Mencari nafkah bekerja jadi construction engineer dan mengeluti hobby meracik kopi. Meracik kopi baik arabika dengan robusta ataupun meracik kopi arabika dengan arabika , atau lainnya. Mengoleksi kopi dan menyeduhnya dengan pilihan seduhan yang berbeda. kunjungi outlet kami di Tokopedia.com/lajukelacoffee
DIJUAL TANAH DI GANG SETIA PLAJU PALEMBANG
Thursday, April 18, 2013
Tuesday, April 16, 2013
Monday, April 8, 2013
Friday, April 5, 2013
ANTARA PIPING ENGINEER, CLEANER, ANAK YATIM DAN REJEKI DARI ALLAH...
Sembari aku menulis sebuah materi mengenai Piping Design yach berhubung dan berhubung aku masih memberikan materi mengenai piping design di Online Training yang aku jalani selama ini. Iseng-iseng aku coba melamunkan perjalanan hidupku di Canberra.
Tak terasa sudah hampir satu tahun aku di Canberra dan aku jalani hidpku di Canberra dengan nikmat dimana aku bisa hidup bersama keluargaku. Ya aku akui selama ini aku jarang kumpul dengan anak2 dan istriku karena kesibukan kerja yang mengharuskan aku selalu jauh dari keluarga. Karena kerja sebagai Piping Engineer tidak mungkin aku dapatkan di Pekanbaru Riau dimana aku tinggal waktu itu sebelum ke Canberra dan mungkin pun seperti sekarang dimana aku susahnya menjadi kerja sebagai piping engineer.
Harapanku setiba aku di Canberra, aku bisa cepat mendapatkan kerja sebagai piping engineer dimana pengalaman kerjaku lebih dari sepuluh tahun. Dan harapanku semakin besar mengingat beberapa temanku mendapatkan pekerjaan sebagai professional di Australia. Tapi harapan tinggal harapan dan hasilnya dilihat sampai sekarang dimana aku masih belum juga mendapatkan pekerjaan walau banyak agent di Australia menawarkan pekerjaan tapi itulah hanya nawar doang..
Dan hari hariku di Canberra kujalani dengan Alhamdulillah lancar dan walau mungkin di awal kehidupan di Canberra ada sedikit kendala mengenai keuangan dimana dikarenakan aku belum bekerja waktu itu sehingga semakin lama semakin menguras keuangan keluarga. Dimana waktu itu aku masih asyik menunggu kerja jadi Engineer dengan khayalan gaji 10 ribu dollar perbulan.
Walau aku telah berdo'a tapi belum juga ditunjukkan jalanku untuk bekerja sebagai Engineer tapi itulah aku pun coba melamar kerja di luar Canberra dengan konsukwensinya aku harus pisah keluarga lagi. Tapi itulah situasi tetap sama yaitu si agent cuma minta CV doang dan Visa yang kupegang tidak requirement untuk posisi Engineer.
Akhirnya mau tak mau aku harus kerja, kerja apa saja harus kujalani yang penting aku dapatkan uang untuk anak istriku. semua kerja sudah kulakukan dari buruh angkut karpet, penghantar brosur ke rumah2, house keeping di hotel dan akhirnya jadi Cleaner di salah satu company di Canberra. Dan di dalam sejarah hidupku sebelum di Canberra belum pernah aku melakukan pekerjaan tersebut dan merupakan awal bagiku kerja yang non skill. Pertama aku malu tapi akhirnya aku nggak perduli. ngapain mikirin orang lain yang komentar, yang penting aku kerja dan kerja bagus dan hasilnya kuberikan untuk anak2 dan istriku.
Aku juga sedih bilamana nanti aku tidak bekerja akan mengakibatkan terputusnya biaya kehidupan sehari-hari 3 anak yatim yang setiap bulannya aku kirimin uang. Dan sedih rasanya saat aku memberi tahu kepada ibu ke 3 anak yaitm tersebut bahwa aku masih belum kerja dan meminta do'a kepadanya agar dipermudahkan dalam mencari kerja sebagai engineer.
Pertengahan January 2013 yang lalu aku mendapat tawaran kerja sebagai casual employee untuk membersihkan karpet dan aku jalani selama 2 minggu tapi kerja tersebut benar-benar sangat capek dan capek sekali tapi aku nikmati saja pekerjaan tersebut dan teru berdoa akan adanya kerjaan lebih baik lagi. Dan Alhamdulillah aku mendapatkan tawaran kerja di di sana tapi mulai jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Sebenarnya aku bingung menerima pekerjaan tersebut dikarenakan hari jum'at aku mungkin tidak sholat lagi seperti semasa aku kerja House Keeping Hotel dimana aku selalu meninggalkan sholat jum'at ku dan diganti dengan sholat zhuhur.
