Setelah kami tiba di Kuala Lumpur, kami nginap di My Hotel dekat KL Central yang kami pesan kamarnya melalui AGODA (http://www.agoda.com/) , esok harinya kami melanjutkan perjalanan ke Beijing.
Jadi pagi harinya setelah sahur di Mc Donald yang buka 24 Jam di KL Central, kami pun melanjutkan perjalanan kami ke LCCT dengan menggunakan Sky Bus. dan waktu di tempuh dari KL Central ke LCCT sekitar 1 jam lewat 15 menit atau bisa 1 jam. Kami berangkat pagi-pagi karena pesawat Air Asia yang membawa kami ke Tianjin China berangkat sekitar pukul 10 pagi.
Dan memang kami usahakan kalau berangkatnya ke luar negeri, kami setidak-tidaknya harus tiba di bandara , minimal 3 jam sebelum pesawat berangkat, dimana kita harus memikirkan bagasi kita yang antriannya cukup lama, belum lagi antrian untuk imigrasi. Tapi kalau kita berangkat tidak ada bagasi, kita cukup meng-issued ticket kita atau check in melalui mesin-mesin yang ada di bandara LCCT atau bisa melalui internet.
Air Asia Airplane |
Dan terus terang ini pertama kali saya naik pesawat yang berukuran besar dan saya pun terkejut juga. Dan istri saya hanya senyum-senyum saya melihat saya terbengong melihat pesawat yang besar.
Akhirnya kami berangkat menuju ke Tianjin China. Dan masa perjalanan dari Kuala Lumpur ke Tianjin ditempuh selama 6 jam dan ini merupakan masa yang lama bagi saya untuk melakukan perjalanan melalui pesawat.
Jadi selama di dalam pesawat , saya hanya bisa bengong, melamun, melihat istri lagi makan karena saat itu istri saya kebetulan lagi tidak puasa, dan lihat orang-orang lain. Karena pesawat air asia ini tidak dilengkapi dengan televisi kecil. Dan beda kalau naik pesawat KLM dimana di dalamnya ada televisi.
Sambil menunggu juga, kadang kadang saya berjalan-jalan ke depan dan ke belakang untuk biar tidak kaku dan berpura-pura melakukan olah raga kecil dengan menggerakkan tangan dan kaki agar tidak kaku. Itu saya lakukan karena saya lihat beberapa penumpang lain melakukan hal itu, jadi saya hanya follower saja.
Setelah perjalanan dilalui selama 6 jam. kami pun tiba di kota Bandara Tianjin China. Dan hati saya waktu itu deg-degan betul karena baru kali pertama saya menginjakkan kaki ke Beijing. Dan memang kurang pede. Tapi istri saya orangnya memang dasarnya mandiri tenang-tenang saja dan gayanya merasa sudah pernah ke sana saja.
Oh yach kami tidak melalukan perjalanan dari Kuala Lumpur atau Jakarta langsung menuju Beijing dikarenakan harga tiket yang mahal kalau langsung ke Beijing. Dan kebetulan kami tak punya uang cukup untuk ke Beijing. Kami ke Beijing dalam rangka menghadiri simposium dimana istri saya mendapat undangan untuk menghadirinya. Jadi dengan budget yang pas-pasan kami menuju ke Beijing dan selebihnya menggunakan kartu kredit BNI.(http://www.bnicardcenter.co.id/)
Dan setelah melewati process imigrasi kami pun menuju ke arah bagasi dan mengambil bagasi setelah itu kami melanjutkan perjalanan dari bandara ke statiun kereta api untuk membawa kami ke Beijing. Karena kalau perjalanan dari Tianjin ke Beijing naik bus bisa dilakukan selama 2 jam.
Dan betul saja kendala pertama yang dihadapi oleh turis-turis asing yang dari luar china, orang sana kebanyakan tidak bisa bahasa Inggris, jadi kami betul-betul bisa bingung kalau kami tidak mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Jadi sebelum berangkat ke Beijing , hendaklah menyiapkan :
1. Kamus Indonesia - China
2. Tulisan tujuan kita dalam bahasa china
misalanya kalau mau ke hotel, buat alamat hotel dengan bahasa cina dan bila perlu bawa peta.
3. Siapkan kertas dan pena saja bilamana kita mau menunjukkan arah tujuan kita.
4. Mempunyai uang Yuan. dan harus paham mana mata uang china, mana mata uang negara lain.
5. Baca-baca blog orang-orang yang pernah melakukan perjalanan dari Tianjin ke Beijing.
Jadi setelah kita keluar dari bandara langsung nampak di sebelah kiri kita atau pintu keluar, bus yang akan membawa kita ke Statiun dan ongkosnya nggak terlalu mahal. Tapi jangan berharap bahwa bus-bus itu bagus seperti halnya bus Damri. Karena bus di sana kurang bagus tapi pake AC alias semacam bus lebak bulus menuju kota tapi yang non AC.
