Di awal
saya cerita mengenai diri saya dan apa yang terjadi dengan saya selama
menjalani kehidupan di Canberra dan betapa hidup memang perlu perjuangan di
Canberra, maksud dari cerita itu adalah agar kita sadar bahwa bekerja di Canberra
bahwa bekerja tidaklah semudah yang kita pikirkan, karena perlunya ketekunan
dan keihlasan di dalam kita menjalani sebuah pekerjaan walau pekerjaan tersebut
belum pernah kita lakukan, karena mungkin selama kita di Indonesia, kita
memiliki pembantu sehingga tidak pernah kita pikirkan sebelumnya bahwa kita pun
akan mengalami kejadian serupa bilamana kita menginginkan penhasilan tambahan
selain dari beasiswa yang didapat.
Tapi
dalam cerita saya ini, saya hanya cerita bagaimana saya dan mendapatkan
pekerjaan sebagai seorang cleaner. Dan tidak menutup kemungkinan bagi
teman-teman untuk mendapatkan pekerjaan lain selain menjadi cleaner. Mungkin
saja bisa menjadi pengasuh anak “children Day care”, kerja di supermarket atau
kerja sebagai apa saja.
Bekerja
sebagai cleaner di Canberra merupakan harapan semua orang baik itu dari
Indonesia, India, Malaysia, China, Mongolia atau negara Asia lainnya karena
penghasilan yang didapat sangat tinggi untuk ukuran orang Asia. Dan kebetulan
jarang sekali kita lihat bahwa orang Australia (bule) mau menjadi seorang
cleaner. Jadi persaingan untuk mendapatkan untuk saat ini sangat tinggi
sehingga orang-orang yang belum punya pengalaman kerja atau sudah kenal dunia
cleaning sangat sulit untuk mendapatkan kerja cleaning.
Sebagaimana
kita ketahui bahwa hasil kerja satu jam untuk seorang cleaner berkisar antara
AUD$ 17 – AUD$ 32. Bisa dibayangkan berapa hasil yang di dapat bilamana bekerja
selama 20 jam/minggu. Misalkan saja per jam kerja AUD $20 berarti dikalikan 20
jam maka hasilnya AUD $ 400 (sebelum dipotong pajak). Tapi entah betul atau
tidak gaji cleaner di Canberra nantinya hanya sekitar AUD$ 17/ jam karena PM
Australia yang baru mau menyamakan gaji Cleaner di ACT dengan Negara bagian
lainnya, sebagai contoh gaji cleaner di Sydney sekitar AUD $ 17 /jam sedangkan
di Canberra sekitar AUD $ 21/jam. Tapi untuk kepastian mengenai standard gaji
cleaner tersebut, sampai saat cerita ini ditulis, masih belum ada keputusannya.
Untuk
mensikapi sebuah persaingan kerja di bidang cleaning maka ada baiknya sebelum
terjun atau melamar kerja sebagai seorang cleaner walaupun belum punya
pengalaman ada baiknya mengikuti training-training cleaning yang diadakan komunitas-komunitas yang ada atau bertanya dengan teman-teman
yang punya pengalaman kerja cleaning yang ada di sekitar kita. Agar kita bisa
menempatkan apa yang kita pahami tersebut bisa dimasukkan di dalam CV kita
untuk melamar kerja cleaner.
Kalau komunitas Indonesia
di Canberra yang selalu mengadakan training cleaning yaitu komunitas yang
bernama Ikatan Cleaner Masyarakat Indonesia disingkat ICMI. ICMI Canberra
sampai saat ini, September 2016 telah mengadakan sekitar 9 kali training dengan
tujuan mendidik Masyarakat Indonesia yang ingin terjun di Bidang Cleaning
Service disamping untuk mereduce mentai pejabat juga untuk membantu mereka
memahami apa-apa saja yang ada di dunia cleaning service, apa yang dilakukan
dan apa yang harus diketahui.
Tapi
sebelum memasuki dunia cleaning, kita harus mengikhlaskan diri kita untuk
menerima pekerjaan sebagai seorang Cleaning karena atasan kita/ supervisor kita
tidak perduli siapa kita di Indonesia ataupun walau pernah kerja sebagai expart
di Malaysia seperti saya yang sebagai Piping
Engineer. Bagi atasan/pimpinan, siapapun kita mereka tidak
mau perduli, karena kita kerja sebagai cleaner, yach jadilah cleaner yang baik
dan rajin.
Ada
ungkapan di dunia Cleaning di Canberra menurut yang saya pahami yaitu :
I don’t care who you are, I don’t care where you
are from, I don’t care what you do in your country. As Long As You Work As
Cleaner, Be A Good Cleaner.