Tapi Allah Maha Besar dan Maha Tahu dengan kondisi umatnya, itu yang bisa aku ungkapkan karena walau aku tidak sholat Jum'at bukan berarti aku mau jauh dari Allah tapi kondisi dan keadaan yang tidak mungkin aku lawan karena aku tinggal di Canberra dimana tidak semua orang beragaman Islam. karena Islam masih termasuk minoritas. Tapi dengan berjalannya pekerjaanku sebagai Cleaner dan keinginanku untuk melaksanakan sholat Jum'at berjamaah, akhirnya aku meminta pendapat supervisorku mengenai keinginanku untuk mengganti jam makan siangku di hari jum'at dimana dihari biasa jadwal makan siang mulai pukul 12 siang kuganti menjadi jam 1 siang..maksudnya agar aku bisa melaksanakan Sholat Jum'at. Alhamdulillah, Supervisorku menyetujui rencanaku dan semangat saling memahami antar pemeluk agama. Sehingga akhirnya aku bisa melaksanakan ibadah Sholat Jum'at dengan lancar di setiap Jum'at nya. Dan aku terus berharap dan berdo'a agar aku diberikan kelapangan dalam menjalankan ibadah Sholat Jum'at.
Mungkin bilamana aku kerja jadi seorang Engineer belum tentu aku bisa mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan Sholat Jum'at seperti halnya saat aku menjadi Cleaner saat ini. Semua orang perlu uang dan banyak orang ingin uang untuk kehidupan yang lebih baik. Dan setiap orang berbeda cara untuk mencari kehidupan yang lebih baik itu.
Alhamdulillah mungkin karena pimpinanku menganggap kerjaku bagus maka aku pun diberi tambahan jam kerja di pagi hari sebagai Cleaner. Insya Allah aku bisa menjalani kerjaan itu dengan baik baik phisik maupun mental.
Jadi aku berpikir andaikan aku mendapatkan kerja jadi Engineer dan kemungkinan kerjaku di luar Canberra (mungkin di Sydney atau di Brisbane) dan bakalan jarang ketemu anak2 dan istriku dan lagi kemungkinan aku meninggalkan Sholat Jum'at juga. Tapi memang gajinya 10 ribu perbulan. Sedangkan sekarang walau aku kerja sebagai Cleaner, aku bisa dekat dengan keluargaku dan Alhamdulillah Insya Allah aku bisa melaksanakan Sholat jum'at walau gajinya tidak sebesar bila jadi Engineer.
Anak Yatim dan Rejeki dari Allah, Disamping do'a dari orang tua, istri dan anak-anak2 serta saya sendiri tak lupa juga mungkin ada do'a dari 3 anak2 yatim yang menjadikan aku diberikan kemurahan rejeki yang berlimpah dari Allah, baik rejeki berupa materi maupun kesehatan baik rohani dan jasmani.
Kerja Cleaner bukanlah pekerjaan yang mudah karena melibatkan phisik dan juga pikiran karena semua kerjaan harus dimanage, agar menghasilkan sesuatu yang baik yang disukai atasan kita dan juga Client.
Tapi bila suatu kerja dijalani dengan ikhlas, Insya Allah, tidak ada rasa letih dan capek, seperi hal nya yang saya alami saat ini. Rasa capek akan hilang dengan sendirinya bilamana hati kita ikhlas dalam menjalaninya.
Kalau istilah teman saya bilang, 'JANGAN MIKIRIN CAPEKNYA, TAPI PIKIRIN DUITNYA"
Itu adalah kata-kata kiasan bilamana saat kerja ada rasa capek dan dongkol serta mencoba untuk kerja dengan ikhlas.
Tapi itulah rahasia Allah, kita kadang tidak tahu apa yang terjadi dalam kehidupan kita. Tugas kita sebagai manusia hanyalah menjalani kehidupan ini dengan baik dan selalu mendapatkan Ridho dari Allah. Hidup hendaknya di jalani dengan ikhlas walau kadang tidak seperti yang diharapkan. Tapi jangan pernah putus berdo'a kepeda-Nya. Karena dikabulkan do'a oleh Allah itu hanyalah masalah waktu saja. Yang penting kita ikhlas seperti aku yang menjalani kehidupan kerja sebagai Cleaner di Canberra.
