Tuesday, March 13, 2012

CERITA GUE IN MY HOMETOWN 12032012

Hari ini tepat 12 hari saya mendapat status baru sebagai pengangguran dimana disamping jadi pengangguran saya juga bertugas mengantar jemput anak-anakku.

Pagi ini aku mengantar anak-anakku ke sekolah mereka dan seperti biasa kami berangkat pukul 6 lewat 45 menit waktu Indonesia bagian barat. Dan seperti biasa aku melewati jalan Sudirman dan kulihat di setiap persimpangan atau U turn nya dijaga oleh polisi-polisi magang dan juga polisi-polisis senior. Cuma aku kasihan melihat polisi-polisi magang karena mereka tidak memakai rompi berwarna hijau seperti yang dipakai polisi senior karena terus terang seragam polisi sekarang berwarna coklat dan bila dilihat dari jarak 20 meter polisi berdiri tidak terlihat ada polisi dan polisi baru terlihat di jarak 10 meter. Karena Baju polisi yang berwarna coklat itu hampir menyerupai warna aspal. Saya khawatir saya akan keselamatan Para Polisi yang berdiri di jalan raya dari para pemakai jalan yang mengendarai kendaraan dengan sembrono. Jadi kalau boleh usul, setiap orang yang berdiri di jalan raya baik itu Polisi Baru ataupun Polisi Senior diwajibkan memakai rompi keselamatan (rompi hijau muda, garis putih spotlight).

Setelah mengantar anak-anak saya, saya pun pulang ke rumah dan sekitar pukul 11 lewat 45 menit, aku pun keluar rumah dan rencananya mencari kotak kardus tapi nyasar memasuki areal Pekanbaru Mall. Di Mall itu aku pun jalan-jalan saja dan kulihat ada orang nyanyi-nyanyi di panggung dan kudengar mereka menyanyikan lagu-lagu KLA Project nya Katon Bagaskara dan aku baru ngeh kalau nanti malam pukul 7, katon bagaskara akan datang mengisi acara di Mall tersebut, nampaknya acara pencabutan undian-undian.

Aku pun naik dan masuk ke ACE HArdware yang kebetulan sedang lagi banyak discount dan discountnya sampai 50%. Dan kulihat banyak barang-barang discount yang menyentuh mataku tapi tidak bisa menggerakkan hatiku untuk membelinya. Karena walaupun discount harga tetap tinggi dan lagipula gua khan lagi belum bekerja dan uang sangatlah begitu penting bagi saya dan keluarga saya untuk mengisi hari-hari saya sebelum mendapatkan pekerjaan baru lagi.

Tapi saat aku berada di  toko buku Gramedia, aku membeli buku dan koran tapi nilainya tidak terlalu significant banget yaitu sekitar 33 ribu saja. Sebenarnya aku cuma iseng-iseng saja memasuki toko buku itu siapa tahu ada buku teknik atau buku piping yang baru yang bisa saya baca-baca dan siapa tahu ada niat untuk membeli. Saya memang mencari buku-buku mengenai cara belajar PDMS, Caesar II, bahkan buku-buku piping  tapi yang nampak olehku hanyalah cara belajar AutoCad. Gua heran saja kenapa buku-buku tersebut belum ada dipasaran dan bila mana memang ada, saya yakin akan laku dijual. Dan saat itu saya berpikir untuk membuat buku mengenai semua yang berhubungan dengan dunia piping baik itu software PDMS, Caesar II ataupun buku-buku rujukan piping.

Setelah itu saya pun pulang karena kulihat waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang. Memang tak terasa banget bila berjalan-jalan di Mall apalagi di dalam ruang AC. Tapi cuaca siang itu tdaklag begitu panas, tapi mendung namun tak ada tanda-tanda turun hujan. Aku pun bergegas keluar dari Mall dan kupacu mobilku menuju ke sekolah anakku yang paling kecil dan setelah kujemput anakku , kami pun pulang ke rumah.

Dan sampai di rumah , kulihat jam baru menunjukkan pukul 3 siang berarti masih ada 1 jam lagi untuk menjemput anakku yang paling besar. Memang sich serba tanggung, makanya aku pun meminta kepada anakku yang paling kecil kalau ayahnya nanti menjemput dia sekitar pukul 4 sehingga waktu jemput dari sekolahnya sama dengan waktu menjemput abangnya dan anakku pun memahaminya. Lagipula untuk menghemat BBM karena rencananya BBM akan naik diawal April 2012 ini. Jadi mau tak mau menekan semua pengeluaran termasuk urusan antar mengantar anak-anakku ke sekolah.

