Kupandangi
photo-photo hasil jepretan dari camera Olympusku dan ada rasa sedih dan
rasa galau di dalam hatiku. Ada kesedihan di sana mengingat semua
kenangan indah di KL. KL yang tak pernah terlupakan. Rasa galau karena
aku harus melupakan KL untuk beberapa tahun dan entah bisa atau tidak
aku kembali kesana seperti yang dulu lagi.
Banyak
memories yang tak bisa dilupakan hanya dalam sedetik saja karena semua
itu adalah rasa keindahan, rasa nyaman dan rasa suka yang mendalam saat
berada di KL. Aku tidak bisa melupakan Bukit Bintang yang ramai dan
banyak activitas di sana. Aku tidak bisa melupakan Pavilion Mall yang
setiap hari aku datangi selepas aku pulang dari kerja dan aku tak bisa
melupakan Menara Petronas dengan Suria Mall nya yang selalu ramai
dikunjungi orang. Apalagi Times Square Mall, Dataran Merdeka, Masjid
Jami, Masjid Negara Kuala Lumpur, Pasar Seni dan masih banyak lagi
tempat-tempat lain yang nyaman aku kunjungi.
Aku
temani anak-anakku di Indonesia sambil aku mencari-cari kerja di
Indonesia dan akhirnya kami pun harus mempersiapkan diri kembali untuk
menyusul istriku ke Australia di Akhir Mei 2012 setelah anak-anakku
selesai mengikuti ujian sekolahnya. Namun Canberra tidaklah seperti yang
diharapkan disamping karena perbedaan bahasa yang masih belum bisa aku
ikuti juga cuaca di musim winter (dingin) membuatku menjadi kurang
begitu menyukai kota Canberra. Cuma yang kusuka adalah aku bisa dekat
dengan istriku dan anak-anakku di dalam suatu keluarga yang utuh dimana
selama ini aku hanya memiliki keluarga yang semu karena aku selalu jauh
dari keluargaku.
Kuala
Lumpur adalah Kuala Lumpur, aku merasa sudah menjiwai kota Kuala
Lumpur, walaupun aku hanyalah setahun di sana. Karena banyak kegiatan
yang bisa aku ikuti dan aku kunjungi selama di sana dan dengan harga
yang terjangkau dan sesuai dengan isi kantongku semisal mengaksikan
lomba Balap MotoGP di Sepang, Nonton Tenis Malaysia Open dan Bulutangkis
di Bukit Jalil, menonton drag race di Dataran Merdeka dan masih banyak
kegiatan lain yang aku bisa simak di sana. I miss KL banget...
Kuala
Lumpur adalah kota kecil yang banyak berisi bangunan-bangunan sejarah
masa penjajahan Inggris dahulu dan selalu dirawat dengan baik dan kalau
di Indonesia adalah Kota Tua di daerah Pasar Baru Jakarta. Dan aku
merasa bahwa aku adalah turis bila menginjakkan kakiku di KL dan berbeda
rasanya bilamana aku berada di Canberra Australia, aku merasa aku
berada di Indonesia walaupun budaya dan bahasanya berbeda dengan orang
Indonesia pada umumnya. Apa mungkin karena aku lebih dekat dengan
keluargaku sehingga aku merasa aku memiliki kehidupan nyata dibandingkan
di Kuala Lumpur. Entahlah Au Ah Elap. Kata itu yang hanya bisa
kukatakan saat ini.
Ada
rasa sesak bila mengingat Kuala Lumpur karena aku harus meninggalkan
pekerjaanku di sana tapi ada rasa bahagia yang mendesak-desak rasa sesak
itu di dalam hatiku karena dengan keputusan untuk meninggalkan Kuala
Lumpur adalah hal yang bisa diterima mengingat aku bisa dekat kembali
dengan istri dan anak-anakku.
Aku
nggak tahu kapan aku bisa menyukai kota Canberra melebihi rasa suka
terhadap kota Kuala Lumpur. Ya mungkin setelah kehidupan normal bisa
kujalani disini yaitu mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan
qualifikasiku dan pengalaman kerjaku tentunya.
Canberra, 26 July 2012.