 1,5 juta saja. Jadi cukup murah biaya makan di Kuala Lumpur atau bisa dikatakan sama dengan di Indonesia khususnya di Pulau Jawa atau di Jakarta. Jadi jangan khawatir bilamana anda kerja di Kuala Lumpur.

Saya pernah bertemu dengan Teman-teman Indonesia yang kerja non skill alias semacam cleaner, gaji di sana minimal basic salary sekitar RM 800 dan bilamana ada overtime bisa dapat RM 1000 atau lebih. Tapi rata-rata seribu. Dan penghasilan mereka kalau di hitung-hitung hanya sekitar 3 juta rupiah. Tapi mereka bisa saving uang untuk dibawa pulang ke rumahnya di Indonesia. Uang segitu pun belum lagi dipotong oleh biaya working permit yang dikeluarkan oleh Agent. Jadi setiap bulannya mereka harus bayar untuk mengganti baiay pembuatan working permit. Tapi semua itu tergantung negosiasi saja dengan pemberi kerja dan pekerja saja. Tapi ini hanya illustrasi saja karena dengan RM 1000, mereka bisa hidup di Malaysia khususnya di Kuala Lumpur. Jadi kalau nanti anda punya salary RM 8000 atau lebih. dan dibandingkan dengan RM 1000, khan belum ada apa-apanya. Jadi mengenai biaya makan bisalah dianggap sudah dipahami.

Untuk Biaya Tempat Tinggal
Kalau mengenai Biaya Tempat tinggal itu pun semua tergantung anda dan anda bisa pilih , rumah yang mana yang mau disewa atau hanya bilik saja. Tapi itulah kalau kita sewa rumah berarti kita sewa rumah dengan hitungan setahun tapi bayarnya bulanan. Tapi kalau untuk sewa apartment biasanya biayanya berkisar RM 1000 - RM 1700 atau malah lebih. semua tergantung dari lokasi dimana kita mau tinggal. Kalau hanya sewa bilik pun bisa. Di Kuala Lumpur banyak tempat sewa kamar alias bilik. dan rata-rata untuk sewa kamar yang nyaman sekitar RM 500 - RM 1200 karena kita khan dianggap orang asing jadi nampaknya rada sulit untuk cari sewa kamar di perkampungan warga. Dan biasaya untuk orang Indonesia yang kerja Skill, mereka ambil dan tinggal di Apartment atau Condominium. Kalau saya tinggal di Condominium, namanya Bistari Condominium, dengan harga sewa RM 800 per bulan. ukuran kamar 3.5 M x 3,5 M. jadi type kamar Middle.

 Kalau mau lihat website untuk cari rumah sewa, apartment sewa, kamar sewa coba aja search di www.mudah.my , www.caribilik.net, www.expatriates.com dan search saja di "Google, ketik "Cari bilik di Kuala Lumpur atau Room Rent in Kuala Lumpur. Maka akan keluar semua website yang ada hubungan dengan pencarian yang kita lakukan. 

Untuk Biaya Transportasi.
Kalau di Kuala Lumpur sangat mudah untuk mencari transport. tapi ini khusus Kuala Lumpur saja. dimana ada bus, taxi, kereta api dan lain-lain sehingga mudah untuk dinaiki. kalau saya biasanya naik monoral, train. jadi istilahnya dari Train ke Train. Kalau biaya bus sekitar RM 1, kalau biaya Train dalam kota sekitar RM 2.1 dengan rute yang paling jauh.Dan harga itu sudah harga maximal. Jadi mengenai ongkos transportasi siapkan saja uang RM 100 - RM 150. 

Jadi kalau di total-total dengan beberapa info di atas jadi pengeluaran sebulan 5 juta rupiah dan nilai 5 juta itu sudah termasuk tinggi. Saya pun begitu, saya selalu siapkan budget sekitar 5 juta rupiah - 6 juta untuk biaya sebulan saya pribadi dan itu bisa kurang. 


Saya rasa sampe sini dulu sharing saya mengenai "Estimasi biaya hidup" di Kuala Lumpur versi Pujangga Piping. Dan jangan lupa untuk men-click beberapa iklan yang ada di blog ini. Partisipasi anda sangat saya harapakan dan bila anda ingin memberikan donasi , kami ucapkan Terima Kasih.Sekecil Donsi buat blog ini tetap selalu kami hargai.

Salam, 







 

ISENG-ISENG BELAJAR MENGHADAPI "API 570 EXAM"

Disini saya akan mencoba berbagi dengan teman-teman semua mengenai tata cara untuk lulus ujian API 570. Dan mungkin sebagian teman-teman sudah banyak yang tahu mengenai jadwal ujian yang diadakan oleh API yaitu pada bulan Juni 2012.

Mungkin teman-teman sudah banyak yang ikut pelatihan-pelatihan mengenai "How To Passes API 570 Exam" di lembaga-lembaga Training yang ada di Indonesia. Dan mungkin di negara-negara lainnya. Mungkin anda sudah dikasih tahu trik-trik dan tips bagaimana supaya bisa lulus ujian API 570.

Tapi sebelum saya membahas lebih lanjut, kira-kira ada yang tahukah apai itu API 570 dan kenapa kita mau aja mengikuti dan memiliki sertificate API 570 dan ngapain capek-capek kita membaca buku-buku yang tebalnya minta ampun dan banyak lagi. Jadi Apa itu API 570 ?

Nanti kita coba membahas secara ringkas mengenai API 570 exam dan apa-apa saja yang dipelajari disana. Dan soal-soalnya yang akan kita bahas adalah dalam bahasa Inggris jadi kalau bahasa Inggris kita kekurangan vocabulary dalam hurup Inggris ada baiknya jangan ikutan API 570 Exam deh, sayang duitnya saja. Buktinya saya pun gagal ikut Ujian API 570 Piping Inspector.

Kalau anda masih mau belajar bareng-bareng mengenai API 570 Exam yach marilah kita belajar bareng-bareng disini. Saya cuma rindu saja pengen lulus API 570 tapi nggak kesampean, mau ikut ujian lagi rasanya malas banget deh lagipun saya nggak punya duit untuk ikutan lagi berhubung belum dapat kerja lagi.

Kira-kiraa masih mau belajar kah dengan yang tak lulus API 570 Exam? kalau mau yach ayo belajar sama-sama, sharing sama-sama dan berhasil untuk lulus Ujian API 570 cukup anda saja. karena khan saya tak ikutan Exam lagi. Mudah-mudahan saya nggak bosen untuk menulis tentang API 570 Exam karena banyak banget bahannya Bro..

Nanti kita lanjut lagi yach ntar malam. berhubung saya mau menjemput anak-anak saya sekolah. Kalau mau belajar disini bareng-bareng mengenai API 570 Exam disini jangan lupa yach memberikan Donasi atau bisa juga menclik iklan-iklan yang ada dalam blog ini.