Disaat aku menunggu, aku menonton TV dan beritanya banyak berkisar antara demo-demo tentang Penolakan BBM, berita tentang banjir dan lain-lain tapi yang menarik bagi saya adalah berita tentang "Wacana Tidak ada lagi Zona Waktu di Indonesia" kalau saya sich setuju saja karena saya pernah mengalami waktu lebih awal semasa saya saya bekerja di Malaysia. Tapi yang penting tidak menggaggungu jadwal Sholat khususnya Sholat Subuh. Jangan mentang-mentang semua waktu di rubah mengikuti waktu Malaysia, Waktu masuk sekolah tetap jam 7 pagi dan waktu kerja pun jam 7 pagi. Bisa-bisa banyak orang melewatkan sholat subuh terutama anak-anak yang tengah belajar mengenai Sholat dan keimanan. Kalau Sholat-Sholat Wajib lainnya tidak ada pengaruh karena waktu rentang sholatnya panjang. 

Setelah menonton TV aku pun melanjutkan menjemput anakku yang paling besar dan sekitar pukul 4 lewat 15 menit aku sampai di sekolah anakku yang paling besar dan kulihat dia sudah menunggu di gerbang sekolah. Setelah kujemput anak-anakku, kami pun kembali ke rumah. Tapi sebelumnya aku sempatkan diri untuk mencari kardus-kardus di salah satu supermarket namun mereka tidak menjual kardus bekas.

Sampai di rumah, aku pun melanjutkan membuka-buka emailku dan aku pun sempatkaan chatting dengan istriku di Canberra lewat Skype. Kadang sedih rasanya jauh dari orang dicintai apalagi anak-anakku lagi memerlukan orang tuanya. Makanya aku memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjaku di Malaysia karena anak-anakku tidak ada yang menjaganya. Memang uang sangatlah penting bagi kehidupan sekarang ini tapi anak adalah yang sangat penting bagi gue, dan saya pun tengah mencari kerja di sekitaran Pekanbaru sehingga aku bisa mempunyai waktu untuk mengantar jemput anak-anakku , sekolah.

Dan waktu Malam pun tiba , kusuruh anak-anakku belajar dan sholat dan memang setelah belajar aku ijinkan anak-anakku menonton televisi dimana anakku yang paling besar suka nonton OVJ di Trans7 dan anakku yang paling kecil sukanya nonton "Tendangan Si Midun". Tapi bila waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, aku suruh anak-anakku tidur karena besok mereka akan ke sekolah. Tapi kadang aku pun flexible juga untuk membiarkan anak-anakku tidur pukul 9.30 malam yach lewat sedikit dari jam 9 malam.

Tapi malam ini aku rada sedih dan kecewa dengan diriku sendiri karena aku baru tahu bahwa anakku yang paling kecil yang berumur 8 tahun tidak tahu bacaan niat untuk sholat. karena malam itu aku sengajakan untuk tidak sholat berjamaah bersama anak-anakku. Dan itu yang membuatku marah kepada anakku itu karena kupikir dia sudah pandai baca-baca sholat. Maka aku pun segera mengajari anakku itu niat sholat lima waktu dan kutulislah niat-niat sholat subuh, Zuhur, Asar, Maghrib dan Isya ke dalam secarik kertas dan kusuruh dia untuk menghapalnya. Dan kulihat waktu itu pukul 7 malam dan kubilang kepada anakku itu bila anakku itu tidak bisa menghafal niat-niat sholat, jangan harap malam ini menonton "Tendangan Si Midun". Dan kulihat anakku belajar niat sholat dan aku pun mengetes cara pembacaan niat-niat sholat lima waktu dan setelah kurasa anakku yang kecil sudah hapal kelima niat sholat fardu, maka tepat pukul 8 malam. Aku ijinkan anakku yang paling kecil untuk nonton "Tendangan Si Midun".

Udah yach , mau tidur dulu nich..

Salam 12 Maret 2012.
 

No comments:

Post a Comment