Salam Canberra, 5 April 2013
Tak terasa sudah hampir satu tahun aku di Canberra dan aku jalani hidpku di Canberra dengan nikmat dimana aku bisa hidup bersama keluargaku. Ya aku akui selama ini aku jarang kumpul dengan anak2 dan istriku karena kesibukan kerja yang mengharuskan aku selalu jauh dari keluarga. Karena kerja sebagai Piping Engineer tidak mungkin aku dapatkan di Pekanbaru Riau dimana aku tinggal waktu itu sebelum ke Canberra dan mungkin pun seperti sekarang dimana aku susahnya menjadi kerja sebagai piping engineer.
Harapanku setiba aku di Canberra, aku bisa cepat mendapatkan kerja sebagai piping engineer dimana pengalaman kerjaku lebih dari sepuluh tahun. Dan harapanku semakin besar mengingat beberapa temanku mendapatkan pekerjaan sebagai professional di Australia. Tapi harapan tinggal harapan dan hasilnya dilihat sampai sekarang dimana aku masih belum juga mendapatkan pekerjaan walau banyak agent di Australia menawarkan pekerjaan tapi itulah hanya nawar doang..
Dan hari hariku di Canberra kujalani dengan Alhamdulillah lancar dan walau mungkin di awal kehidupan di Canberra ada sedikit kendala mengenai keuangan dimana dikarenakan aku belum bekerja waktu itu sehingga semakin lama semakin menguras keuangan keluarga. Dimana waktu itu aku masih asyik menunggu kerja jadi Engineer dengan khayalan gaji 10 ribu dollar perbulan.
Walau aku telah berdo'a tapi belum juga ditunjukkan jalanku untuk bekerja sebagai Engineer tapi itulah aku pun coba melamar kerja di luar Canberra dengan konsukwensinya aku harus pisah keluarga lagi. Tapi itulah situasi tetap sama yaitu si agent cuma minta CV doang dan Visa yang kupegang tidak requirement untuk posisi Engineer.
Akhirnya mau tak mau aku harus kerja, kerja apa saja harus kujalani yang penting aku dapatkan uang untuk anak istriku. semua kerja sudah kulakukan dari buruh angkut karpet, penghantar brosur ke rumah2, house keeping di hotel dan akhirnya jadi Cleaner di salah satu company di Canberra. Dan di dalam sejarah hidupku sebelum di Canberra belum pernah aku melakukan pekerjaan tersebut dan merupakan awal bagiku kerja yang non skill. Pertama aku malu tapi akhirnya aku nggak perduli. ngapain mikirin orang lain yang komentar, yang penting aku kerja dan kerja bagus dan hasilnya kuberikan untuk anak2 dan istriku.
Aku juga sedih bilamana nanti aku tidak bekerja akan mengakibatkan terputusnya biaya kehidupan sehari-hari 3 anak yatim yang setiap bulannya aku kirimin uang. Dan sedih rasanya saat aku memberi tahu kepada ibu ke 3 anak yaitm tersebut bahwa aku masih belum kerja dan meminta do'a kepadanya agar dipermudahkan dalam mencari kerja sebagai engineer.
Pertengahan January 2013 yang lalu aku mendapat tawaran kerja sebagai casual employee untuk membersihkan karpet dan aku jalani selama 2 minggu tapi kerja tersebut benar-benar sangat capek dan capek sekali tapi aku nikmati saja pekerjaan tersebut dan teru berdoa akan adanya kerjaan lebih baik lagi. Dan Alhamdulillah aku mendapatkan tawaran kerja di di sana tapi mulai jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Sebenarnya aku bingung menerima pekerjaan tersebut dikarenakan hari jum'at aku mungkin tidak sholat lagi seperti semasa aku kerja House Keeping Hotel dimana aku selalu meninggalkan sholat jum'at ku dan diganti dengan sholat zhuhur.
