Keputusan Pemerintah dengan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
bersubsidi menjadi Rp 6.000 per liter atau sama dengan mengurangi
subsidi BBM yang saat ini mencapai Rp 191,1 triliun didasarkan 5 (lima)
alasan, apa saja?
"Alasan penting bagi kita semua untuk
berkomitmen mengurangi subsidi BBM yakni, lebih berpihak pada si kecil,
lebih hemat dan ramah lingkungan, lebih bermanfaat, lebih benar, dan
lebih awet," kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik,
dalam bukunya Subsidi BBM buat (si) Apa? Menjelaskan Kenaikan Harga
Premium dan Solar, yang dikutip detikFinance, Senin (19/3/2012).
Jero
menjelaskan, lebih perpihak pada si kecil itu karena BBM subsidi justru
lebih membantu warga kelompok menengah-atas yang sudah berkecukupan.
"Alasan
kedua, lebih hemat dan ramah lingkungan, karena pemangkasan subsidi
membuat harga Premium dan Solar yang jauh lebih murah dan mestinya
mendorong orang boros dan ceroboh dengan mengkonsumsi BBM," ujarnya.
Perihal
lebih bermanfaat, Jero mengatakan dana yang seharusnya habis untuk
subsidi bisa dialihkan pemakaiannya untuk membiayai belanja lain yang
lebih berguna bagi rakyat banyak.
"Selanjutnya, lebih benar yakni karena pemangkasan subsidi mengurangi dorongan untuk penyelewengan dan penyelundupan," ucapnya.
Alasan
terakhir kata Jero, lebih awet, karena efek positif pengurangan subsidi
premium dan solar akan terasa dalam jangka waktu cukup lama. Bukan
hanya bagi anggaran 2012 saja, efek positif pemangkasan subsidi BBM akan
meringankan beban negara pada tahun-tahun mendatang.
Diambil dari www.detik.com
No comments:
Post a Comment