Dan perjalanan dari Bandara menuju Station kurang lebih ditempuh dalam masa 30 menit. Dan setelah kami tiba di statiun , kami berjalan kaki sekitar 10 menit untuk masuk ke dalam statiun kereta api. Dan kami pun membeli tiket yang ada di dalam statiun yang letaknya kalau kita dari pintu masuk, menolehlah ke kiri dan nampak orang-orang berkerumun nah itulah tempat orang beli tiket kereta api.
Dan sekali lagi masalah bahasa, jadi saat kita beli tiket, kita bingung jelasin tujuan kita, dan terpakalah pakai bahasa tarzan dan pakai kalkulator untuk menunjukkan harga tiket yang di beli.
Me at Tianjin Rel Station Binhai |
Dan setelah itu , kita naik ke atas (lantai 1) dengan eskalator untuk menuju ke ruang tunggu pintu kereta apinya. Dan sekali lagi, saat kami tanya kepada security nya mereka tak paham bahasa Inggris, tapi dia bisa pake bahasa bathin dan menunjukkan ke arah atas, untuk ruang tunggu atau menuju ke kereta api.
Kami sebenarnya mau lihat ke papan pengumuman atau papan nama tapi semua dalam bahasa china dan tak ada pakai bahasa Inggrisnya. Jadi semua kami tanya walau kadang pake bahasa tarzan. Dan orang china memang ramah-ramah , mereka tetap melayani pertanyaan kami walau nggak ngerti bahasanya.
Setelah naik ke ruang tunggu, dana kami pun berankat ke Beijing naik kereta api cepat yang kecepatannya bisa mencapai 330 KM/jam. jadi sekitar 30 menit perjalanan kami pun tiba di Beijing. Dan kami pun naik taxi menuju ke hotel dan lagi-lagi sopir taxi tidak paham bahasa Inggris jadi terpaksa saya tunjukkan tulisan china saya ke sopir dan saya tunjukkan juga peta menuju ke arah hotel saya yaitu hotel forbidden city hotel yang kami pesan melalui agoda (http://www.agoda.com/).
Dan terus terang kami pasrah kan diri kami kepada sopir taxi itu karena kami belum pernah sama sekali ke China apalagi Beijing. Dan Alhamdullillah , sopir-sopir taxi di Beijing jujur jujur dan walaupun kami sempat was-was mengingat kami pernah dikerjain oleh sopir taxi di Jakarta sehingga kami pernah kena 200 ribu untuk membawa kami dari Bandara Cengkareng ke BSD Serpong.
Untunglah sopir taxi di beijing jujur-jujur sehingga kami pun lega dan nyaman semasa di dalam taxi. Dan sekitar 30 menit perjalanan kami pun tiba di hotel kami yaitu hotel forbidden city. Dan waktu itu hampir jam 7 malam waktu beijing dan kami pun masuk ke kamar hotel dan buka internet untuk melihat waktu mahgrib untuk beijing karena saat itu saya tengah berpuasa.
Saran saya bila ada rencana ke Beijing.
1. Hendaknya membawa kartu kredit apabila melakukan perjalan sejauh itu. Dan lakukan top up 2 kali dari batas maximum kredit yang ada di kartu kredit kita. Dan ajukan ke card center 1 bulan sebelum keberangkatan dan sebelum disetujuin hendaknya kita tetap menelpon kesana. Dan biasanya mereka akan beri masa 1 bulan pada saat permohonan disetujui dan setelah itu balik seperti semula.
Misalnya limit kita hanya 5 juta dan kita ajukan top up dan disetujui 10 juta untuk limit kredit sementara.
2. kalau mau mencari penerbangan yang murah seperti kami, hendaknya tiket di pesan jauh-jauh hari sebelum berangkat agar mendapatkan harga yang murah. Kalau kami 2 bulan sebelum berangkat. Dan Alhamdulillah semua berjalan sesuai rencana.
3. Kalau dari Indonesia dan bila terpaksa menginap 1 malam di KL. Hendaknya menginap di hotel yang dekat dengan statiun KL Central. Agar memudahkan bilamana pesawatnya berangkat pagi hari. Dan Bus Sky Bus yang berangkat pagi hari dari KL Central ke LCCT sekitar jam 5 pagi. kalau kami menginap di myhotel di KL Central dan pesan melalui internet lewat agoda. dan harganya sekitar Rp. 300 ribu an/malam.
4. Kalau hendak berangkat melalui LCCT , hendaknya disiapkan saving waktu sekitar 2 - 3 jam tiba di Bandara. Misalnya , pesawat berangkat jam 11 pagi, hendaknya kita telah tiba di bandara pukul 8 pagi.
Karena kita harus antri di Tiket untuk menaroh bagasi , antri di imigrasi area dan lebih baik kita menunggu daripada ketinggalan pesawat.
5. Untuk tiket Bus..dari Bandara Tianjin ke Statiun , biayanya sekitar rp. 20 ribu an
6. Untuk tiket Kereta Api Cepat , biayanya sekitar Rp. 100 ribu an.
7. Kalau mau menginap di Beijing, saya sarankan menginap di hotel forbidden city karena lokasinya dekat wan fu jing, dekat lapangan tian'anmen dan tentunya kota terlarang"forbidden City" Dan kami kena biaya sekitar 500 ribu /malam .