Tapi Allah Maha Besar dan Maha Tahu dengan kondisi umatnya, itu yang bisa aku ungkapkan karena walau aku tidak sholat Jum'at bukan berarti aku mau jauh dari Allah tapi kondisi dan keadaan yang tidak mungkin aku lawan karena aku tinggal di Canberra dimana tidak semua orang beragaman Islam. karena Islam masih termasuk minoritas. Tapi dengan berjalannya pekerjaanku sebagai Cleaner dan keinginanku untuk melaksanakan sholat Jum'at berjamaah, akhirnya aku meminta pendapat supervisorku mengenai keinginanku untuk mengganti jam makan siangku di hari jum'at dimana dihari biasa jadwal makan siang mulai pukul 12 siang kuganti menjadi jam 1 siang..maksudnya agar aku bisa melaksanakan Sholat Jum'at. Alhamdulillah, Supervisorku menyetujui rencanaku dan semangat saling memahami antar pemeluk agama. Sehingga akhirnya aku bisa melaksanakan ibadah Sholat Jum'at dengan lancar di setiap Jum'at nya. Dan aku terus berharap dan berdo'a agar aku diberikan kelapangan dalam menjalankan ibadah Sholat Jum'at.
Mungkin bilamana aku kerja jadi seorang Engineer belum tentu aku bisa mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan Sholat Jum'at seperti halnya saat aku menjadi Cleaner saat ini. Semua orang perlu uang dan banyak orang ingin uang untuk kehidupan yang lebih baik. Dan setiap orang berbeda cara untuk mencari kehidupan yang lebih baik itu.
Alhamdulillah mungkin karena pimpinanku menganggap kerjaku bagus maka aku pun diberi tambahan jam kerja di pagi hari sebagai Cleaner. Insya Allah aku bisa menjalani kerjaan itu dengan baik baik phisik maupun mental.
Jadi aku berpikir andaikan aku mendapatkan kerja jadi Engineer dan kemungkinan kerjaku di luar Canberra (mungkin di Sydney atau di Brisbane) dan bakalan jarang ketemu anak2 dan istriku dan lagi kemungkinan aku meninggalkan Sholat Jum'at juga. Tapi memang gajinya 10 ribu perbulan. Sedangkan sekarang walau aku kerja sebagai Cleaner, aku bisa dekat dengan keluargaku dan Alhamdulillah Insya Allah aku bisa melaksanakan Sholat jum'at walau gajinya tidak sebesar bila jadi Engineer.
Anak Yatim dan Rejeki dari Allah, Disamping do'a dari orang tua, istri dan anak-anak2 serta saya sendiri tak lupa juga mungkin ada do'a dari 3 anak2 yatim yang menjadikan aku diberikan kemurahan rejeki yang berlimpah dari Allah, baik rejeki berupa materi maupun kesehatan baik rohani dan jasmani.
Kerja Cleaner bukanlah pekerjaan yang mudah karena melibatkan phisik dan juga pikiran karena semua kerjaan harus dimanage, agar menghasilkan sesuatu yang baik yang disukai atasan kita dan juga Client.
Tapi bila suatu kerja dijalani dengan ikhlas, Insya Allah, tidak ada rasa letih dan capek, seperi hal nya yang saya alami saat ini. Rasa capek akan hilang dengan sendirinya bilamana hati kita ikhlas dalam menjalaninya.
Kalau istilah teman saya bilang, 'JANGAN MIKIRIN CAPEKNYA, TAPI PIKIRIN DUITNYA"
Itu adalah kata-kata kiasan bilamana saat kerja ada rasa capek dan dongkol serta mencoba untuk kerja dengan ikhlas.
Tapi itulah rahasia Allah, kita kadang tidak tahu apa yang terjadi dalam kehidupan kita. Tugas kita sebagai manusia hanyalah menjalani kehidupan ini dengan baik dan selalu mendapatkan Ridho dari Allah. Hidup hendaknya di jalani dengan ikhlas walau kadang tidak seperti yang diharapkan. Tapi jangan pernah putus berdo'a kepeda-Nya. Karena dikabulkan do'a oleh Allah itu hanyalah masalah waktu saja. Yang penting kita ikhlas seperti aku yang menjalani kehidupan kerja sebagai Cleaner di Canberra.
Salam Canberra, 5 April 2013
Monday, April 1, 2013
ANDAIKAN DI INDONESIA BISA GAJIAN TIAP DUA MINGGU SEKALI SEPERTI DI AUSTRALIA.
Ehmmmm pertama kali kerja di Canberra mengalami beberapa kejadian yang aneh menurutku dan belum bisa di dapatkan di Indonesia..Tapi kali ini cukup satu sajalah pengalaman tersebut aku share disini khan sebagian ide untuk membangun Indonesia walau mungkin tidak disukai oleh beberapa perusahaan di Indonesia ataupun di Malaysia..
