Pagi hari dua hari yang lalu, saya mendapat WA dari Kru saya yang berada di Lajukela Coffee Sukaramai Trade Center Pekanbaru. Yach Bagi saya itu hal yang baru buat saya dan kru saya ini yaitu pecahnya sebuah gelas French Press.
Ya kru saya lapor kalau dia memecahkan gelas French Press dan dia nampaknya merasa bersalah dan ketakutan kalau saya marah. Dan dia bilang nanti saya ganti Pak. itu katanya. Dan saya mengiayakan saja dan saya bilang ganti aja 50 ribu , dak apa apa. Tapi sebenarnya saya tidak masalah dengan pecahnya alat seduh itu dan tidak ada minta ganti ke kru saya itu. Dan sudah saya bilang secara langsung ke dia ketika saya mengantarkan air galon Aqua ke outlet kami di STC
"Tika..tak perlu diganti rugi French Press nya" kata saya ketika baru tiba.
Sebenarnya sebelum saya tiba, anggota saya itu mungkin ketakutan apabila saya marah dengan kejadian itu tapi saya tidak marah karena suatu hal yang wajar apabila akan terjadi hal seperti itu. Dan yach usahakan aja lain kali hati hati dan save karena tidak ada yang diburu.
"Terma kasih, Pak," jawab Tika (nama disamarkan.. red)
Ya mungkin pada umumnya di Indonesia apabila kita melakukan kesalahan akan mendapatkan hukuman dan itu akan membekas di hati si penerima hukuman. Contohnya saya, saya melakukan ke salahan yaitu menyenggol mobil pada saat parkir dan dianggap sebagai tertuduh dan akhirnya kontrak saya berakhir dan tidak diperpanjang. Tapi saya tak seperti mereka , itu waktu saya bekerja di areal Chevron SLN, waktu bekerja di TF FPM, kala itu Pak Rosiful dan Pak Ranto Manulang yang sangat benci kali dengan saya karena saya melakukan kesalahan yaitu menyenggol mobil seseorang yang tengah parkir dengan kendaraan perusahaan. Saya waktu itu merasa saya tersangka dan sejak itu setelah itu sampai habis kontrak syaa tidak mendapatkan kerjaan dari Ranto Manulang. Manusia yang tidak pernah merasa salah dan selalu perfect di hadapan client padahal dia seorang Muslim. Kejadian itu tahun 2009 itu sebelum saya bekerja di Malaysia dan di Australia.
Tapi semua orang di sana di tempat kerja saya tahu bahwa saya hanya kotban dan tidak harus diberlakukan seperti itu karena itu bukan kesalahan fatal . Saya merasa berdosa dan dianggap selalu berdosa dan seolah olah merasa saya telah melakukan kesalahan fatal dan merugikan perusahan. Didiamkan sama Ranto selama sisa kontrak saya dan syaa pun bertahan untuk tetap kerja di sana , mengingat saya harus bertahan untuk membiayai anak dan istri saya kecuali syaa di pecat , yach saya terima.
Ditengah kondisi yang tidak kondusif itu, syaa tetap bekerja dan bekerja walaupun tidak ada pekerjaan yang di berikan dia ke saya. Seolah olah dia benci kali melihat muka saya. Saya pengen ngomong sama dia waktu itu, kalau bilamana dia tak suka karena saya merusak karir dia , yach pecat saya aja dan pindahkan saya ke tempat lain. Ya saya saya merasa saya dibully oleh orang itu dan satunya selama mungkin 3 bulan sebelum kontrak saya berakhir. sudah 10 tahun lebih kisah itu berjalan dan sampai saat ini saya masih ingat kejadian itu, karena efek bully yang dilakukan ranto manulang terhadap saya dan membekas di hati saya. Saya bukan Kriminal . Dan ada kawan malah mobilnya masuk parit tapi masih dipekerjakan dengan baik dan ada kerjaan dari atasannya walaupun bukan satu team. Ya saya pikir aja dia bukan seorang pemimpin tapi hanyalah bos yang rela menekan anggotanya agar selalu dipakai oleh atasannya.
Saya tetap diperlakukan baik oleh perusahaan. Di telp oleh bagian HSE nya dan ditanya tanya , apakah perlu istirahat di rumah dan di periksakan ke dokter serta ditanya apakah ada yang luka. Bos syaa langsung tidak marah dan tanya kami tidak apa apa kah. Dan intinya syaa tetap diberlakukan baik oleh managermen dan itu membuat saya semakin respect sama perusahan saya tersebut. Dan saya mendapatkan manfast bahwa tidak perlu marah dalam mengatasi sesuatu apapun kejadian itu . Kecuali mencuri dan menipu itu baru perusahaan akan marah besar.
