Monday, January 9, 2017

MENCARI CERITA YANG SEMPURNA DI CANBERRA (Bagian 2)



Di awal saya cerita mengenai diri saya dan apa yang terjadi dengan saya selama menjalani kehidupan di Canberra dan betapa hidup memang perlu perjuangan di Canberra, maksud dari cerita itu adalah agar kita sadar bahwa bekerja di Canberra bahwa bekerja tidaklah semudah yang kita pikirkan, karena perlunya ketekunan dan keihlasan di dalam kita menjalani sebuah pekerjaan walau pekerjaan tersebut belum pernah kita lakukan, karena mungkin selama kita di Indonesia, kita memiliki pembantu sehingga tidak pernah kita pikirkan sebelumnya bahwa kita pun akan mengalami kejadian serupa bilamana kita menginginkan penhasilan tambahan selain dari beasiswa yang didapat.

Tapi dalam cerita saya ini, saya hanya cerita bagaimana saya dan mendapatkan pekerjaan sebagai seorang cleaner. Dan tidak menutup kemungkinan bagi teman-teman untuk mendapatkan pekerjaan lain selain menjadi cleaner. Mungkin saja bisa menjadi pengasuh anak “children Day care”, kerja di supermarket atau kerja sebagai apa saja.

Bekerja sebagai cleaner di Canberra merupakan harapan semua orang baik itu dari Indonesia, India, Malaysia, China, Mongolia atau negara Asia lainnya karena penghasilan yang didapat sangat tinggi untuk ukuran orang Asia. Dan kebetulan jarang sekali kita lihat bahwa orang Australia (bule) mau menjadi seorang cleaner. Jadi persaingan untuk mendapatkan untuk saat ini sangat tinggi sehingga orang-orang yang belum punya pengalaman kerja atau sudah kenal dunia cleaning sangat sulit untuk mendapatkan kerja cleaning.

Sebagaimana kita ketahui bahwa hasil kerja satu jam untuk seorang cleaner berkisar antara AUD$ 17 – AUD$ 32. Bisa dibayangkan berapa hasil yang di dapat bilamana bekerja selama 20 jam/minggu. Misalkan saja per jam kerja AUD $20 berarti dikalikan 20 jam maka hasilnya AUD $ 400 (sebelum dipotong pajak). Tapi entah betul atau tidak gaji cleaner di Canberra nantinya hanya sekitar AUD$ 17/ jam karena PM Australia yang baru mau menyamakan gaji Cleaner di ACT dengan Negara bagian lainnya, sebagai contoh gaji cleaner di Sydney sekitar AUD $ 17 /jam sedangkan di Canberra sekitar AUD $ 21/jam. Tapi untuk kepastian mengenai standard gaji cleaner tersebut, sampai saat cerita ini ditulis, masih belum ada keputusannya.

Untuk mensikapi sebuah persaingan kerja di bidang cleaning maka ada baiknya sebelum terjun atau melamar kerja sebagai seorang cleaner walaupun belum punya pengalaman ada baiknya mengikuti training-training cleaning yang diadakan komunitas-komunitas yang ada  atau bertanya dengan teman-teman yang punya pengalaman kerja cleaning yang ada di sekitar kita. Agar kita bisa menempatkan apa yang kita pahami tersebut bisa dimasukkan di dalam CV kita untuk melamar kerja cleaner.

Kalau komunitas Indonesia di Canberra yang selalu mengadakan training cleaning yaitu komunitas yang bernama Ikatan Cleaner Masyarakat Indonesia disingkat ICMI. ICMI Canberra sampai saat ini, September 2016 telah mengadakan sekitar 9 kali training dengan tujuan mendidik Masyarakat Indonesia yang ingin terjun di Bidang Cleaning Service disamping untuk mereduce mentai pejabat juga untuk membantu mereka memahami apa-apa saja yang ada di dunia cleaning service, apa yang dilakukan dan apa yang harus diketahui.

Tapi sebelum memasuki dunia cleaning, kita harus mengikhlaskan diri kita untuk menerima pekerjaan sebagai seorang Cleaning karena atasan kita/ supervisor kita tidak perduli siapa kita di Indonesia ataupun walau pernah kerja sebagai expart di Malaysia seperti saya yang sebagai Piping Engineer. Bagi atasan/pimpinan, siapapun kita mereka tidak mau perduli, karena kita kerja sebagai cleaner, yach jadilah cleaner yang baik dan rajin.

Ada ungkapan di dunia Cleaning di Canberra menurut yang saya pahami yaitu :

I don’t care who you are, I don’t care where you are from, I don’t care what you do in your country. As Long As You Work As Cleaner, Be A Good Cleaner.

