PSSI
Lagu jadul itu semacam cara untuk mengingatkan diri gua akan apa yang bisa terjadi dalam sepakbola Indonesia. Dan kenyataannya memang itu yang terjadi terlebih-lebih adanya dualisme kepengurusan Sepakbola Indonesia yaitu PSSI dan KPSI.
Sayang dan sangat disayangkan Indonesia yang penduduknya hampir 230 juta, sepakbola Indonesia semakin hari semakin tak berprestasi dan terlebih lagi dengan gagalnya Indonesia masuk ke Semi Final Piala AFF 2012..Maaf cakap..di kancah Asia Tenggara saja Indonesia kalah apalagi di kancah Piala Asia dan Piala Dunia..Tapi entahlah kulihat banyak orang sudah nggak perduli dengan prestasi sepakbola Indonesia karena merasa itu bukan salah mereka.
Sebenarnya aku malu sebagai orang Indonesia dimana kemajuan sepakbola masih gitu-gitu saja, karena Indonesia yang penduduknya paling banyak di Asia Tenggara. Padahal sudah berapa banyak orang asing yang di naturalisasi demi kemajuan sepakbola Indonesia namun hasilnya masih gitu-gitu saja. Apa saya harus menyalahkan pembinaan sepakbola Indonesia. Tapi nampaknya aku tak bisa bicara seperti itu, karena mereka sudah berusaha sebaik mungkin untuk memajukan sepakbola Indonesia. Namun hasilnya belum bisa dikatakan maksimal karena Sepakbola Indonesia ibarat penomena Gunung Es..karena orang hanya ingi tahu hasil dan mereka tidak mau tahu processnya untuk mencapai suatu keberhasilan.
Aku kadang meragukan apakah Indonesia akan lebih berprestasi lagi di tahun-tahun mendatang, apalagi ditambah dengan adanya kepegurusan PSSI tandingan yang bernama KPSI..Pada awalnya aku setuju dengan adanya KPSI dan memang pada waktu itu aku merasa PSSI telah menzalimi pemain-pemain yang bergabung di KPSI untuk masuk ke Team Nasional. Tapi sekarang aku nampaknya kecewa dengan KPSI yang tidak mengizinkan pemain-pemainnya masuk ke Team Nasional demi kebangkitan sepakbola Indonesia..
Aneh Tapi Nyata , Tapi itulah yang terjadi , demi sebuah ego kelompok yang tidak setuju dengan apa yang dimau oleh PSSI di dalam kongress akhirnya membentuk organisasi lain..Ibarat sebuah organisasi politik yang bisa seenaknya dibuat apabila anggotanya tidak puas dengan kepengurusan partai politiknya. Bagi saya wajar kalau di bidang politik karena memang itu sudah menjadi bagian dari kehidupan kebebasan dalam berpolitik, tapi rasanya sangat aneh bila Sepakbola pun dibuat sama sebagai politik. Makanya aku baru paham kenapa orang selalu bilang bahwa Sepakbola Indonesia sudah dipolitisasi yach mungkin karena ada beberapa pengurus sepakbola yang tidak suka dengan kepengurusan PSSI akhirnya membentuk organisasi tandingan yang tetapi ingin di akui FIFA dan AFC..Padahal dunia sepakbola tidaklah sama dengan dunia politik.
Dan anehnya lagi nampaknya Pemerintah Indonesia diam saja dan cenderung mendukung adanya kepengurusan sepakbola Indonesia tandingan yang justru membuat sepakbola Indonesia semakin terpuruk saja. Tapi dalih "Takut Indonesia akan di hukum akibat adanya interprerensi dari Pemerintah terhadap sepakbola"..Sehingga akhirnya membuat KPSI semakin hari semakin menunjukkan tajinya bahwa mereka lebih baik dari PSSI sekarang. Tapi mereka lupa bahwa yang diakui oleh dunia adalah PSSI dan buka KPSI.
Dan hasilnya kekalahan demi kekalahan harus di terima Timnas Sepakbola Indonesia dan peringkat Indonesia semakin hari semakin turun alias terpuruk dari peringkat FIFA dan AFC.
Aku hanya bisa geram dan rasanya ingin ikut juga bermain bola untuk membela Indonesia tapi aku bukan pemain bola dan aku bukan dilahirkan untuk menjadi pemain bola.. Aku juga bukanlah orang kaya yang mempunyai Klub Sepakbola, tapi aku hanyalah seorang penonton sepakbola Indonesia yang hanya mampu membeli karcis saat Klub Kesayangan saya bertanding..Aku tidak punya solusi untuk kemajuan sepakbola Indonesia cuma aku hanya ingin orang-orang yang mengerti sepakbola dan yang mempunyai uang untuk mengendalikan sepakbola Indonesia mempunyai hati dan perasaan demi semangat nasionalisme dan atas nama INDONESIA..Aku merasa aku masih bermimpi dengan kondisi sepakbola Indonesia sekarang, aku ingin bangun dari tidurku untuk melihat Indonesia menjuarai Piala Asia, Piala Dunia dan Piala AFF, sehingga Indonesia mampu menaikkan peringkat FIFA.