Mohon maaf saya belum bisa nge dit malam ini, mau cari buku-bukunya dulu supaya bisa dibahas mengenai exam API 570

BILA AKU INGIN MENJADI MECHANICAL ENGINEER

Saya mencoba cerita sedikit mengenai kerja seorang Mechanical Engineer sebatas sepengetahuan saya saja. Karena kadang setiap perusahaan mempunyai job description yang berbeda untuk tugas dan tanggung jawab sebagai seorang Mechanical Engineer.

Tapi dalam hal ini kita batasi dulu pembahasan mengenai seorang Mechanical Engineer. Dan disini hanya cerita mengenai Mechanical Design Engineer saja. Jadi kaitannya dengan Engineering Design di bidang Oil & Gas. Kenapa saya pilih bidang Oil & Gas, karena mungkin saya pernah merasakan kerja sebagai Mechanical Engineer di Oil & Gas Company dan sebagai tripatrit saja.

Tapi yang jelas bila ingin menjadi Mechanical Engineer, harusnya basicnya adalah Sarjana Teknik Mesin. Dan jarang saya temukan engineer dari discipline lain menjadi Mechanical Engineer. Tapi mungkin kalau di luar Indonesia mungkin ada yang kerja sebagai Mechanical Engineer tapi mungkin basicnya Process Engineer. Dan mungkin itu berbeda dengan piping engineer, karena orang yang punya basic Teknik Civil, Teknik Kimia bisa juga menjadi Piping Engineer diluar lulusan Teknik Mesin.

Dan disini akan saya coba untuk membahas :
1. Sedikit mengenai Fungsi dan Tanggung jawab sebagai seorang engineer.
2. Software-software yang digunakan oleh Mechanical Engineer
3. Buku-buku yang berhubungan dengan posisi Mechanical Engineer.
4. Mechanical Engineer, Rotating dan Static.

Dan mungkin hanya sebatas ini saja dulu dari saya berhubung saya mau menjemput anak saya pulang dari sekolah. Maklum sekarang posisi sebagai pengangguran merangkap sebagai sopir pribadi anak-anak saya.

Mudah-mudahan nanti malam saya akan lanjut lagi untuk pembahasan ke empat point yang diatas.

Dan jangan lupa men_Click semua iklan yang ada di blog ini setidak-tidaknya bisa mensupport saya lah.

Oke ntar malam saya akan lanjut lagi .

Mohon maaf malam ini saya belum bisa ngedit ini tulisan...

Monday, April 23, 2012

Chevron Untung dari Minyak Duri, Negara Rugi US$ 2,2 Miliar/Tahun

Ladang minyak Duri di Sumatera telah digali oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) sejak 1950-an. Produksinya saat ini mencapai 460 ribu barel per hari. Tapi negara dirugikan, kenapa?

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumir (BPH Migas) Qoyum Tjandranegara mengatakan, kerugian yang dialami pemerintah mencapai US$ 2,2 miliar/tahun.

"Ini dikarenakan lifting minyak Duri dengan menggunakan gas bumi yang berdampak pada kerugian negara," kata Qoyum dalam makalahnya berjudul 'Ekspor Gas Bumi & Lifting Minyak Dengan Gas Bumi Berakibat Negara Kehilangan Devisa' yang dikutip, Senin (23/4/2012).

Qoyum menjelaskan, semula untuk menghasilkan lifting minyak mentah duri sebesar 400 ribu barel per hari dibutuhkan 60 ribu barel per hari untuk bahan bakar pembuat steam (uap air) yang digunakan untuk mengangkat minyak Duri.

"Sekarang untuk menambah lifting minyak sebesar 60.000 barel per hari sehingga produksi menjadi 460.000 barel per hari,maka bahan bakarnya diganti dengan gas bumi sebesar 360 mmscfd," ungkapnya.

Kata Qoyum, jika harga minyak mentah US$ 110 per barel disamakan dengan gas bumi, maka harga gas bumi adalah US$ 17,4 per mmbtu. "Maka harga BBM = US$ 1,4 x US$ 110 per barel = US$ 154 barel per hari. Sehingga pemerintah di sini rugi sebesar US$ 44 x 60.000 barel per hari x 365 hari artinya negara rugi US$ 964 juta per tahun," rincinya.

Kerugian negara US$ 964 juta per tahun ini belum berhenti. Kata Qoyum, kalau harga gas yang dibayar Chevron hanya US$ 8,0/mmbtu, maka pemerintah akan ada tambahan kerugian '(17,4-8) x 360 X 10 pangkat 6 x 365 = US$ 1,235 miliar per tahun'.

"Dengan demikian kerugian negara menjadi kurang lebih US$ 2,2 miliar per tahun dan yang diuntungkan adalah pihak Chevron," tegasnya.

Menurut Qoyum tentunya hal ini sangat ironi, karena masyarakat harus dibebani dengan energi mahal (BBM), sementara kekayaan energi yang murah ini (gas Bumi) malah dinikmati oleh masyarakat di negara-negara sahabat yang mengimpor gas bumi dari negeri Indonesia.

"Ke depan kita harus hindari ekspor gas, sebab ini sesuai dengan amanat UU Migas No. 22/2001, Pasal 8 yang berbunyi: Pemerintah memberikan prioritas terhadap pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri," tutup Qoyum.


Sumber Berita dari Rista Rama Dhany  Detik Finance  (www.detik.com) 

Saturday, April 21, 2012

CHEVRON, NO NEED TO SAY THE WORD



Malam ini aku membaca lagi lowongan kerja di Chevron yang ada di Koran Kompas dan kulihat tanggal penerbitan di akhir Maret 2012. Kulihat lagi dan kusimak lagi mengenai job offer dari Chevron yang ada di dalam Koran tersebut dan ternyata batas akhir pengajuan lamaran kerja sudah berakhir 16 April 2012 yang lalu.

Ada rasa kecewa yang kurasakan membaca koran tersebut dan ternyata aku terlupa untuk melamar Chevron via website mereka. Memang aku beli koran tersebut dan memang aku berencana lagi untuk melamar kerja di sana walau aku sudah 3 kali gagal dalam proces penerimaan karyawan di Chevron. Walaupun sering gagal tapi aku akan terus mencoba terus karena kesempatan masih ada. Tapi itulah ternyata kesempatan di tahun 2012 ini aku lewatkan untuk melamar ke Chevron.

Tapi memang, Insya Allah, Awal bulan Juni 2012 ini, aku dan anak-anakku akan pindah ke Canberra. Agar supaya dekat dengan Istriku. Dan tentunya rasa rindu , rasa kangen dan rasa kepengen..kurasakan saat ini begitu dalam. Karena memang aku tak bisa jauh dari istriku. Dan aku melihat lowongan di Chevron Indonesia dan aku pun harus melupakan lowongan tersebut. Karena bilamana aku dipanggil untuk interview di Chevron, pastilah aku nggak bisa serius menjawabnya karena aku nggak ingin diterima oleh Chevron.

Masih teringat aku akan kebodohanku melepas peluangku di Chevron Indonesia dimana bila aku diterima aku akan ditempatkan di Balikpapan. Tapi aku merasa malas di Balikpapan karena terlalu jauh dari keluargaku di Pekanbaru jadinya aku pun menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh wakil-wakil dari Chevron dengan seenak hatiku saja dan tanpa beban. Padahal kalau aku serius , Insya Allah, aku bisa diterima di Chevron Indonesia. Tapi udahlah biarlah itu menjadi pelajaran buat aku. Lain kali kalau ada peluang harus dimanfaatkan sebaik mungkin karena peluang datangnya hanya satu kali.

