Dari tadi kupandangi seorang wanita yang hilir mudik dihadapanku. Dan kulihat wanita itu nampaknya kebingungan dan tak tahu apa yang harus dia perbuat. kulihat wanita itu mencoba menelpon seseorang dan nampak air matanya menetes tak kala dia mendengar suara di dalam telpon nya tersebut..
Dan seketika itu juga wanita itu mencoba mencari taxi dan karena hari telah sore tak ada satu pun taxi yang akan mengantarkannya. Dan dalam kebingungannya itu dia menoleh kepadaku.. Aku bingung kenapa dia menoleh kepadaku padahal aku tak tahu permasalahan yang dihadapinya sehingga membuat dia meneteskan air matanya..Dan nampaknya wanita itu mencoba meminta tolong kepadaku.. Namun kupalingkan mukaku dan tanpa menghadap mukanya.. Dan wanita itu tiba-tiba menyapaku dan memegang tanganku..
"Mas..ayo dong..antar aku ke hospital ..ada temanku yang masuk rumah sakit"..katanya lagi..sambil memegang tanganku..
Aku mencoba menepis tangannya tapi aku tak mampu karena aku memerlukan sentuhan tangannya..karena aku sangat menyayangi dirinya..
"Malas lah .."kataku sambil menatap wanita itu dengan tatapan rada cemberut..
"Kenapa sich mas, kok jadi begitu sikapmu..Kalau aku ada kendaraan saja ..aku tak akan minta antar mas"
kata wanita itu lagi..
"Ya itu karena sikapmu..yang bikin aku kesal..kamu janji akan datang ke acara bagi raport anakmu tapi kamu sibuk dengan semua acaramu dan aku kecewa.." kataku lagi..
Ya wanita itu adalah istriku dan aku sedang merajuk karena sikapnya yang bikin aku kecewa.
"Aku nggak bisa meninggalkan pekerjaanku di sana mas..bukan aku tak sayang anakku" kata istriku lagi..
"Tolong dong..antar aku kesana kenapa mas begitu sama aku.."kata wanita itu lagi. Dan nampak air matanya menetes lagi dari matanya dan ternyata air mata itu adalah rasa kecewanya terhadap sikapku yang merajuk..
Aku bingung...aku nggak ingin melihat istriku menangis..aku tak ingin melihat istriku kecewa karenaku tapi aku harus mempertahankan sikapku sebagai seorang suami dan harus kuat dengan prinsipku..
Tapi tiba-tiba timbul rasa bersalah terhadap istriku dan aku bukannya ingin melihat dia menangis, dan aku tak ingin melukai hatinya dengan sikapku ini.
Aku bingung antara mempertahankan egoisku atau menyelamatkan keharmonisan rumah tanggaku dengan istriku..aku tak bisa berbuat jahat terhadap nya karena aku sangat menyayangi dia..Tapi...
Akhirnya aku memeluk dirinya dan meminta maaf karena kekhilafanku..dan aku sangat sayang padanya dan aku tak mungkin dapat melukai hatinya..
"Istriku maafkan aku...aku tak pantas berbuat seperti ini padamu dan aku tak mau melukai hatimu." kataku berbisik lembut di telingannya..
"Tapi jangan diulangi lagi yach..dan jangan pernah lakukan itu lagi. karena sesibuk-sibuknya kita bekerja , itu semua untuk anak-anak kita dan jangan buat mereka melupakan kita karena sikap kita terhadap mereka"
kataku lagi sambil menatap mata istriku lagi..
Dan kulihat istriku mencoba tersenyum dan walau masih ada sisa air mata yang akan meleleh..Tapi tak kubiarkan air mata itu meleleh di atas pipinya dan segera saja kuhapus dengan sapu tangan putih yang kuambil dari kantong celanaku...
Ach ..aku menyesal telah mengecewakan orang yang kucintai , aku menyesal telah membuatnya menangis..karena aku hanya ingin memberikan sock terapi kepadanya agar tidak lagi melakukan hal seperti itu lagi..Tapi aku terlalu sayang dengan istriku sehingga keangkuhan dan keegoisanku sirna begitu saja karena hatiku sendiri tidak bisa menerima perlakuan sikapku terhadap istriku.
"Sayang , maafkan mas yach..? kataku lagi..
'Ayo..mas antar kamu ke hospital membesuk sahabatmu, karena akupun kenal dengan dia"
Tiba-tiba terdengar suara telpon di hp istriku dan istriku melepaskan rangkulanku dan mengambil telponnya.
Dan kulihat istriku berbicara dan kulihat istriku mengucap 'Astagfirullah,..kok tega banget..untuk aku nggak ke hospital..yach dia tadi minta aku kirim uang ke rekening yang dismskan kepadaku..."
"Alhamdulillah rupanya kamu sehat-sehat saja yach dan rupaanya berita itu bohong" kata istriku lagi
"Kamu tak di rumah sakit yach...Ya syukurlah kalau begitu. 'Kata istriku lagi..
dan kulihat mukanya mulai riang lagi dan kulihat tak ada satu pun air matanya menetes di pipinya. Dan perlahan dilepaskannya genggaman tanganku di tanagannya dan kulihat wajahnya sekarang mengarah kepadaku dengan muka cemberut..dan seketika itu juga dia pergi meninggalkan aku..
Aduh.bagaimana ini .aku tak mau menerima rajukan istriku lagi dan bisa gawat nich rencana cutiku ini. Dan bisa gawat kisah cinta yang akan kutanamkan ke dalam hatinya.. Aku tak mau seperti ini dan aku menyesal telah berbuat seperti itu dan sok marah padanya..
Bisa rusak semuanya..dan mau tak mau aku harus melupakan semua impianku bersama dia dalam beberapa hari ini dan nampak tubuhku mulai lemas dan terduduk aku di atas kursi dihadapanku..
"kenapa aku sakiti dia tad..kenapa aku buat dia bersedih..kenapa aku sok patent padahal aku memerlukaan istriku..Timbul rasa kesedihan dan penyesalan yang mendalam di dalam hatiku. Aku kapok deh..
"Mas..mau roti bakar kah? Nita sedang buat roti bakar nich.."teriak istriku dari dalam dapur..
Tiba-tiba aku tersenyum sendiri dan rasanya aku mau teriak ..Istriku rupanya tak marah dengan sikapku itu dan dapat memaklumi kekanakan diriku dan nampaknya dia pun menyadari kesalahannya terhadap anaknya.
"Ya mas pengen roti bakar juga..Say..Dan jangan lupa teh manisnya yach"...kataku sambil berjalan menghampiri dirinya..
Itulah cinta kadang bikin aneh perasaan dan bikin aneh hati , cinta itu adalah sikap dan perbuatan..dan diresapin di dalam hati. Cinta itu bikin orang tersenyum sendiri dan bikin semua hidup terasa indah.
cerita diatas hanya cerita kosong saja..karena penulis sedang bengong di kamar sendirian..jadi buat cerita ngolor kidul saja..
Kerteh, 24 Maret 2011.
Alamak
No comments:
Post a Comment