Saya berangkat ke KL sentral lewat LRT dan kemudian nyambung ke Aliran Kelana Jaya untuk membeli tiket melalui Air Asia yang memiliki Cabang di KL Central lantai 1. Dan saya dapatkan tiket tersebut tapi harga nya RM 505 , KL -PKU (P/P). Mahal banget tiketnya karena biasanya saya kenanya cuma RM 300. Tapi udahlah yang penting aku bisa mengunjungi anak-anakku di PKU, yang juga jauh dari ibunya yang sekarang sedang study di Canberra Australia.
Setelah membeli tiket pesawat , aku pun naik LRT Aliran Kelana Jaya menuju Pasar Seni dan rencananya mau makan siang yach walau waktu masih menunjukkan pukul 10.30 siang yang penting makan siang dulu lah. karena saya rencananya mau masuk kantor di siang harinya.
Setibanya aku di Pasar Seni, segera aku memasuki salah satu kedai di sana yang namanya "Es Teler 77" yang kedai ini asli masakan Indonesia dan biasanya aku memesan "Nasi Jelimet seharga RM 10.50 yang menurutku itu makanan yang sangat cocok buat makan siangku. Tapi biasanya memang aku memesan Nasi Jelimet setiap kali aku berkunjung ke kedai itu.
Setelah siap makan siangku aku pun melangkahkan kakiku ke station monorail malahayati. Di sepanjang perjalanan dari Pasar Seni, aku melewati Petaling Street dan aku melihat sudah nampak persiapan "Tahun Baru Cina" di lokasi itu dan aku pun nampak beberapa orang turis yang bertanya kepada seseorang lokasi Sentral Market dan dijelaskan secara ramah oleh Orang tersebut dan nampaknya Orang Melayu dan dengan keramahannya diakhir percakapan mereka dengan turis itu dia mengatakan ," Thanks to visit Our Country and Have a Nice Vacation" dengan senyuman.
Setibanya aku di station, aku pun segera naik monorail Dan di dalam monorail aku melihat 2 orang kakek nenek serta 2 orang cucunya sedang berdiri di dalam monorail dan kulihat yang duduk itu kebanyakan gadis-gadis dan pria muda. Dan kulihat si anak kecil itu kecapekaan berdiri dan duduk di lantai monorail. sungguh ironis banget pemandangan yang kulihat tersebut. karena setahu saya untuk tempat duduk disediakan untuk orang tua paruh baya (kakek nenek) dan yang membawa anak-anak kecil. Jadi bila tidak ada orang paruh baya barulah yang muda-muda itu duduk disana. Apa mungkin sudah tidak ada lagi rasa kepedulian terhadap orang paruh baya di KL.
Tapi untunglah di station Imbi, penumpang muda yang duduk turun di sana dan akhirnya kakek dan nenek itu bisa duduk di kursi beserta cucu-cucunya. Dan Mudah-mudahan hal itu kutemukan cukup pagi ini saja dan tak kujumpai lagi hal seperti itu di masa hadapan.
Dan aku pun turun di station Bukit Bintang untuk menuju ke kantor dan aku melewati Pavilion Mall dan sempat menyaksikan beberapa nyanyian Cina yang tak kumengerti, tapi aku nonton sajalah sambil jepret sana jepret sini. Setelah itu aku ke kantor yang kebetulan lokasinya di belakang Pavilion Mall.
Tapi aku tak lama di kantor paling sekitar 2 jam saja karena pekerjaanku memerlukan pendapat dari atasanku jadinya aku pulang saja dan rencananya senin besok akan kutanyakan ke Beliau. Nggak enak juga kalau kerja lembur tapi cuma bengong saja.
Selepas dari kantor aku pun melangkahkan kakiku ke KLCC untuk melihat-lihat suasana di sana, berhubung semenjak pulang dari Indonesia aku belum sempat menjejakkan kakiku ke sana. Dan aku pun lihat di KLCC ada beberapa pameran pendidikan untuk tingkat university dan aku pun masuk untuk melihat-lihat seperti apa pameran itu dan aku tertarik masuk ke sana karena aku sekalian mencari Stand British Council untuk mencari informasi tentang EILTS karena aku berencana mengambil exam tersebut untuk persiapanku mencari kerja di Canberra Australia. Setelah bertanya-tanya, biaya test sekitar RM 570 dan rencanya di bulan February ini aku ambil exam tersebut.
Selepas itu aku pun pulang dan melewati Suria Mall KLCC dan menuju ke train ke masjid jamik dan interchange train ke PWTC.Dan sampai kost-kostan aku pun ngenet dengan istriku dan searching informasi tentang info lowongan kerja di Australia.
Salam Kuala Lumpur
No comments:
Post a Comment