Aku sudah tak bisa lagi menginginkan Sepakbola Indonesia bangkit karena hanya dengan semangat saja tapi tidak adanya hati dari kalangan pecinta sepakbola Indonesia. Dunia tidak lihat PSSI atau KPSI tapi Dunia melihat Timnas Indonesia, Tim Garuda Indonesia..Kenapa kita masih saja bermimpi demi egoisme sepihak bahwa Indonesia di dalam mimpi tersebut mampu berprestasi sesuai keinginan masing-masing..
Aku nggak tahu apakah Ramalan Dari Jayabaya juga berlaku untuk Sepakbola Indonesia? apa perlu menunggu 3 1/2 tahun dahulu baru sepakbola Indonesia berkembang atau harus menunggu 3 1/2 abad dulu. Soalnya rasa pesimistisku timbul karena tidak ada satu pihak pun yang merasa salah dengan kondisi sepakbola Indonesia. Sepakbola Indonesia terpuruk, alasannya KPSI tidak mau kirim pemainnya ke Timnas, Kalau kata KPSI, ganti dulu ketua PSSI nya baru bisa kirim pemain ke Timnas. Kalau semuanya kayak diombang ambing Ombak di atas lapangan hijau gini, kasihan Sepakbola Indonesia.Tapi Kalau tidak, Auh Ach Elap deh..
Aku cuma berharap Pemerintah Indonesia bisa bersikap tegas dengan kondisi sepakbola Indonesia yaitu mengembalikan KPSI ke dalam PSSI toh KPSI khan bukan Partai Politik. FIFA pun nampaknya sudah meminta Pemerintah Indonesia untuk mengatasi sepakbola Indonesia berarti Pemerintah berhak memberikan interfensi kepada Organisasi Sepakbola Indonesia demi kemajuan sepakbola Indonesia.
Aku pun tidak suka kepengurusan PSSI sekarang pimpinan Pak Johar tapi mau apa di kata lagi begitulah keadaannya, kalau ternyata Pak Johar masih aktif sebagai Ketua PSSI. Dulu tidak sukanya karena dia arogan tapi sekarang nampaknya sudah membuka diri dan mau duduk bareng dengan KPSI demi kemajuan sepakbola Indonesia. Tapi nampaknya tetap nggak jalan apa yang diinginkan oleh masing-masing pihak dana akhirnya Sepakbola Indonesia masih bermimpi buruk.
Tapi sudahlah capek aku cerita-cerita terus mengenai sepakbola Indonesia.. Yach terserah sajalah mau dibawa kemana....Mau dibawa ke Piala Dunia juga boleh, mau dibawa keterpurukan juga boleh..Who's Care..Karena Toh aku sendirian dan bukan orang kaya yang bisa membuat kompetisi Sepakbola. sedangkan saat ini aku sedang bingung mencari kerja untuk mencari nafkah untuk biaya hidup di Canberra. Jadi ngapain aku habis-habisan energi untuk memikirkan sepakbolah Indonesia..terpaksa gua katakan lagi "Who's Care , Bro..?
Aku paling bisa berharap sekarang ini dan hanya bisa berandai-andai...Andaikan Pemerintah Indonesia turun tangan sekarang tentunya hanya ada satu kepengurusan Sepakbola di Indonesia yaitu PSSI. Andaikan saja Pemerintah melarang kompetisi yang berjalan diluar PSSI tentunya banyak Pemain yang bisa disupply ke Tim nas Sepakbola Indonesia. Andaikan saja..KPSI bisa menerima dengan legowo untuk kembali ke PSSI dan membubarkan diri tentunya Indonesia saat ini bisa juara PIALA AFF 2012. Tapi aku hanya bisa berandai-andai, yach selanjutnya biarkan mengalir sesuai dengan air yang mengalir di sungai Bengawan Solo.
Tapi apakah memang bisa RAMALAN JAYABAYA bisa berlaku di Sepakbola Indonesia?????
Salam Canberra, 9 December 2012
Mencari nafkah bekerja jadi construction engineer dan mengeluti hobby meracik kopi. Meracik kopi baik arabika dengan robusta ataupun meracik kopi arabika dengan arabika , atau lainnya. Mengoleksi kopi dan menyeduhnya dengan pilihan seduhan yang berbeda. kunjungi outlet kami di Tokopedia.com/lajukelacoffee
DIJUAL TANAH DI GANG SETIA PLAJU PALEMBANG
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Pusing ngurusin sepakbola nasional tuh... terlalu banyak tangan yang ingin mengambil keuntungan... yang jadi korban akhirnya adalah pemain...
ReplyDelete