Dan sekarang aku betul-betul melewatkan peluangku untuk diterima di Chevron Indonesia bukan karena aku tak ingin mencoba lagi tapi dengan alasan aku ingin dekat dengan Istriku makanya aku tidak mencoba melamar di Chevron Indonesia. Ada rasa menyesal dan ada rasa sedih yang kurasakan karena aku menyia-yiakan kesempatan yang baik ini. Tapi udahlah. Siapa tahu nanti , Insya Allah, aku bisa bergabung di Chevron Australia. Dan siapa tahu ada perwakilan Chevron di Canberra sehingga aku bisa melamar kerja di sana dan siapa tahu aku bisa berhasil bergabung di Chevron Australia.

Untuk Chevron Indonesia, Aku tak bisa bilang apa-apa lagi. karena aku tak bisa lagi mengajukan permohonan untuk melamar kerja di Chevron Indonesia...Tapi siapa tahu ke depannya masih ada peluang untukku. Karena menjadi Karyawan Chevron Indonesia merupakan cita-cita yag semestinya aku bisa raih.

Tapi sekarang aku hanya bisa katakan :

CHEVRON, NO NEED TO SAY THE WORD.




Friday, April 20, 2012

PLEASE CLICK AFTER YOUR VISIT..

PLEASE CLICK ....


I need you all the visitor to help me to click all the advertisement in this blog to support this blog. Without help you from you all visitor, all folloower and all members, it is not easy for me to continue this blog and give you all the information about piping, story, novel and  everything.
Saya mohon kiranya kepada pengunjung blog saya ini bilamana anda sudah membaca di blog saya, mohon kiranya dapat mengklik beberapa advertisement/iklan yang ada di atas, beberapa isamping kanan. Dengan anda menklik beberapa advertisement atau iklan, sedikti banyak dapat membantu saya dalam berkarya di blog Pujangga Piping ini.


PLEASE KLIK THE ADVERTISEMENT ATAU IKLAN  

AND MANY THANKS FOR HELP...



BAGAIMANA MENYELEKSI VALVE

Each valve assembly consists of a valve body, an actuator and a linkage kit. The instructions and tables in this catalog will guide you in selecting the proper components or factory assemblies.

1. Determine the Application Criteria

• Flow type required:
o two-way, equal % or modified linear
o three-way, mixing or diverting
• Fluid type (hot water, steam, glycol, etc.)
• Fluid temperature
• Inlet pressure required


Existing piping or tubing size

For Control Form VF, VP and VS (floating and proportional control), go to the section valve sizing to determine the Cv needed for the application. To determine Cv , the following parameters must be identified:
• inlet pressure
• fluid temperature
• fluid specific gravity
• fluid flow rate in GPM (liquid) ... or
fluid flow rate in lbs./hr (steam)


2. Determine the Valve Control Form Required

The Control Form specifies the type of control action for the valve assembly. There are six different control forms. Form VB specifies the valve body only. Determine the desired Control Form for the valve assembly in your application from the table below.

3. Determine the Required Cv

For Control Form VA and VC (ON-OFF), Cv value does not affect valve body selection. Use the largest Cv available in the desired pipe size to size the valve.

4. Select the Valve Body

For Control Form VA or VC (ON-OFF), use the criteria identified in (1.) above to select the desired valve body. Make sure the valve body selected has a pressure rating suitable to the fluid pressure. Specify the largest Cv rating in the desired pipe or tubing size for that selected valve body. Remember that ON-OFF control action requires an electric actuator that uses the stem-up open version of the valve body only. If the selected electric actuator is a spring return type, the valve can be configured normally open or normally closed as determined by assembly of the actuator linkage.
For Control Form VF (floating), only an electric actuator and only the stem-up open version of the valve body that meets the application criteria may be used. Make sure the valve body has a pressure rating equal to or greater than the fluid pressure. For the chosen valve body, select a valve size (PP code) for which Cv is nearest to the Cv determined from valve sizing. In some cases this choice may require the piping size to be reduced to fit the selected valve.
For Control Form VP or VS (proportional control applications) using electric actuators, you may select only the stem-up open version of the valve body that meets the application criteria (stem-up closed actuators require a hydraulic actuator). Make sure the valve body selected has a pressure rating equal to or greater than the fluid pressure. If the selected actuator is a spring return type, the valve can be configured normally open or normally closed as determined by the selection of the actuator. For the chosen valve body, select a valve size (PP code) for which Cv is nearest to the Cv determined from valve sizing. In some cases this choice may require the piping size to be reduced to fit the selected valve.
For Control Form VP or VS (proportional control applications) using electric actuators, you may select only the stem-up open version of the valve body that meets the application criteria (stem-up closed actuators require a hydraulic actuator). Make sure the valve body selected has a pressure rating equal to or greater than the fluid pressure. If the selected actuator is a spring return type, the valve can be configured normally open or normally closed as determined by the selection of the actuator. For the chosen valve body, select a valve size (PP code) for which Cv is nearest to the Cv determined from valve sizing. In some cases this choice may require the piping size to be reduced to fit the selected valve.

5. Select the Actuator

For the chosen Control Form, consult the actuator selection table on page 5–18 for an overview of the actuator types, control action, torque and travel time to assist in determining the full actuator specification. Note that there are many models of actuators available from the company in our catalog, but only those with 180° of travel and those with available linkage kits may be used for control of our valves.

Control Form VA

Electric Rotary Actuator, two position with spring return and single contact input
For an electric actuator with two-position ON-OFF control action and spring return, select the EA12 actuator. The EA12 may be configured for normally open or normally closed operation by the selection of the appropriate actuator linkage. Check the close-off pressure table on page 5–22 to determine if the EA12 actuators have enough torque to shut the valve gainst the expected inlet pressure criteria at the valve size selected. Check any temperature restrictions on use of this actuator as noted on the temperature tables.

Control Form VC

Electric Rotary Actuator, two position with non-spring return and single contact input
For an electric actuator with two-position ON-OFF control action and non-spring return, select the EA31 actuator. Check the close-off pressure table on page 5–22 to determine if the EA31 actuators have enough torque to shut the valve against the expected inlet pressure criteria at the valve size selected. Check any temperature restrictions on use of this actuator as noted on the temperature tables.

Control Form VF

Electric Linear Actuator, floating control with non-spring return and dual contact input
For floating control action the MF-63103 or MF-63123 actuator style must be selected. Check the close-off pressure table to determine if these actuators have enough force to shut the valve against the expected inlet pressure criteria at the valve size selected. This pressure rating must be higher than the fluid inlet pressure in the application criteria. Also check any temperature restrictions on use of this actuator as noted on the temperature tables.