Jadi
who’s care for us? Just do the cleaner job, make it nice and get some money of
that sheet (halusnya) job!(itu kata teman)
Saya
menemukan istilah tersebut saat saya baru pertama kerja sebagai seorang House
Keeper di Hotel Clifton Canberra di bulan Agustus 2012. Dan saat itu supervisor
yang bernama Delilah, seorang ibu tua dan masih tampak muda dari Philipina yang
sudah menjadi warga Negara Australia
bertanya kepada saya,”Kamu kerja apa di Indonesia”, Trus saya jawab,” saya kerja sebagai piping engineer”
Dia menjawab,” Iwan, I don’t care who you are, I don’t care where you
are from, I don’t care what you do in your country. As Long As You Work As
Cleaner, Be A Good Cleaner. Saya hanya bisa terdiam
kala itu dan akhirnya saya bisa menerima apa yang dikatakannya adalah benar.
Kenapa
beliau katakan begitu, karena yang melamar kerja banyak dan juga banyak
mempunyai posisi sebagai orang penting di negaranya, karena ada yang jadi
Manager, Dokter Diplomat, walaupun pekerjaan professional lainnya yang datang
sebagai student atau spouse student. Keikhlasan di Hati sangat perlu diselami
agar bilamana kita bekerja sebagai cleaner nantinya dengan mudah kita melakukan
pekerjaan tersebut alias tidak berat tangan.
Dan ada
istilah “NO BUT, JUST DO IT”. Apa itu ?
Istilah
NO BUT, JUST DO IT adalah istilah yang sengaja saya buat untuk saya sendiri
untuk memotivasi diri saya agar saya tidak melakukan bantahan terhadap apa yang
dikatakan oleh pimpinan saya saat saya mendapat teguran dikarenakan kerja saya
kurang bagus, karena semakin kita membantah, semakin bos tidak suka sama kita.
Jadi ada baiknya apa yang diminta bos untuk mengerjakan, ada baiknya dikerjakan
walaupun kadang mungkin kurang bersih.
Banyak
orang yang mengeluarkan perkataan “But” tapi nasibnya tetap seperti butt
(puntung rokok). Setelah dihisap lalu dibuang..Dan kita khan nggak mau bernasib
seperti butt, karena kita khan bukan perokok jadinya harus bisa menerima teguran
dari atasan. Karena pun kadang atasan mendapat teguran keras dari atasannya
lagi, dikarenakan kerja seorang cleaners tidak baik dan bersih.
Jadi
jangan pernah bicara but, karena bagi seorang cleaner, harus dikerjakan dahulu
dan bila hasilnya tetap sama, langsung dilaporkan kepada pimpinan/ supervisor,
daripada kita bilang “But” tapi belum dicoba/dilakukan”
Namun setelah ditelaah lagi
kata-kata “No But Just Do It” berarti apapun yang diperintahkan oleh supervisor
harus kita laksanakan walaupun nantinya berbahaya bagi cleaner itu sendiri.
Jadi akhirnya istilah tersebut saya akan ditambah menjadi “ No But Just Do It,
If No Safety, Don’t Do It”
Untuk
menghindari rasa kesel akibat kena teguran keras dari pimpinan/ supervisor, ada
baiknya selalu mengingat kata-kata,” Jangan pikirkan marahnya dia, pikirkan
berapa yang saya hasilkan dari kerja cleaning…20
dollar..20 dollar..” sehingga amarah kita akan
segera reda dan kembali kerja dengan sempurna.
Jadi
bekerjalah menjadi seorang cleaner yang baik karena Australia adalah tempatnya
untuk mencari uang tambahan semasa berada di Canberra sebelum balik ke
Indonesia.
Oh yach
sebelum ingin masuk ke dunia kerja harus juga memiliki TFN alias no wajib pajak
ala Australia. Karena bila telah diterima kerja, kita diwajibkan melampirkan
TFN Numbernya. Jadi nanti bilamana sudah
berada di Canberra Australia dan ingin bekerja, segeralah mengurus TFN. Caranya
mudah, bisa lewat Online atau datang sendiri ke Tax Office di daerah dekat
terminal Woden Canberra.
Ada
juga disebut dengan ABN alias Australian Bussiness Number atau semacam Tanda
Daftar perusahaan, ABN ini dimiliki bilamana kita akan bekerja di areal
Domestik Cleaning atau kadang kala ada juga perusahaan cleaning mewajibkan
karyawannya memiliki ABN.
Police
Clearance kadang kala juga diminta oleh perusahaan cleaner, tapi sepanjang saya
bekerja sebagai cleaner belum pernah saya diminta police clearance atau SKKB
nya Ala Australia. Tapi mulai tahun 2016 ini,
nampaknya wajib bagi pekerja baru untuk menyiapkan police clearance, misalnya
ISS Facilities Services Australia.
Bersambung....