Dan saya semakin loyal dengan perusahaan syaa dan tselalu semangat agar perusahaan selalu bagus di mata client dengan memberikan service pekerjaan dengan baik dan benar serta bersih. Dan akhirnya saya mendapatkan reward sebagai supervisor yang baik oleh management pusat yang bermaskas di Sydney.
Intinya kalau kamu nanti jadi pemimpin dan bos jangan berlagak kamulah yang paling benar dan bila anggota salah yach kasih nasehat dan kasih masukan agar mereka lebih bisa berhati hati. Marah tidak menyelesaikan masalah dan bully pun tidak ada untungnya buat diri kamu , malah akan menghasilkan dosa yang besar buat anda dan keluarga anda nantinya. Tak ada yang hebat di dunia ini, kecuali anda sudah mengaku sebagai Firaun , ya itu lain cerita bisa neraka seumur hidup.
Setiap orang kerja itu punya tanggung jawab dan tidak ada yang mau melakukan kesalahan dan intinya selalu ingin berhasil baik dan baik. Tapi ketika musibah datang misalnya pecahnya gelas atau nabrak mobil tentunya tidak dihakimi seolah olah dia terdakwa. tapi kasih nasehat dan masukan agar bisa membuat dirinya bangkit lagi dan semangat kerja kembali baik.
Saya tidak akan meniru orang yang membuli saya waktu kerja di TF FPM waktu itu tapi saya akan mengikuti arahan yang diberikan bos saya sewaktu kerja di Australia , perlakukan manusia itu dengan baik dan no body perfect/. Jangan jadikan kebencian orang yang pernah kamu sakiti mempersulit kehidupan di akhirat kamu dan jangan jadikan kamu menjadi pemimpin yang berdosa di mata Allah. Hidup adalah sementara dan semua ada garis hidup nya.. Saya menerima di bully karena dia sudah tua dan saya coba memaafkan kesalahan dua orang itu yang merusak karier saya dan hampir merusak keluarga syaa karena saya tidak tahan waktu itu di bully dengan sifat bos saya. Bertahan sampai habis kontrak.
Alhamdulillah sewaktu saya menjadi supervisor di Canberra dan membawahi sekitar 150 orang karyawan , saya memberlakukan semua dengan baik. Walaupun saya pernah di fitnah sama salah satu orang Indonesia di sana tapi saya tetap memakainya sebagai pekerja dan saya permanentkan dia sebagai karyawan di sana. Walau pun saya sakit hati kali difitnah sama dia. Tapi syaa tidak menolak takdir dan semua saya terima dengan ikhlas namun mungkin secara harga diri syaa idak ikhlas.
Intinya bukan masalah uang nya tapi bagaimana kita menjadikan diri kita menjadi baik dalam bekerja. kesalahan yang masih bisa di maafkan di anggap suatu yang wajar karena itu bakalan terjadi. Saya tidak ada kena ganti rugi karena merusak mobil perusahaan sewaktu kerja di Australia dan tetap bawa mobil perusahaan dan kerja dengan perintah atasan beda dengan kerja dengan bos ranto, saya di bully, tidak boleh bawa mobil dan tidak mendapatkan kerjaan dari dia dan waktu kontrak kerja saya berakhir ranto pun tidak menemui saya sebagai bos saya langsung malah diberikan kepada orang lain untuk memberi tahu bahwa kotrak saya berakhir dan waktu itu juga cuma saya yang dihabiskan kontraknya dan yang lain tetap lanjut dan itu membuat saya malu dan malu merasa harga diri syaa jatuh tapi perlakuan dia saya terima dengan ikhlas dan Alhamdulillah saya bisa buktikan dengan bahwa kerja saya bagus dan baik, Hanyalah bos yang bodoh yang menganggap anggota nya itu saingan. Allah sudah menggariskan sesuatu dan kita tidak bisa mengingkarinya itu.
Alhamdulillah setelah saya tidak dihabiskan kontrak di TF FPM, saya bekerja dulu di duri selama 3 bulan sebelum kerja di Kuala Lumpur Malaysia sebagai piping design engineer dan setelah itu melanjutkan kerja di Canberra Australia selama 5 tahun. Sebelum kembali ke Indonesia.
Mohon maaf cerita diatas penuh air mata dan kekecewaan emosi yang mendalam akibat peristiwa tahun 2009 yang lalu , dimana yang saya alami, ya stidak tidaknya saya belajar bahwa tidak semua orng itu jahat sebagai leader atau boss. Kecuali bos yang takut pekerjaan yang digantikan oleh saya hehehe
Tetap sabar Tetap Ikhlas dan tetap sehat dalam menghadapi kehidupan ini
No comments:
Post a Comment