Itulah cerita perjalanan ke Beijing dan bilamana ada yang ingin berkomentar selahkan mengisi di kolom komentar. Dan saya lampirkan di bawa ini link untuk transportasi di Tianjin. Nanti kalau dari Tianjin turunnya di Station Beijing South.
Demikianlah dari saya semoga dapat membantu teman-teman bilamana ada rencana ke Negeri China.
Salam
Iwan
Kuala Lumpur, 27 Februari 2011)
Link:
http://www.agoda.com/asia/china/beijing/beijing_forbidden_city_hotel.html
http://www.tour-beijing.com/xingang_beijing/beijing_south_railway_station.php
http://www.chinahighlights.com/tianjin/transport/
Antrian Check In di LCCT |
Tempat Check in/Bagasi |
Check in By Machine |
Mau tanya, kebetulan bos saya mau ke Beijing, tapi turunnya di Tianjin, seperti yang Bapak alami. Kalau mau beli tiket keretanya harus di tempat atau bisa online? Untuk mengetahui jadwal keretanya bagaimana?
ReplyDeleteTerima kasih atas pertanyaaanya..
ReplyDeleteKalau beli tiket train cepat kayaknya tak ada yang Online..jadi kita harus beli di loket nya.
Lokasi loketnya , kalau kita masuk ke pintu Utama, tengok aja ke sebelah kiri dan ada loket dan banyak orang kumpul2 antri itulah loketnya. Dan setelah beli tiket trus balik arah dan langsung naik eskalator. Dan kita nunggu train di sana..Dan cari aja tujuan tian jin - beijing south..
Kalau jadwal kereta nampaknya setiap 30 menit ada kereta api. dan terakhir kayaknya pukul 6 sore. Saya kemaren naik pukul 5 sore. khan pesawat sampe tian jin sekitar pukul 2.30 siang. Jarak antara Bandara dan Statiun tian jin sekitar 30 menit perjalanan kalau naik Bus dan kalau naik taxi paling 20 menit.
Tanya aja ke orang sana dan mereka pasti akan jawab baik itu pakai bahasa tarzan atau bahasa china. Orang sana kelemahan di bahasa Inggris. Termasuk petugas yang ada di station atau airport rata-rata belum fasih bahasa inggris. Tapi mereka mengerti apa yang kita tanyain..
nanti sampe beijing naik taxi saja..dijamin tidak dibohongi..saya selama di beijing selalu naik taxi dan ongkosnya murah..
Kalau bosnya nggak bisa bahasa China ada baiknya alamat tujuan dituliskan dalam huruf china biar mudah dibaca oleh sopir atau yang kita tanyain..
Kalau saya dulu setiap tujuan selalu ditulis di kertas dan disiapkan dari Indonesia. Untuk memudahkan perjalanan saja.
Semoga bermanfaat..
Halo,
ReplyDeleteSelama di sana, jalan-jalannya bagaimana? Saya ingin ke sana bulan depan bersama ibu dan tante, agak khawatir kalau jalan2 sendiri.
Terimakasih
Hallo Rahma,
ReplyDeleteTerima kasih atas commentnya. Kalau jalan-jalan di sana yach Aman-aman saja bu. Trotoarnya besar-besar.
Dan kalau ibu bisa bicara mandarin itu lebih bagus lagi agar bisa komunikasi dengan supir taxi. Kalau ibu mau jalan-jalan di sana yach Pakai Taxi aja. disana taxi banyak dan murah-murah.
Tapi kalau ibu mau kunjungi object wisata seperti cerita-cerita saya di blog ini, ikut saja di travel-travel di sana. nanti mereka akan kasih paket-paketnya. Dan biasanya di tiap hotel ada brosur-brosur mengenai agent wisata.
Dan ibu rencana naik pesawat apa? Lewat tianjian atau langsung ke beijing? Sopir taxi di beijing ramah-ramah dan walau mereka tak paham bahasa inggris tapi tunjukkan saja lewat peta kemana mau pergi.
Dan jangan lupa bawa peta beijing. Nanti kalau mau kesana bisa tanya-tanya di blog ini.
Keren banget infonya. Thanks
ReplyDeletemakasih infonya, kebetulan kami akan berangkat ke beijing bulan agustus mendatang dan agak khawatir mengenai taxinya dikarenakan kami tidak menggunakan jasa tour, membaca blog mas membuat saya tidak cemas lagi alhamdulillah sangat bermanfaat.
ReplyDeleteMbak Devi..
ReplyDeleteTerima kasih juga..
Di blog ini masih banyak cerita mengenai perjalanan ke beijing..coba check judul lainnya..
Nanti kalau di beijing ada baiknya kalau mau jalan-jalan ke tembok cina, forbidden city atau lainnya kalau bisa ikut tour saja (daily tour) murah kok..sekitar 400 ribu an kalau uang kita.
Tapi kalau mau ke Yashow atau tempat belanja lainnya kalau bisa naik taxi saja.
salam
terimah kasih info perjalannya pak piping
ReplyDelete