Control Form VP

Electric Rotary Actuator, proportional control with slidewire feedback, spring return and dual contact input. Note that floating control action can be accomplished in Control Form VP if slidewire feedback is ignored.
For spring return proportional control action, the box style Model EA42 or EA44 low torque electric actuators may be used.
These actuators may be configured for normally open or normally closed operation by the assembly of the appropriate actuator linkage. Check the close-off pressure table to determine if the EA4x actuator has enough torque to shut the valve against the expected inlet pressure criteria at the valve size selected. This pressure rating must be higher than the fluid inlet pressure in the application criteria. Also check any temperature restrictions on use of this actuator as noted on the temperature tables.
Electric Rotary Actuator, proportional control with slidewire feedback, non-spring return, dual contact input
For proportional control action with non-spring return, the medium torque models EA52, EA54, EA56 and EA58 and high torque EA76 electric actuators with dual contact input may be used. Check the close-off pressure tables on page 5–22 to 5–24 to determine if the EA5x or EA76 actuator has enough torque to shut the valve against the expected inlet pressure criteria at the valve size selected. This pressure rating must be higher than the fluid inlet pressure in the application criteria. Also check any temperature restrictions on use of this actuator as noted on the temperature tables. Check the close-off pressure table to determine if the EA42-A or EA44-A actuators have enough torque to shut the valve against the expected inlet pressure criteria at the valve size selected.

Control Form VS

Electric Rotary Actuator, proportional control, spring return, analog input
The new EAxx-A Series of box style actuators with integral microprocessor based electronics is available with analog input and switch selectable 180° stroke. The EA42-A and EA44-A are low torque spring return actuators and are selected for normally open or normally closed operation. Check any temperature restrictions on use of this actuator as noted on the temperature tables.
Electric Rotary Actuator, proportional control, nonspring return, analog input
The new EAxx-A Series of box style actuators with integral microprocessor based electronics is also available in non-spring return versions. The EA52-A, EA54-A, EA56-A and EA58-A medium torque actuators and EA76-A high torque actuators have non-spring return action and accept analog input signals. Check the close-off pressure table to determine if the EAxx-A actuators have enough torque to shut the valve against the expected inlet pressure criteria at the valve size selected. This pressure rating must be higher than the fluid inlet pressure in the application criteria. Also check any temperature restrictions on use of this actuator as noted on the temperature tables.
Electric Linear Actuator, floating control with nonspring return and optional analog input
The MF-63123 non-spring return linear stroke electric actuator with floating input (Control Form VF) may be converted to an analog input actuator (Control Form VS) by the addition of an optional analog input card (MFC-420 for current or MFC-8000 for voltage). Check the close-off pressure table to determine if the MF-63123 actuator with analog input has enough torque to shut the valve against the expected inlet pressure criteria at the valve size selected. This pressure rating must be higher than the fluid inlet pressure in the application criteria. Also check any temperature restrictions on use of this actuator as noted on the temperature tables.

Options

Note that options can be specified in the actuator model code, even though they are not listed in the Actuator Selection Table. Unless noted as available factory assemblies in the Valve Assembly Tables commencing, selecting actuators with options requires that the actuator, valve body and linkage kit be purchased as separate items.
Control Form (VA, VC, VF, VP, VS). Only those entries in the column “Available factory assemblies” may be ordered as full assemblies. Note that the actuator received with this assembly must conform to the configuration of the actuator specified for that entry. Any other actuator configuration of options not specifically delineated cannot be ordered as a factory assembled valve. If the selected assembly is not listed as an available factory assembly, the valve assembly must be ordered as body, actuator and linkage components and assembled locally using the complete instructions provided with the linkage kit. When ordering the valve body, actuator and linkage separately, the full model numbers for these components must be specified (see the Actuators section of this catalog).

6. Select the Linkage Kit

The suitable valve/actuator combinations are listed in detail with part numbers in the Valve Assembly Tables. These tables provide the part number of the mechanical linkage kit that couples the selected actuator to the desired valve body for that application. The MF-63000 series, when used with 2" or smaller valves, requires no linkage.

7. Valve Assemblies vs. Valve Components

Once the valve body, actuator and linkage are selected, they can be ordered separately or they can be ordered fully assembled if the combination is an available factory valve assembly.

Credits: Eurotherms

This information from PIPING GUIDE .   www.pipingguide.com

DILEMA SEORANG PENGANGURAN.

Hampir dua bulan sudah aku di rumah alias belum bekerja. Aku di rumah menemani anak-anakku karena istriku sedang tidak berada di dekat kami karena sedang belajar di luar negeri. Insya Allah, kami pun akan menyusul dan menemani istriku di luar negeri.

Kadang terasa hampa bila berada di rumah saat ini, kerjaku hanya bisa nongkrong di depan computer untuk mencari kerja dimana istriku tinggal di luar negeri dan sayangnya untuk posisi bidang ilmu yang menjadi specialisasiku kemungkinan tidak ada di mana istriku berada. Kadang juga aku mencoba peruntungan baru untuk menambah pundi-pundi keuanganku dari internet yang katanya bisa menghasilkan uang. Aku mencoba juga bisnis-bisnis online namun belum tahu hasilnya bagaimana. karena sampai sekarang belum juga ada yang menghubungi ke no telponku.

Ada rasa jenuh mulai kurasakan saat ini dimana aku sudah dua bulan tidak ada bertemu dengan orang-orang, teman kerja dan berhubungan serta bekerja sama dengaan orang-orang. kerjaku hanya belajar daan belajar kembali mengenai piping, mengenai plumbing, mengenai HVAC dan apa saja yang bisa kusiapkan untuk mendapatkan pekerjaan di kota dimana istriku berada. Istriku melanjutkan kuliah di Canberra Australia. Dan Insya Allah, 4 tahun kami berada di sana. Saat ini kami sedang menunggu visa untuk mengantarkan kami berangkat ke Canberra.

Badanku sudah semakin gendut dan kulihat perutku sudah semakin maju ke depan. Dan itu karena aku tidak memiliki aktifitas yang berarti. Istriku sering menyarankanku untuk berolah raga atau lari pagi. Dan memang aku pun sempat menggerak-gerakkan badanku juga. Kerjaku di rumah hanyalah setiap pagi mengantar anak-anakku ke sekolah, dan sore harinya menjemput anak-anakku pulang dari sekolah dan itu pekerjaan rutinitas yang harus aku kerjakan sehari-hari dan sudah hampir dua bulan kulakukan.

Sebenarnya aku ingin bekerja kembali seperti semula yaitu bekerja di Kuala Lumpur atau di Jakarta atau dimana yang bisa aku mendapatkan pekerjaan tapi berat rasanya meninggalkan anak-anakku tanpa kami sebagai orang tua dan meninggalkan mereka berdua dengaan pembantu. Memang kadangkala mertuaku sering datang dari Medan untuk menjaga anak-anakku tapi itulah mereka tak mungkin setiap hari menjaga kedua anakku karena mereka pun punya kesibukan sendiri dan punya acara sendiri.

