Selama awal bulan di tahun 2021 ini lajukela coffee ada dua kali menutup outlet di dua lokasi yaitu di Senapelan Plaza dan Toptel Hotel , Hotel Bintang 2 Melati. Kebanyakan di karrenakan sepi dan tidak ada pembeli dan juga ada laranagn untuk menyeduh kopi, teh dan juga menjual air mineral. Padahal disitulah usaha akan maju bila ada seduh kopi, ada pembeli dan ada yang mendukung dari pihak dimana kita menempatkan outlet kami
Yang menyedihkan itu ketika diinformasikan oleh anggota bahwa hari ini tidak ada penjualan atau kopi seduh laku 1 cup. Tapi sebenarnya untuk permulaan sudah cukup baik dan lumayan untuk pemula yang ingin mengembangkannya.
Di dalam Pekindo Rumbai sendiri ada juga yang jualan kopi kekinian dan klasik dengan menggunakan biji kopi robusta dan maka konsep dari Lajukela Coffee menjual kopi klask arabika yang berasal dari seluruh pulau yang ada di Indonesia dan mengenalkan kopi Indonesia di Pekanbaru.
Lajukela Coffee mencoba bertahan di Senapelan Plaza namun dikarenakan sepi dan banyak asap rokoknya serta ajakan untuk pindah dari UMKM Rumbai makanya akhirnya Lajukela Coffee memutuskan untuk mudur dari Senapelan Plaza.. Dan itu lah kegagalan pertama di tahun 2021 yang dialami lajukela coffee. Sedih juga tapi mau gimana lagi..
TOPTEL Hotel adalah kegagalan kedua dimana Lajukela Coffee berjualan dimana banyak laragan yang diberlakukan terhadap lajukela coffee . Pertama tama di larang seduh kopi , kedua dilarang seduh teh cascara dan ketiga dilarang menjual air mineral. Padahal lajukrla dibebankan dengan harga sewa sebesar 400 ribu/bulan. Aneh ..itulah yang terjadi di sana. Jadi Lajukela Coffee hanya bisa menjual produk saja. Ya okelah
Sebenarnya Lajukela Coffee ingin bertahan di Toptel namun karena tidak ada nya rasa santun dari pemilik hotel dan etika baik terhadap para penjual UMKM di sana. Akhirnya kami mundur dimana Pemilik Hotel merasa mengalami stress yang berat ketika tahu kami menjual air mineral. Ya daripada owner hotel nya tambah stress akhirnya lajukela coffee memutuskan untuk mundur segera dan tidak menunggu sampai kotrak sewa berakhir di akhir bulan Febrary ini.
Ya itu lah semua bisnis ada resikonya ..tapi yang utama adalah respect yang tidak ada dari pemilik hotel tersebut terhadap lajukela coffee , yach kahabrnya omset seduh kopi dan penjualan air mineral di sana menurun saat lajukela kopi menjual kopi seduhan dan air mineral. Ya intinya apa yang dilakukan lajukela coffee selalu salah di mata pemiliknya..ya kita terima ajalah maunya dia.. Sambil berharap ada rejeki lain di tempat lain yang di hinggapi oleh lajukela coffee.
Jadi mau tak mau Lajukela coffee harus meruahkan pekerja yang bekerja di Lajukela Kopi toptel sementata waktu sebelum ada pos baru untuk dia dan sambil menunggu anggota lainnya buka booth di tempat lain. Saya tidak biasa memecat orang dan ada rasa tak enak bilamana rasanya dipecat mendadak. Tapi pekerjanya memahami kondisinya dan dia pun ada rencana untuk mengisi hari hari nya selama di rumahkan dan akan kembali di minggu ke empat bulan maret 2021.
Itulah pengalaman dari lajukela coffee yang harus menutup beberapa outlet nya di Pekanbaru dikarenakan faktor manusia yang dihadapi.
Ya karena lajukela coffee menginginkan bisnis yang nyaman, sehat dan menghasulkan. Ya semua harus diikhlaskan kegagalan tersebut. Yach mungkin keberuntungan Lajukela Coffee dalam berbisnis di awal tahun 2021 masih belum mendapat bagaiannya.. Hadapi aja ujian tersebut dan syukuri apa yang ada...
Bilamana anda ingin cari kopi bubuk atau kopi biji masak bisa hubungi kami atau bisa membelinya di www.tokopedia.com/liberikariau