Aku sudah pernah menerima hasil kerja berupa gaji dengan istilah kerennya salary..selama bekerja di Indonesia dan Malaysia setiap 1 bulan sekali dan tentunya cukup report bagiku untuk mengatur keuanganku karena gajinya 1 bulan sekali dan apalagi bilamana gaji yang diterima tidak cukup untuk keperluan satu bulan..Dan terkadang capek juga menunggu gajian setiap akhir bulan atau awal bulan dan sering menjadi pikiran bila tak ada duit.
Tapi pernah juga sewaktu aku bekerja di PT. Tolan Tiga Indonesia memberikan gaji kepada karyawan perusahaan kebun dimana aku ditempatkan di kebun. Dan rata-rata mereka terima gaji 2 kali dalam satu bulan, tapi setiap 15 hari sekali. tapi istilahnya gajian besar dan gajian kecil. Dimana gajian kecil (istilahnya pinjaman) dibayarkan pertengahan bulan dan gajian besar dibayarkan di akhir bulan. Tapi gajian kecil berupa pinjaman sebesar 100 ribu atau 150 ribu tergantung posisi dari pekerja..Dan akhir bulan di potong pada gajian bulanan..
Saya lihat dengan adanya itu, pekerja merasa nyaman dengan kondisi mereka di kebun karena mereka tidak harus menunggu 1 bulan untuk menerima gaji dan setidak-tidaknya mereka menerima 2 kali gaji walaupun gajian tengah bulan tidak sebesar nilainya dibandingkan gajian akhir. tapi mereka happy dan perekonomian di kebun atau desa-desa kecil disekitar kebun menjadi berkembang..
Saya berpikir kenapa perusahaan di Indonesia tidak menerapkan 2 kali gajian (setiap 2 minggu sekali seperti di Australia) dan jangan pernah berpikir bahwa gaji di Australia besar bila dibandingkan gaji di Indonesia, karena semua itu tidak bisa di bandingkan. coba banyangkan sewa rumah di Canberra saja, untuk tiga kamar bisa 20 juta sebulan sedangkan di Indonesia sewa 20 juta untuk satu tahun.
Siapa tahu dengan gajian 2 kali dalam satu bulan bisa meredam tindak korupsi, tindak kejahatan termasuk pencurian dan meningkatkan rasa aman, mengurangi stress sebelum akhir bulan dan selalu membuat refresh di dalam jiwa dan pikiran manusia Indonesia..
Karena saya lihat orang Indonesia tingkat daya belinya tinggi dan kadang keinginan untuk membeli itu tinggi tampa melihat kondisi dari keuangan mereka dan terkesan memaksakan, sehingga kadang dalam dua minggu uang sudah habis padahal uang tersebut digunakan untuk keperluan selama satu bulan. Dan coba bayangkan apa yang terjadi kemudian bila tak punya uang? berhutang? atau bila kepepet sekali orang cenderung berbuat jahat..
Dengan adanya gajian 2 kali, istilahnya gajian di bagi selama 2. misalnya gajinya 2 juta, dan dibagi 2 maka setiap minggunya mereka terima 1 juta dan dipotong pajak 10% sehingga gajianya 900 ribu setiap 2 minggu sekali. Setidak-tidaknya budaya konsumtif menjadi menurun dan setiap keluarga punya planning ke depannya dan mengurangi stress akhir bulan dan tidak ada istilah lagi bulan tua.
Tapi saya nggak tahu apakah ini akan disetujui oleh Pemerintah Indonesia, mengingat semua orang punya kepentingan...Tapi ini hanyalah ide sebagai DIASPORA INDONESIA SWINGER HILL. Bilamana itu diperhatikan dan disetujui mudah-mudahan bisa meningkatkan perekonomian Indonesia, mengurangi kejahatan dan meningkatkan rasa aman untuk diri dan keluarga serta orang lain. Yach hidup ini adalah bagaimana kita bisa menciptakan rasa aman untuk diri sendiri, keluarga dan orang lain.
Tapi Ide untuk 2 kali gajian dalam satu bulan di Indonesia hendaknya dipikirkan dan tidak ada yang susah bilamana ingin berbuat baik untuk orang lain. Dan perusahaan pun tidak dirugikan dengan adanya memberi gajian 2 kali dalam satu bulan.
Salam DIASPORA...Untuk Indonesia lebih baik..