Pernah sewaktu aku masih bekerja di Kuala Lumpur, Istriku di Canberra, saat aku menelpon anak-anakku, mereka sedang berantem dan main pukul-pukulan dan aku hanya bisa mendengar tangisan anakku yang kedua yang menangis meraung-raung karena dipukul oleh abangnya. Kadang aku pun tak tega melihat dan mendengar mereka berdua hanya tidur di dalam kamar hanya berdua saja tanpa orang tua mereka. Jadi selama dua bulan aku dan istriku jauh dari anak-anak, ada perasaan bersalah dalam hatiku untuk jauh dari dari anak-anakku dan akhirnya aku memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak lagi dengan agent di Kuala Lumpur dan balik ke Pekanbaru untuk menemani anak-anakku. Karena istriku sudah berada di Canberra jadi akulah yang mengalah untuk menemani anak-anakku dan toh nanti pun Insya Allah kami akan menyusul istriku di Canberra.

Banyak sudah peluang kerja yang kututup alias kutolak karena aku ingin bersama keluargaku di Canberra. Ada tawaran dari Alstom Asia Pacific Sdn Bhd untuk kontrakku  selama 2 tahun, ada beberapa tawaran dari perusahaan di Kuala Lumpur termasuk agentku di Kuala Lumpur, ada tawaran kerja untuk di Duri, di Jakarta dan di Surabaya. Tapi itulah semua kutolak dengan halus. Tapi sebenarnya aku senang mendapat tawaran-tawaran kerja seperti itu tapi itulah apakah mungkin mereka akan menerimaku hanya selama 3 -4 bulan kerja saja. Dan aku bukannya orang yang lari dari pekerjaan alias lari malam. Ya maunya aku, aku keluar baik-baik dari perusahaan. Dani itulah setiap tawaran pekerjaan, saya bilang saya mau dan siap bekerja tapi saya mau berangkat ke Canberra di Bulan Juni ini jadi apakah mungkin saya bisa bekerja selama hanya 3 bulan saja. Dan itulah jawaban mereka tentunya tidak bisa..karena mereka inginnya 1 tahun atau 2 tahun kontrak kerja.

Sebenarnya aku bisa saja berbohong dengan company-company yang mau menghireku dan saat aku akan berangkat ke Canberra, aku resign saja atau minggat tapi istriku tidak setuju dengan rencanaku dan aku pun merasa nggak enak juga bilamana aku hanya bergabung 3 bulan trus kabur. Tapi itulah setiap orang berbeda pemikirannya mengenai suatu kasus.

Tapi tentunya dilema juga bilamana aku melanjutkan kerjaku di Kuala Lumpur atau Jakarta dimana lokasinya jauh dari Pekanbaru, tentunya anak-anakku akan kutinggalkan dan kubiarkan anak-anakku tanpa aku dan istriku. Dan kadang sedih rasanya membuat anakku yang paling besar yang berumur 11 tahun sebagai kepala rumah tangga yang menjaga adiknya yang berumur 9 tahun. Dan itu terjadi sewaktu aku di Malaysia.

Aku pun bingung siapa yang akan mengantar anak-anakku sekolah setelah sopir yang kami hire dulu mengundurkan diri karena mendapatkan pekerjaan di tempat lain. Dan hirenya pun hanya untuk mengantar dan menjemput saja. Jadi terpaksalah aku yang mengalah untuk menjaga anak-anakku dan menemani mereka di rumah, menemani mereka belajar dan lain-lain.

Kadang aku merasa bersedih juga mengingat aku sering marah-marah kepada anakku, kadang ada rasa iba di dalam hatiku melihat anak-anaku menangis saat kumarahi. Dan kadang ada perasaan bersalah dan menyesal di dalam hatiku setelah aku memarahi anak-anakku. Tapi mungkin itulah cara terbaikku untuk meredam tingkah laku mereka yang kadang tidak sesuai dengan apa yang aku inginkan. Dan aku sangat membutuhkan peran seorang ibu untuk mengurusi anak-anakku.

Tapi itulah hidup harus memilih, mana yang terbaik buat diri atau mana yang terbaik buat keluarga dan saat ini aku memilih yang terbaik untuk keluargaku. Aku mendukung keinginan istriku untuk mengambil kuliah di Canberra sehingga Alhamdulillah istriku mendapatkan Bea Siswa dari ADS. Aku nggak keberatan aku yang mengalah demi kepentingan keluarga dan anak-anak. Walau kadang kala ada keinginan diriku untuk mencari karier dan penghidupan yang lebih baik dari sekarang ini.

Insya Allah, apa yang kulakukan sekarang ini adalah benar dan aku akan tetap berusaha mencari duit di Internet dan belajar sesuatu yang bisa akan kubawa di Canberra untuk bekerja atau sebagai sumber penghasilan baru. Dan aku juga sedang mencari kerja part time yang kerjanya tidak mengganggu jadwal antar dan jemput anak sekolah. Dan Insya Allah apa yang kami harapkan untuk berkumpul kembali dengan istriku terwujud di Canberra. Amin,

Ini hanyalah curhat saja untuk menyalurkan semua emosi saya yang terpendam karena dalam keadaan menganggur, uang semakin hari semakin berkurang, keinginan untuk kembali bekerja dan keinginan untuk kembali ke Kuala Lumpur serta mencoba menepis semua mimpi yang pernah aku impikan di Kuala Lumpur.


Tapi kutetap berharap bahwa mimpiku itu akan segera terwujud di Canberra Australia. Amin


Note : Bila anda ingin membantu saya, mohon kiranya bisa mengklik tampilan iklan-
            iklan yang tercantum dalam blog saya ini. karena dengan itu harapan saya untuk  
            menambah pundi-pundi keuangan saya. Partisipasi anda sangat saya harapkan untuk 
            terwujudnya semua impian di Canberra Australia.







Thursday, April 19, 2012

PLUMBING SYSTEM - BASIC OF WATER SUPPLY.

 Plumbing Systems

Plumbing is a system of piping, apparatus, and fixtures for water distribution and waste disposal within a building. This chapter covers the basic water supply and water distribution systems, the theater of operations (TO) water supply and water distribution systems, and the sewerage system. Plumbing also includes the installation and maintenance of these systems. When architects design a building, they prepare a set of prints and a set of specification sheets detailing the types and quality of materials to be used. Plumbers use the prints and specifications to layout and plan the project.

Basic Water Supply And Water Distribution Systems

1-1. A water supply system receives, treats, and moves water to a water distribution system. Water may come from a stream or lake, a deep or shallow well, or a reservoir which collects surface water. The water supply system purifies and pumps the water into a storage tank. After the water is purified, it is released into the distribution system. The distribution system is an arrangement of connected pipes (called a run) that carries the water to its destination. This system usually has a means of heating some of this water.

PLANS

1-2. See Appendix B for information on construction plans, prints, drawings, and plumbing and heating symbols.

WATER SUPPLY AND WATER DISTRIBUTION PLANS

1-3. A plumber should be able to install a complete water supply system by using a plan together with standard and special detail drawings and a BOM. A standard detail drawing will show the water heater and standard storage tank connections. The plan will show the type of piping by size and fittings (see Appendix B).

UTILITY- AND BUILDING-WASTE SYSTEM PLANS

1-4. For more information on utility- and building-waste system plans, see Appendix B.

