Friday, April 10, 2020

SECANGKIR KOPI UNTUK ISTRIKU

Sore itu terlihat wajah letih terpancar dari wajah istriku saat kami melakukan sholat wajib berjamaah di dalam rumah kami. mengingat kami belum bisa melakukan sholat maghrib berjamaah di masjid / musholla dekat rumah kami berhubung adanya wabah virus 19 tersebut.

Istri saya adalah salah satu orang yang mulai bekerja di dalam laboratorium Covid 19 PCR yang dibentuk oleh Pemprov Riau dan yang berlokasi di dalam rumah sakit Arifin Akhmad Pekanbaru. Setelah bangunannya siap dan selesai mulai hari rabu kemaren istri saya sudah mulai bekerja mempersiapkan segala susuatunya dengan team nya dan mudah mudahan bisa bekerja secara normal ketika alat PCR nya sudah datang dari Jakarta dan menurut berita bisa mengetest 100 sample per hari nya. Mudah-mudahan rabu, aat tersebut bisa segera sampai di Pekanbaru

Kilihat ada rasa sedih, letih dan gelisah terpancar di wajah istriku dan aku pun menjadi serba salah melihat reaksi wajah istriku tersebut karena tidak biasanya seperti itu. Dan aku pun jadina ikut sedih melihat kondisi saat ini yang belum ada obat pasti untuk mengobati virus corona apabila manusia sudah terkena virus itu. Dan di Indonesia saja sudah lebih 1500 orang yang terkena dan sebagian sembuh dan sebagian lagi wafat. Tak banyak yang bisa kulakukan untuk menghibur hatinya yang tengah gundah dan akhirnya aku tawarkan kepada istri ku secangkir kopi ketika dia tengah sibuk mempelajari alat yang akan di gunakannya melalui file filenya yang ada dalam laptopnya

Istriku adalah peneliti bidang medik yang berhubungan dengan medical science, molekular sciece dan behubungan dengan imun tubuh manusia. tubuh manusia. terakhir mengadakan penelitian di bidang lever cancer yaitu obisitas adalah salah satu penyebab kanker hati pada saat mengambil Phd Degree di Australian National University, Medical School. Dan untuk Master Biological Science Degreenya di UI Indonesia dan di Masthrich Belanda sedangkan S1 nya di FK Unpad. Jadi istri saya sudah certify untuk mengakukan pengujian secara klinis virus corona dengan mengunakan alat Rapid Test Covid 19 PCR.  Saya terus mendukung agar selalu tetap semangat dan keep fight lawan virus corona walaupun hanya lewat Laboratorium dan berharap Istri saya dan team nya mampu membuat vaksin virus corona atau obat obatan bersama team dan teman temannya peneliti yang ada di Indonesia.

Saya bangga istri saya dapat membantu Pemerintah Indonesia khususnya di Riau dalam pencegahan penyebaran Virus 19 ini dan tetap berharap dan berdoa agar istri saya dan kami supaya di lindungi oleh Allah SWT dan tetap sehat sehat dan sehat

Akhirnya aku mengambil salahs satu produck kopi yang merupakan racikan atau istilahnya house blend, mix antara kopi arabika, robusta dan liberika karena saya ada baca bahwa kopi sangat bagus untuk pencegahan Influenza dan gejala virus flu itu hampir mirip dengan gejala terkena virus corona.
Istriku suka kopi manis dan harus pakai gula atau susu dan ada unsur pahitnya dalam kopi tersebut. Akhirnya saya ambil 15 gram kopi racikan saya bernama Lajukela Koppie dan dengan air 210 ml dengan perbandingan 1 : 15 agar mendapatkan kopi yang tidak terlalu pahit dengan metoda V60 , saya seduh kopinya setelah itu saya berikan ke istri saya. namun saya lampirkan 1 sachet susu kental manis dan juga satu sachet gula jagung. Karena sebelumnya waktu saya buatin untuk istri , kopinya terlalu manis dna akhirnya saya berikan saja seperti diatas , agar istri saya dapat menentukan besaran manis dalam kopi susu tersebut.

Alhamdulillah istriku menyukai kopi buatan ku dan akhirnya kuliat istriku sudah mulai kembali ceria dan mulai bekerja dengan semanga kembali demi terciptanya Indonesia sehat terbebas dari covid 19. 

Kita berdoa dan berharap agar virus corona segera ada obatnya dan kita semua tetap sehat da tidak ada yang wafat akibat virus ini lagi. Walupun obatnya belum ada namun sudah ada bberapa obat yang dipakai untuk pengobatan virus corona walaupun masih bersifat trial. 

Harapan saya kepada pembaca blog ini, doakan semau agar kita sehat sehat termasuk para dokter, perawat atau siapapun yang terlibat dalam penanganan musibah wabah ini.

Kita merindukan Indonesia sehat terbebas daeri wabah ini dan harapan hidup kembali normal dan beraktivitas seperti biasa



 

No comments:

Post a Comment