Aku sudah pernah menerima hasil kerja berupa gaji dengan istilah kerennya salary..selama bekerja di Indonesia dan Malaysia setiap 1 bulan sekali dan tentunya cukup report bagiku untuk mengatur keuanganku karena gajinya 1 bulan sekali dan apalagi bilamana gaji yang diterima tidak cukup untuk keperluan satu bulan..Dan terkadang capek juga menunggu gajian setiap akhir bulan atau awal bulan dan sering menjadi pikiran bila tak ada duit.
Tapi pernah juga sewaktu aku bekerja di PT. Tolan Tiga Indonesia memberikan gaji kepada karyawan perusahaan kebun dimana aku ditempatkan di kebun. Dan rata-rata mereka terima gaji 2 kali dalam satu bulan, tapi setiap 15 hari sekali. tapi istilahnya gajian besar dan gajian kecil. Dimana gajian kecil (istilahnya pinjaman) dibayarkan pertengahan bulan dan gajian besar dibayarkan di akhir bulan. Tapi gajian kecil berupa pinjaman sebesar 100 ribu atau 150 ribu tergantung posisi dari pekerja..Dan akhir bulan di potong pada gajian bulanan..
Saya lihat dengan adanya itu, pekerja merasa nyaman dengan kondisi mereka di kebun karena mereka tidak harus menunggu 1 bulan untuk menerima gaji dan setidak-tidaknya mereka menerima 2 kali gaji walaupun gajian tengah bulan tidak sebesar nilainya dibandingkan gajian akhir. tapi mereka happy dan perekonomian di kebun atau desa-desa kecil disekitar kebun menjadi berkembang..
Saya berpikir kenapa perusahaan di Indonesia tidak menerapkan 2 kali gajian (setiap 2 minggu sekali seperti di Australia) dan jangan pernah berpikir bahwa gaji di Australia besar bila dibandingkan gaji di Indonesia, karena semua itu tidak bisa di bandingkan. coba banyangkan sewa rumah di Canberra saja, untuk tiga kamar bisa 20 juta sebulan sedangkan di Indonesia sewa 20 juta untuk satu tahun.
Siapa tahu dengan gajian 2 kali dalam satu bulan bisa meredam tindak korupsi, tindak kejahatan termasuk pencurian dan meningkatkan rasa aman, mengurangi stress sebelum akhir bulan dan selalu membuat refresh di dalam jiwa dan pikiran manusia Indonesia..
Karena saya lihat orang Indonesia tingkat daya belinya tinggi dan kadang keinginan untuk membeli itu tinggi tampa melihat kondisi dari keuangan mereka dan terkesan memaksakan, sehingga kadang dalam dua minggu uang sudah habis padahal uang tersebut digunakan untuk keperluan selama satu bulan. Dan coba bayangkan apa yang terjadi kemudian bila tak punya uang? berhutang? atau bila kepepet sekali orang cenderung berbuat jahat..
Dengan adanya gajian 2 kali, istilahnya gajian di bagi selama 2. misalnya gajinya 2 juta, dan dibagi 2 maka setiap minggunya mereka terima 1 juta dan dipotong pajak 10% sehingga gajianya 900 ribu setiap 2 minggu sekali. Setidak-tidaknya budaya konsumtif menjadi menurun dan setiap keluarga punya planning ke depannya dan mengurangi stress akhir bulan dan tidak ada istilah lagi bulan tua.
Tapi saya nggak tahu apakah ini akan disetujui oleh Pemerintah Indonesia, mengingat semua orang punya kepentingan...Tapi ini hanyalah ide sebagai DIASPORA INDONESIA SWINGER HILL. Bilamana itu diperhatikan dan disetujui mudah-mudahan bisa meningkatkan perekonomian Indonesia, mengurangi kejahatan dan meningkatkan rasa aman untuk diri dan keluarga serta orang lain. Yach hidup ini adalah bagaimana kita bisa menciptakan rasa aman untuk diri sendiri, keluarga dan orang lain.
Tapi Ide untuk 2 kali gajian dalam satu bulan di Indonesia hendaknya dipikirkan dan tidak ada yang susah bilamana ingin berbuat baik untuk orang lain. Dan perusahaan pun tidak dirugikan dengan adanya memberi gajian 2 kali dalam satu bulan.
Salam DIASPORA...Untuk Indonesia lebih baik..
Subscribe to:
Posts (Atom)