UNIT-CONSTRUCTION AND PACKAGE-UNIT PRINTS

1-5. Prints are used for structures and equipment in water supply and water distribution systems. The type of print depends on whether the unit is constructed or if it is a package unit to be assembled in the field (see Appendix B, paragraph B-8).

BOM

1-6. The designer (architect) or draftsman usually prepares a BOM (DA Form 2702) when preparing the original drawings. However, if no BOM accompanies the field prints, the plumber must compile it. Appendix C gives instructions for preparing a BOM.

WATER SUPPLY LINES AND BRANCHES

1-7. The main water supply system provides potable cold water at the main at a pressure that meets National Plumbing Code standards. The water service main for the plumbing installation Ts into the main water supply. The plumbing system must provide enough water for normal use at each outlet.
1-8. Fixture supply risers take water from the main supply to the fixtures on each floor level. Each fixture supply riser must have a diameter large enough to supply water to all the fixtures it connects. The size is determined by the design load for the riser (refer to Appendix D, Tables D-3 or D-4).

PIPE SELECTION

1-9. Cold-water systems may use galvanized-iron or galvanized-steel pipe, copper tubing, plastic pipe, brass, cast iron, galvanized, wrought iron, or other approved material. The material used depends on the—
• Amount of water to be supplied.
• Water pressure.
• Corrosion factor for different types of pipe in different temperatures.
• Cost.
• Availability.

PIPE SIZE

1-10. The size of water supply piping depends on the—
• Water pressure and friction loss through the length of the pipe.
• Number and kinds of fixtures installed (fixture demand).
• Number of fixtures in use at a given time (factor of simultaneous use).
• Type of flushing devices (refer to Chapter 4).

Friction Loss

1-11. When a liquid flows through a pipe, layers move at different speeds, with the center layer moving fastest. This resistance to flow (called friction loss) varies with different types of pipe. Pipe friction, in turn, causes a drop in water pressure. In a small pipe, this friction loss is overcome by increasing the water pressure. If higher water pressure is not possible, increasing the pipe size can reduce friction loss. See Appendix D for friction loss in different types of pipe.

Water Hammer

1-12. In a water supply system, water hammer occurs when flowing water is stopped abruptly or cannot be compressed, causing the flowing water to slam against the valve with the same amount of pressure as applied to the water system (such as when you flush a water closet, the water closet's tank completes the filling action, and the control valve in the tank closes).
1-13. The effects of water hammer are noise from rattling pipes and sometimes leaky pipe joints, both of which can be eliminated easily by installing a device called a expansion chamber to slow the water in the plumbing system. The expansion chamber shown in Figure 1-1 is capped at the upper end causing it to fill with air, not water. Air, unlike water, can be compressed. Therefore, when the water flow is stopped abruptly, the air in the air chamber works like an automotive shock absorber relieving the slamming action against the valve. Install expansion chambers in the water supply system on both hot and cold service lines at each major fixture within a structure.
1-14. Expansion chambers can be purchased or fabricated. Figure 1-1 shows an example of a constructed expansion chamber. The type of pipe and the dimensions used are not critical, but ensure that the section identified as the riser is at least 6 inches long.
Expansion Chamber Construction
Figure 1-1. Expansion Chamber Construction

Water Pressure

1-15. Pressure in the main usually ranges from 45 to 60 pounds per square inch (psi). If the pressure is over 60 psi, a pressure-reducing valve must be placed in the water service line at its entry to the building. The size of the water service pipeline, the rate of use, the length of the line, and the outlet height in the system control the pressure available at the outlet. If the water pressure is less than 15 psi, use a tank and a pump or other means to provide pressure. If the water pressure is over 80 psi, use an approved pressure regulator.

Calculations for Sizing Pipe

1-16. The minimum practical size for a water service line is 3/4 inch. This size should be used even when calculations indicate a smaller one. Calculations for factoring loss of pressure in complex systems are beyond the range of this manual. For simple systems, use approximate figures to find the pipe size. Tables D-1 and D-2, Appendix D, give capacities and psi for galvanized-steel/iron pipe, copper tubing, and plastic pipe. Use these tables combined with the maximum fixture demand and simultaneous use factor to determine pipe sizes.
1-17. Maximum Fixture Demand. The maximum fixture demand in gallons per minute (GPM) is the total amount of water needed to supply all the fixtures at the same time. Estimate the maximum fixture demand by counting the number and types of fixtures in the plumbing system. Table 1-1 gives the maximum fixture demand for different fixtures.
Fixture Demand (in GPM)
1-18. For example, what is the maximum fixture demand for a plumbing system which consists of the following 14 fixtures: 2 water closets, 4 lavatories, 2 showers, 3 urinals, 1 slop sink, 1 laundry tub, and 1 floor drain?
Use Table 1-1 and the following steps:
Step 1. Multiply the number of each fixture by the GPM of that type fixture (from Table 1-1).
Step 2. Total these figures.
1-19. The result is a maximum fixture demand of 313.5 GPM.
NOTE: Use the fixture demand (313.5 GPM) with the simultaneous use factor to select the pipe size.
1-20. Simultaneous-Use Factor. The simultaneous-use factor is the percentage of fixtures potentially in use at a given time (Table 1-2). It is an estimate of the total demand on a water supply system, expressed as water supply fixture units. Simultaneous-use factors decrease as the number of fixtures in a building increases. Use the formulas in Table 1-2 to determine simultaneous use factor.
Simultaneous-Use Factor
1-21. If a table for the simultaneous-use factor is not available, estimate the probable demand by computing 30 percent of the maximum fixture demand in gallons.
1-22. Continuing the example in paragraph 1-18, the 14 fixtures would have a simultaneous use of 42.72 percent (round up to 43 percent). Since the fixture demand was 313.5 GPM, the water service line must have a capacity of 43 percent of 313.5 (110 GPM). What size of pipe would be needed for a 60-foot long pipeline with a pressure at the main of 45 psi (refer to Appendix D, Tables D-1 and D-2)?
Step 1. Read down the 60-foot column in Tables D-1 or D-2, to 1 1/2 inch diameter.
Step 2. Read across (left) to the psi column and establish the given as 45 psi.
Step 3. Read back to the 60-foot column. TableD-1 shows 150GPM(the quantity that includes 110 GPM);
Table D-2 shows 155 GPM(round up to 160 GPM).
1-23. Either 1 1/2-inch galvanized, copper, or plastic piping would be large enough for the water service line.
NOTE: Remember, the minimum practical size for a water service line is 3/4 inch. This size should be used even when calculations indicate a smaller size.

INSTALLATION

Main Water Supply Line

1-24. The main water supply is a pipe, usually hung from a ceiling, with branches connected to serve the fixture risers. This supply pipe has the same diameter as the water service from the main and is centrally located to  provide short takeoffs to the fixture supply risers throughout the building. To reduce friction loss, lay the main supply piping as straight as possible. The main supply pipe must not sag or trap water. It should be graded slightly, up to 1/4 inch per foot, dropping toward the water meter. At the low end of the
grade, place a drip cock or stop-and-waste valve for draining the pipe in the winter. A drainpipe may be needed to carry the wastewater from the opening in the valve to a floor drain or sump. If it is impossible to grade all the piping to one point, all parts that cannot be centrally drained should have separate drip cocks or stop-and-waste valves. The main supply pipe must be well supported to take its weight off the fittings and to prevent leaks.