Jadi who’s care for us? Just do the cleaner job, make it nice and get some money of that sheet (halusnya) job!(itu kata teman)

Saya menemukan istilah tersebut saat saya baru pertama kerja sebagai seorang House Keeper di Hotel Clifton Canberra di bulan Agustus 2012. Dan saat itu supervisor yang bernama Delilah, seorang ibu tua dan masih tampak muda dari Philipina yang sudah menjadi warga Negara Australia bertanya kepada saya,”Kamu kerja apa di Indonesia”, Trus saya jawab,” saya kerja sebagai piping engineer”
Dia menjawab,” Iwan, I don’t care who you are, I don’t care where you are from, I don’t care what you do in your country. As Long As You Work As Cleaner, Be A Good Cleaner. Saya hanya bisa terdiam kala itu dan akhirnya saya bisa menerima  apa yang dikatakannya adalah benar.

Kenapa beliau katakan begitu, karena yang melamar kerja banyak dan juga banyak mempunyai posisi sebagai orang penting di negaranya, karena ada yang jadi Manager, Dokter Diplomat, walaupun pekerjaan professional lainnya yang datang sebagai student atau spouse student. Keikhlasan di Hati sangat perlu diselami agar bilamana kita bekerja sebagai cleaner nantinya dengan mudah kita melakukan pekerjaan tersebut alias tidak berat tangan.

Dan ada istilah “NO BUT, JUST DO IT”. Apa itu ?
Istilah NO BUT, JUST DO IT adalah istilah yang sengaja saya buat untuk saya sendiri untuk memotivasi diri saya agar saya tidak melakukan bantahan terhadap apa yang dikatakan oleh pimpinan saya saat saya mendapat teguran dikarenakan kerja saya kurang bagus, karena semakin kita membantah, semakin bos tidak suka sama kita. Jadi ada baiknya apa yang diminta bos untuk mengerjakan, ada baiknya dikerjakan walaupun kadang mungkin kurang bersih.
Banyak orang yang mengeluarkan perkataan “But” tapi nasibnya tetap seperti butt (puntung rokok). Setelah dihisap lalu dibuang..Dan kita khan nggak mau bernasib seperti butt, karena kita khan bukan perokok jadinya harus bisa menerima teguran dari atasan. Karena pun kadang atasan mendapat teguran keras dari atasannya lagi, dikarenakan kerja seorang cleaners tidak baik dan bersih.

Jadi jangan pernah bicara but, karena bagi seorang cleaner, harus dikerjakan dahulu dan bila hasilnya tetap sama, langsung dilaporkan kepada pimpinan/ supervisor, daripada kita bilang “But” tapi belum dicoba/dilakukan”
Namun setelah ditelaah lagi kata-kata “No But Just Do It” berarti apapun yang diperintahkan oleh supervisor harus kita laksanakan walaupun nantinya berbahaya bagi cleaner itu sendiri. Jadi akhirnya istilah tersebut saya akan ditambah menjadi “ No But Just Do It, If No Safety, Don’t Do It”

Untuk menghindari rasa kesel akibat kena teguran keras dari pimpinan/ supervisor, ada baiknya selalu mengingat kata-kata,” Jangan pikirkan marahnya dia, pikirkan berapa yang saya hasilkan dari kerja cleaning…20 dollar..20 dollar..” sehingga amarah kita akan segera reda dan kembali kerja dengan sempurna.

Jadi bekerjalah menjadi seorang cleaner yang baik karena Australia adalah tempatnya untuk mencari uang tambahan semasa berada di Canberra sebelum balik ke Indonesia.

Oh yach sebelum ingin masuk ke dunia kerja harus juga memiliki TFN alias no wajib pajak ala Australia. Karena bila telah diterima kerja, kita diwajibkan melampirkan TFN Numbernya. Jadi nanti bilamana sudah berada di Canberra Australia dan ingin bekerja, segeralah mengurus TFN. Caranya mudah, bisa lewat Online atau datang sendiri ke Tax Office di daerah dekat terminal Woden Canberra.

Ada juga disebut dengan ABN alias Australian Bussiness Number atau semacam Tanda Daftar perusahaan, ABN ini dimiliki bilamana kita akan bekerja di areal Domestik Cleaning atau kadang kala ada juga perusahaan cleaning mewajibkan karyawannya memiliki ABN.

Police Clearance kadang kala juga diminta oleh perusahaan cleaner, tapi sepanjang saya bekerja sebagai cleaner belum pernah saya diminta police clearance atau SKKB nya Ala Australia. Tapi mulai tahun 2016 ini, nampaknya wajib bagi pekerja baru untuk menyiapkan police clearance, misalnya ISS Facilities Services Australia.


Bersambung....

2 comments:

  1. hahaha, bener nih bener.. kebeneran kemarin aku juga nonton video di Youtube yang isinya "Just do It!!" sambil mangkel, mangkel... haha. Yang semangat om.

    ReplyDelete
  2. susah ya, nyari sesuatu yang bagus + disukai banyak orang.

    ReplyDelete