Friday, April 29, 2011

MAKANAN KHAS PALEMBANG SELAIN EMPEK-EMPEK

Setelah kita membahas asal muasal nama empek-empek , kita coba untuk membahas lagi makanan selain makanan empek-empek yang menjadi makanan khas Palembang. Mungkin ada beberapa teman yang menanyakan gimana kalau Model, tekwan, laksan, burgo,mie celor , kalau menurut saya semua jenis makanan tersebut merupakan pengembangan dAri makanan empek-empek karena kalau dilihat cara pembuatannya maka bisa dikategorikan sebagai keluarganya empek-empek.

Disini saya coba untuk mengutarakan beberapa jenis makanan khas Palembang selain empek-empek yang merupakan makanan sehari-hari warga Palembang. Dan informasi ini dikutip dari uraian Bapak T. Wakeel HZ di dalam Buku "Penemuan Hari Jadi Kota Palembang" yang diterbitkan tahun 1975.

APEM BANYU
Seperti juga kue Apem yang kita kenal maka Apem Banyu ini, bahan bakunya adalah juga beras. Hanya berbeda bentuk rasa dan cara membuatnya. Kue Apem diasanya dikukus dalam sebuah cetakan, lalu dibubuhi kelapa untuk disajikan. Kalau Apem Banyu makannya memakai kuah (Banyu). Bentuknya Bulat seperti kue cucur. Tanpa kuah maka kurang enak dimakan. Rasanya rada -rada masem. Sebab membuatnya memakai Umak.

Berbeda dengan kue cucur yang digoreng dalam kuali berisi minyak. Letak enaknya Apem banyu ini terletak di kuahnya. Kuah atau istilahnya wong Palembang "doo-doo"nya itu dibuat dari campuran santan kelapa, gula merah, diberi bumbu seperti cengkeh, pala, lada, kayu manis, musoyyi, cabe jawa dan beras digoreng.
Apem banyu ini biasanya disediakan atau disajikan oleh orang-orang di kampung pada saat acara tahlillan di tempat kematian. Inipun baru disajikan pada hari ke enam.

CELIMPUNGAN
Namanya Celimpungan . Makanan ini seperti makan Apem Banyu, maka makan Celimpungan juga berkuah yang biasanya berwarna kuning. Celimpungan adalah versi lain dari empek-empek. Bahannya jalah empek-empek yang dibuat bentuknya bulat seperti tekwan, tetapi agak lebih besar. Bunderan-bunderan itu dimasukkan ke dalam kuali yang dibuat dari santan kelapa, dibumbui pakai kunyit dll, seperti bumbu karI.




MENTU & BUGIS
Ada sebuah pomeo di kalangan penduduk Palembang berbunyi "Mentu Bugis" yang artinya "Boleh mantu tapi duit habis". Pameo ini digambarkan bagaimana seorang hendak mengadakan pesta kawinan untuk merayakan perkawinan anaknya (Beroleh mantu) dengan segala cara-cara tetek bengek mulai dari ngoceng bawang, munggah, malam pertamo, nyumputi, mandisimburan, ngalee turoon dan sebagainya. Pada acara-acara ini biasanya yang mengadakan acara ini selalu menyediakan sajian-sajian makanan termasuk juga kue Mentu dan kue Bugis.

kalau kue bugis seperti juga di daerah-daerah lain yaitu suatu jenis makanan yang dibungkus daun pisang dimana di dalamnya terdapat gula /kelapa terbungkus tepung. Sedangkan kue mentu juga sebangsa makanan dibungkus dengan daun pisang, tetapi tidak berapa manis sebab terbalut tepung di dalamnya ialah Pepaya Muda diparut dibumbui dengan ikan atau daging. Dan makana ini merupakan makanan traditionil yang selalu disediakan pada saat mengawinkan anak di Palembang.

DADAR JIWO & KUIPAU
kalau kue mentu yaitu pepaya muda setelah dibumbui dan ditumis dibungkus dengan tepung lalu dibungkus daun pisang kemudian dikukus maka kuipau juga pepaya muda diparut yang dibumbui. tetapi bungkusannya ialah terbuat dari tepung beras yang cair kemudian di lenggang du kuali sehingga menjadi lembaran-lembaran seperti martabak. Kulit inilah menjadi pembungkus pepaya muda itu dibentuk segi empat. Sesudah itu disajikan dipiring. Kuipau itu dihiasi dengan belundu dan bawang goreng.
Bedanya kuipau dengan dadar jiwo yaitu yang disebut belakangan ini adalah warnanya kuning. membuatnya sama saja. Hanya kulitnya Dadar Jiwo terbuat dari tepung terigu yang diberi warna kuning dengan merah telur atau lainnya. rasanya antara Kuipau dan Dadar Jiwo hampir sama saja.

SAMBEL LINGKUNG
Kalau Orang Palembang yang mau naik Haji maka diantara makanan makanan yang dibawanya akan trdapat Sambel Lingkung. makanan ini sering dibawa untuk sangu jika berpergian jauh karena awetnya. Sambel lingkung juga suatu jenis makanan untuk kawan nasi, atau ketan, pengganti ikan , daging dan gulai.

Rupanya mirip abon. Warnanya juga mirip, coklat kehitam-hitaman. Dia terbuat dari bubuk kelapa yang diolah ebrsama iakan dan dibumbui. Membuatnya ialah kelapa sudah diparut lalu digoreng hinggakering. Kemudian kelapa itu ditumbuk agar halus. Lalu dimasukkan dikuali bersama ikan gabus yang sudah direbus dan kemudian dibersihkan tulang-tulangnya diremas hingga halus.
Bumbu-bumbunya terdiri dari lengkuas atau laos, ketumbar, jinten, cabe alias lombok merah, bawang merah dan bawang putih plus daun salam.
Ada juga orang membuat Sambel Lingkung dari daging atau Ayam sebagai pengganti ikan.

Demikianlah mengenai makanan khas Palembang selain empek-empek yang saya share disini sebagai penambah wawasan dan juga mungkin masih banyak lagi makanan kahs Palembang yang tak tertuang di dalam blog saya ini dan mungkin bisa anda tambahkan disini di kolom komentar.


Kerteh, 29 April 2011

1 comment: