Friday, June 14, 2019

MENGENAL LAJUKELA COFFEE OWNER DAN ASAL MUASAL BERDIRINYA LAJUKELA COFFEE.

Adalah harapan semua orang yang ingin mendapatkan penghidupan yang layak dalam menjalani hidup di Dunia. begitupun dengan owner dari lajukela coffee. Tak mudah menjalankan usaha kopi yang mana hanya menjual product kopi belaka tanpa menyeduh kopi. Dimana keuntungannya tidaklah sebesar bilamana kita  tidak menjual seduhan kopi di kedai-kedai kopi untuk pelanggan. 


Asal muasal berdirinya lajukela coffee didasari ingin mengenalkan kopi tanah air ke kalangan para pecinta kopi di tanah air khususnya di pekanbaru riau. Walau tidak semua kopi Indonesia yang dijual oleh lajukela coffee tapi setidak-tidaknya sudah ada lebih dari 30 single origin kopi dari berbagai daerah di Indonesia yang pernah di jual. Namun sekarang hanya sekitar 14 single origin saja yang dijual baik dalam ukuran 100 gram, 250 gram dan 1 kg. karena tidak mudah menjual kopi dalam kemasan mengingat saingan begitu banyak dimana ada kala ada provider kopi lainnya menjualnya dengan harga yang murah. 

"Tapi Insya Allah ada pembeli lain," itu kata-kata yang keluar dari ucapan Iwan Agung selaku owner lajukela coffee ketika mengetahui ada pelanggannya berpaling ke supplyer kopi yang menjual kopi single origin yang lebih murah. Tapi memang bener ketika ada pembeli yang berpaling masih ada pembeli lain yang tiba-tiba menghubungi lajukela coffee untuk membeli kopi.

Iwan Agung, memulai mendirikan usaha sejak tahun 2017, setelah ibunya wafat karena sakit di June 2017, dengan meminjam uang dari temannya sebesar 2 juta rupiah untuk memulai usaha suplyer kopi dan pada waktu itu yang dijual adalah kopi dari daerah Semendo Sumsel dan juga membawa kopi Liberika Meranti yang merupakan ikon kopi di Riau ke dalam usaha nya. Namun perjalanan ke depannya , lajukela coffee tidak lagi menjual kopi dari Semendo tapi tetap menjual kopi Liberika dari daerah Meranti Riau. 


asal muasal nama lajukela coffee adalah karena faktor branding saja dan mudah diingat karena kata-kata lajukela itu adalah bahasa Palembang yang artinya "jadikan saja dan jangan ragu" semacam kata-kata motivasi saja mengingat pada awalnya menjual kopi dari Palembang dan hingga sekarang tetap saja memakai branding lajukela coffee walaupun sudah tidak lagi menjual kopi dari Palembang.

Dalam perkembangannya lajukela coffee membuka kios kecil untuk menjual product kopi dengan harga sewa 500 ribu / bulan dan walau dengan ukuran 2,5 m x 4,5 m. lajukela coffee tetap memasarkan prodcut-pruduct kopi single originnya baik offline maupun online.  Lokasi kiosnya terletak di Jl. Sembilang no 107 Rumbai . Yach walaupun masih sepi penjualan tapi tetap dinikmati aja. karena walaupun masih merugi tapi masih bisa dicover dengan gaji yang diperoleh dari bekerja. Owner lajukela coffee kini telah bekerja di salah satu perusahaan di Duri mandau Riau. Dan untuk penjualan kopi dan operasionalnya di pekanbaru kini dibantu oleh temannya yang kebetulan tinggal dekat kios kopi lajukela coffee.


"Planning ke depan, ada rencana untuk menyeduh kopi atau menjual kopi seduh, semacam take away coffee. But We Will See lah. Karena semua itu perlu uang untuk modal .




No comments:

Post a Comment