Fixture Supply Risers

1-25. Use reducing Ts to connect fixture supply risers to the main supply. Run the risers through the interior walls of the building. Tighten all the joints before the partitions are finished. Use pipe rests or clamps to support vertical fixture supply risers at each floor level. (Fixture supply risers must not depend on the horizontal branches for support.) Horizontal-fixture branches should be well supported and graded upward toward the vertical-fixture supply risers.

Valves

1-26. Install gate valves in each vertical supply riser, so that a section can be repaired without shutting off the water to other sections. Small gate valves on the supply to each fixture allows for shutting off the water for faucet repairs.

TESTING FOR LEAKS

1-27. Inspecting for leaks is important. A leaky joint wastes water and causes costly damage to the building. In new construction, test the entire system for leaks before the floor and partitions are closed up. When performing this test, use the water pressure from the main that feeds the system. While the system is under pressure, inspect each joint for moisture. If a leak is detected in a joint, tighten the joint or replace it by cutting the pipe and connecting a new section with a union. When working with copper soldered joints or plastic solvent-cement joints, drain the pipe and then connect the joint. Copper compression joints can be tightened or replaced.

DISINFECTING THE PIPING SYSTEM

1-28. After installation or repair, clean and disinfect plumbing pipes and other parts of a water supply system carrying drinking water before use. Flush the system to remove dirt, waste, and surface water. Disinfect each unit with a chemical such as a solution of hypochlorite or chlorine.

Dosage

1-29. Under average conditions, use the dosages (in parts per million [ppm]) in Table 1-3. The chlorine dosage required to disinfect a unit depends on the—
• Contact time.
• Amount of organic chlorine-consuming material present.
Chlorine DosageVolume of Water Disinfected (By Pipe Size)
• Volume of water to be disinfected. Table 1-4 gives the volume of water for different sizes and lengths of pipe.

Application

1-30. Use portable gas chlorinators to apply the liquid chlorine. Chlorine cylinders should not be connected directly to the mains because water may enter the cylinder and cause severe corrosion, resulting in dangerous leakage.
A solution of hypochlorite is usually applied by measuring pumps, gravity feed mechanisms, or portable pipe-disinfecting units. Use the following steps to apply disinfectant:
Step 1. Flush all sections thoroughly at a velocity of at least 3 feet per second (fps) until all the dirt and mud are removed.
Step 2. Plug all branches and other openings with plugs or heads properly braced to prevent blowouts.
Step 3. Insert the disinfectant into the mains through taps or hydrants at the ends of each section.
Step 4. Bleed out any air trapped in the line.
Step 5. Add the predetermined chlorine dosage as the main slowly fills with water.
Step 6. Continue feeding until the water coming from the supply end contains the desired amount of chlorine.
Step 7. Keep the chlorinated water in the unit for 24 to 48 hours.
Step 8. Flush the main until the water contains only the amount of chlorine normally in the supply.
Step 9. Analyze samples daily for bacteria until the analyses show no further need for disinfection. If the samples are unsatisfactory, rechlorinate.

MAINTENANCE AND REPAIR

Corrosion

1-31. Galvanic corrosion (resulting from a direct current of electricity) occurs in a plumbing system that includes two different kinds of metal pipe, such as galvanized pipe and copper pipe. See Chapter 3 for reducing and repairing corrosion.

Scale

1-32. Hard water contains a large amount of calcium and magnesium compounds, which prevent soap from lathering. This forms a scum that slows the flow of water. The scum deposits harden and form scale. See Chapter 3 for reducing and removing scale.

Frozen Pipes

1-33. Water supply lines may freeze when exposed to temperatures below 32 degrees Fahrenheit. Outside pipes must be buried below the frost line. In northern zones, this is 4 feet or more. If the building temperature falls below freezing, inside pipes may also freeze, causing the pipe to break at the weakest point. Use the procedures in Chapter 3 to thaw frozen pipes.

TAPPING THE WATER MAIN

1-34. Water mains are usually cast iron, 8 inches or more in diameter. If the main is less than 8 inches in diameter, taps should be 2 inches or smaller. Use Figure 1-2 and the following steps to tap the water main:
Step 1. Dig to expose the pipe at the point where the tap is to be made. Dig as close to the top of the water main as possible.
Step 2. Clean all dirt and rust off the pipe at that point.
Step 3. Place the gasket of the water-main self-tapping machine on the pipe, and set the saddle of the machine on the gasket.
Step 4. Wrap the chain around the pipe, and tighten it to clamp the water main self-tapping machine to the pipe.
Step 5. Remove the cap from the cylinder of the machine, and place the combination drill and tap in the boring bar.
Tapping the Water Main
Figure 1-2. Tapping the Water Main

Step 6. Reassemble the machine by putting the boring bar through the cylinder and tightening the cap.
Step 7. Open the flap valve between the compartments.
Step 8. Start drilling the hole by applying pressure at the feed yoke and turning the ratchet handle until the drill enters the main.
Step 9. When the tap starts threading the hole, back off the feed yoke to prevent stripping the threads.
Step 10. Continue to turn the boring bar until the ratchet handle can no longer be turned without extra force.
Step 11. Remove the tap from the hole by reversing the ratchet. Then, back the boring bar out by turning it counterclockwise.
Step 12. Close the flap valve between the upper and lower compartments.
Step 13. Drain the water from the cylinder through the bypass.
Step 14. Remove the cap and drill tool. Place a corporation stop (Figure 1-3, page 1-10) in the boring bar, ensuring that the stop is closed.
Step 15. Repeat steps 6 and 7.
Step 16. Turn the ratchet handle to thread the corporation stop into the pipe.
Step 17. Repeat step 13.
Step 18. Remove the cap from the cylinder, and unbolt the boring bar from the corporation stop.
Step 19. Remove the lower chamber from the pipe.
Step 20. Inspect for leaks.
Step 21. If the corporation stop leaks, tighten it with a suitable wrench.

INSTALLING CURB AND METER STOPS

1-35. Curb and meter stops control the water entering the building. Figure 1-3 shows this installation.
Curb and Meter Stops
Figure 1-3. Curb and Meter Stops

CURB STOP

1-36. After tapping the water main and inserting the corporation stop, install the curb stop in a suitable position. It is usually set in a cast-iron stop box to provide easy access in the water service between the curb and the building.
1-37. The stop box has a variable telescopic length for use on different grades. When the water service is copper, join the curb stop to the service piping with a compression joint. After installing the curb stop, run the water service line to the building and through the building wall to the inside of the basement. The water service line can be laid in the same trench as the sewer. The bottom of the water pipe at all points should be at least 12 inches above the top of the sewer line. The water pipe should be placed on a solid shelf excavated at one side of the common trench with a minimum clear horizontal distance of at least 12 inches from the sewer line. It must be placed in the ground at a level deeper than the maximum depth of frost penetration.

