I don't what to say about the covid 19. Wabah covid 19 membuat orang tak bernyawa. Semua pusing dengan dampak yang ditimbulkan apalagi mengenai ekonomi.. seperti kami pedagang kopi. dimana omset yang semakin menurun karena kurang nya penjualan setelah diadakan PPKM Mikro. Tapi apa mau dikata selama masyarakat lalai dengan protokoler kesehatan maka semua nya tentunya akan semakin buruk. Mall akan tutup dan kami pun tak sanggup untuk berusaha kembali dan paing ujun-ujung nya harus mengencangkan ikat pinggang. Ya itulah nasib covid 19 dan semoga segera musnah dari muka bumi ini khususnya di Indonesia.
Gue penulis sudah 6 bulan tak bekerja sebagai piping engineer karena kontrak diputus, karena pekerjaan sudah mulai sepi akibat covid 19. makanya mau coba usaha kopi namun belum menghasikan seperti yang diharapkan. Ya terakhir uang habis dan taik bisa ngapa-ngapain lagi yach akhirnya pasrah dengan nasib
Kita lanjut cerita somad yang lagi singgah ke Optik Melawai di Mall SKA lantai dasar untuk mencuci kacamata nya yang sudah mulai kabur terterpa oleh butiran debu dan uap air yang dihasilkan dan menempel di kacamata.
Tiba tiba terdengar dering telpon dan terlihat olehnya nomor telpon sahabatnya semasa kuliah dulu "
"Apa khabar, Mad", sapa temannya
"Alhamdulillah baik ,"jawab Somad
"Aku nich mau minta tolong sama kamu, Mad"
"Aku khan keno covid 19 dan aku diisolasi mandiri di hotel Xiba"
"Jadi aku nich nak minta belikan vitamin dan lainnya"
kata Temannya, Sebut saja namanya Alan
"Oke Lan.Sebutkan saja apa yang nak dibeli olehmu "tanya sueb
"di WA saja lan dan nanti aku carikan", kata somad menambahkan
"Oke Bro . Makasih banyak", kata si Alan..
No comments:
Post a Comment