Dan sekitar pukul 9 pagi busnya yang akan membawa kami telah tiba di Bistari Kondominium Jl Putra PWTC Kuala Lumpur dan kami pun di hubungi oleh pimpinan regu bahwa bus telah tiba. Dan kulihat bawaan saya ada sekitar 7 items. Diantaranya tas laptop, koper pakaian, tas ransel, bungkusan isinya macem-macem ada 2, kasur palembang dan meja kecil untuk tempat nulis. Karena kelebihan items dan tak muat dalam 1 kali angkutan dari lantai 14 menuju ke bus maka pengangkutan di lakukan dalam 2 tahap. Dan setelah semua beres akhirnya dicheck jumlah peserta dan cukup
Rombongan kami berangkat jam 10 pagi menuju ke Kerteh dengan menyusuri jalan-jalan lebar dan lurus. Dan di Malaysia dinamakan Highway..
Selama perjalanan, semua sibuk dengan segala aktifitas masing-masing . Ada yang nelpon, ada yang tidur dan ada yang bernyanyi dan ada yang melamun dan ada lagi yang meratapi nasibnya harus jauh dari Kuala Lumpur.
Ya tentunya daerah Kerteh dibandingkan dengan Kuala Lumpur jauh sungguh berbeda suasananya dimana pun Trengganu ini adalah merupakan negara bagian yang menerapkan hukum Islam. Dan kalau hari libur pun hari jum'at dan sabtu namun bukan hari minggu seperti orang kebanyakan. Dan apa lagi di dengar khabar bahwa di Kerteh tidak ada angkutan umum karena kebanyakan orang sini sudah mempunyai kendaraan masing-masing dan dikarnakan harga mobil di Malaysia cukup murah dan cicilan kredit bisa sampe 9 tahun.
Jadi wajar banyak orang Malaysia memiliki mobil.
Aku pun disamping berkumandang dengan nyanyian kecil ku, juga menelpon ke ibuku, ke istriku dan ke anakku yang kebetulan lagi ikut perlombaan matematika di Medan. Dan juga melamun memikirkan semakin jauhnya aku dengan keluargaku.. Karena sewaktu di Kuala Lumpur , saya hampir tiap 2 minggu balik ke Pekanbaru tapi dengan adanya perubahan lokasi kerja saya belum tahu apakah saya bisa balik tiap 2 minggu sekali atau tidak
Perjalanan ke Kerteh memerlukan waktu kurang lebih 6 jam. dan di tengah perjalanan kami berhenti di daerah Gambang Timur untuk makan siang dan rehat sebentar untuk buang air dan lain-lain. Dan waktu itu menunjukkan pukul 12.30 siang waktu Malaysia. Dan Kami berhenti di daerah Gambang Timur.
Dan saat kami mau makan siang, kami menemukan sebuah counter yang berisi masakan ikan patin masak tempoyak dan saya jadi teringat kota kelahiran saya Palembang. Dan sudah lama sekali tak mencicipi itu. Kalau di Palembang namanya Pindang.. yang membedakannya adalah warna kuahnya kalau pindang sedikit agak jernih tapi kalau yang ini rada kekuning-kuningan dan rasanya hampir sama.
Nasi Ikan Patin Masak Tempoyak |
Dan nampaknya masih sekitar 3 jam lagi menuju ke sana. Dan kami menyusuri jalan tol. Dan terlihat di sini kiri jalan bahwa maximal kecepatan 110 KM/jam.
Dan kami menyempatkan photo bersama untuk sebagai kenang-kenangan
Photo Bersama |
Photo Bersama II |
Photo Bersama III |
Tempat Tinggal selama di Kerteh |
Setelah melewati kota-kota Kemaman, Cukai dan lain-lain akhirnya sekitar pukul 4 sore waktu setempat kami pun tiba di Kerteh Lodge tempat menginap kami selama menghandle project PRR2 di Petronas Gas Bhd.
Semoga saja project ini dapat berhasil dengan baik dengan kehadiran Team All Stars .
Dan semoga saja kami selamat dan sehat selalu selama menjalani project ini dan siap menghadapi cobaan hidup dan menerima dengan ikhlas. Dan selalu berpegang teguh bahwa cobaan itu pasti ada akhirnya. Tak seindah kisah cinta dan tak seindah kisah kehidupan di Kuala Lumpur namun demi tugas dan tanggung jawab terhadap Keluarga, kami pun rela melakukan pekerjaan ini.
Dan di Kerteh ini jarak antara tempat tinggal kami dan lokasi kerja sekitar 15 menit perjalanan dengan kecepatan mobil sekitar 100 km/jam. Dan kerja di Project ini menekankan terhadap safety dimana Safety dan safety is no one. Jadi kita harus kerja sehat, selamat dan aman. No work without safety, No Woman No Cry, No Transport No Food. But..Cinta itu Tak Lekang Oleh Waktu..
Keep Safety and Do it Right...
Salam
Kerteh, 2 Maret 2011
di balik perjalanan jauh ada kisah yang mengesankan apalagi di barengi dengan kerja
ReplyDelete