METER AND METER STOP

1-38. After running the water service lines through the side of the building and closing the holes around the service pipe with waterproof cement, install the water meter and meter stop.

Meter Stop

1-39. The meter stop is a ground-joint valve, which controls and shuts off the flow of water into the building. Place the meter stop as close to the service pipe entry as possible.

Water Meter

1-40. The water meter, installed near the meter stop, measures the amount of water used in the building.
1-41. Often the meter and stop are placed in a meter vault that replaces the stop box at the curb. In this case, place a stop-and-waste valve in the line where the water service enters the building.

HOT-WATER SUPPLY SYSTEM

1-42. The hot-water system consists of a water heater and a piping system. This system runs parallel to the cold-water pipes running to the plumbing fixtures (faucets) where hot water is desired. A standard detail drawing will show the water heater and standard storage-tank connections. The water heater is fueled by gas, oil, electricity, or possibly solar energy.

WATER HEATERS

1-43. Water heaters are classified into four categories: range-boiler, gas, oil burning, and electric. See Chapter 5 for water heaters.

PIPE SELECTION

1-44. The pipes used in hot-water systems are similar to those used in cold water supply systems. Old hot-water systems used wrought-iron or steel pipe. Newer systems use chlorinated polyvinyl chloride (CPVC) plastic pipe, since CPVC resists corrosion. Copper is the most commonly used piping for distribution.

PIPE SIZE

1-45. To size the hot-water main supply lines and the risers, follow the same procedure as for basic water supply.

INSTALLATION

1-46. Installation begins with a water-heating device and the main supply line from that device. Grade the hot-water supply to a centrally located drip cock near the water heater. Water for the fixtures at various levels throughout the building is taken from the main hot-water supply by fixture supply risers. Each of the risers should have a valve.

ONE-PIPE SYSTEM

1-47. Buildings with a large floor area or with several floors need the supply of hot water to the fixture as soon as possible after the tap is opened. In a one pipe system, such as that used for cold-water supply, a lag occurs from the time the hot-water tap is opened until the water travels from the water heating device to the tap.

TWO-PIPE SYSTEM

1-48. To overcome this time lag, use a two-pipe, circulating-water supply system (Figure 1-4). Hot water passes from the water heater through the main fixture supply risers and returns through a line to the water heater. This looped system circulates the hot water at all times. Warm water tends to rise and cold water tends to fall, creating circulation. The water within the loop is kept at a high temperature. When a tap is opened, hot water flows from the hot-water supply riser into the branch and out of the tap. The cold-water filler within the hot-water storage tank (water heater) has a siphon hole near the top of the tank. If reduced pressure occurs at point A, the siphon hole allows air to enter the cold-water filler. This breaks the vacuum and prevents back siphonage of hot water into the cold-water distribution system.
1-50. This circulating supply system (Figure 1-4) is an overhead-feed and gravity-return system and is likely to become air-locked. An air lock prevents circulation of the hot water. Since air collects at the highest point (B) of the distribution piping, the most practical way to relieve the air lock is to connect an uncirculated riser to the line at that point. The air lock is relieved when a fixture on the uncirculated riser is used.

MAINTENANCE AND REPAIR

1-51. Maintenance and repair of hot-water systems is similar to what was previously discussed.

FIRE-PROTECTION WATER SYSTEMS

FIRE HYDRANTS

1-52. Fire protection for buildings of fire-resistant construction is provided by fire hydrants. These are usually located at least 50 feet from each building or from the water distribution system within the building.
Circulating Hot-Water System (Two-Pipe)
Figure 1-4. Circulating Hot-Water System (Two-Pipe)

AUTOMATIC SPRINKLER SYSTEMS

1-53. Automatic sprinkler systems are used for fire-resistant structures only when the value, the importance of the contents or activity, or the possibility of a fire hazard justifies a sprinkler system. Buildings of frame and ordinary construction that are more than two stories high and house tops will be protected by automatic sprinkler systems.

THEATER OF OPERATIONS WATER SUPPLY AND DISTRIBUTION SYSTEM

1-54. In a TO, there is always a chance the Army may have to take over the repair and operation of a municipal water system. Although most systems will be similar to those used in the US, problems can be expected in obtaining replacement parts and operating supplies. Sizes and dimensions of basic components can be expected to differ from those in the US and even require the use of metric tools. Also, certain nations may use different disinfecting methods than chlorine. Under these circumstances, the Army should consider hiring former local employees who are familiar with the equipment to operate and maintain the system.

WATER DISTRIBUTION METHODS

1-55. After water is purified, it is released into the distribution system. The distribution of large quantities of water under tactical conditions will be by pipelines, trucks carrying bladders, and 5,000-gallon tanker trucks. Small quantities can be picked up from tank farms or storage and distribution points in 400-gallon water trailers or in refillable drums, 5-gallon cans, and individual containers.

PLANS AND INSTALLATION

1-56. Appendix B, Figure B-1, shows a water distribution system plan for a hospital area. The general location and size of the pipes are shown, together with the valves, sumps, water tank, and other fixtures. Generally, the symbols used on distribution-system plans are the same as those for water plumbing. (See Appendix B, Section II, for standard plumbing symbols.) The plumber who installs the system determines the location of the pipes and other equipment to suit the climate and terrain, and according to the National
Plumbing Codes.

It will be continue.

The Artikel taken from PIPING GUIDE. (www.pipingguide.net)

OSEA 2012, THE INTERNATIONAL OIL & GAS INDUSTRI EXHIBITION

Hi Guys,

Here I enclosed the good exhibition for The International Oil & Gas Industry Exhibition & Conference in Singapure.The Exhibition date is 27 - 30 November 2012.

If you wanna to visit this Good Exhibition of Oil & Gas as free. You can visit. http://osea-asia.com/pre-registration. Your Registration is free and not paying.

Visitor pre-registration to the OSEA2012 exhibition is now available at
http://www.osea-asia.com/pre-registration

You can find many information about Oil & Gas Industry, Many Souvenir you can get, many maybe opportunities of job, maybe many food or snack also, and many new friends.

My suggestions if you wanna joint to this exhibitions as a visitor, you should be bring the latest of your CV, your Name Card, and ransel bag.

And Please klik the advertising in the right corner of this Pujangga Piping Blog. 

Thanks You for your Participant.

If you cannot view this email, kindly visit http://ses.resonance.com.sg/edm/osea2012/issue02/index.html
 
Visitor pre-registration to the OSEA2012 exhibition is now available at
http://www.osea-asia.com/pre-registration

OSEA2012 will be the largest edition with leading exhibitors like CNOOC, GE Energy, Keppel Offshore & Marine, Kuwait Petroleum Corporation, McDermott Asia Pacific and more. Held alongside the exhibition is the power packed OSEA2012 International Conferences, where speakers will address issues and challenges on business and technical topics.
OSEA2012 is THE region's Oil & Gas Event to catch up with your contacts and meet new partners. Experience the event at the new venue - Marina Bay Sands, located in the heart of Singapore.