Lanjutan Cerita ”Kutemukan istriku di Malam Nisfu Sa’ban I”
Setelah kujejakkan kakiku di Bumi Sriwijaya langsung kucium tanah Sriwijaya..Oppsss..itu khayalan saja nggak mungkin mencium landasan aspal..khan beda kasusnya kalau mencium tanah itu biasanya orang pulang dari haji atau orang yang baru pulang dari mana gitu dan disorot kamera..nah pada saat dia tahu dia disorot kamera ..langsung aja dia cium tanah..
Berhubung tidak ada yang menyorot aku , ngapain pula cium tanah..lagipun malu lah ...
Sambil berjalan kuamati bandara Talang Betutu yang sekarang namanya Sultan Mahmud Badaruddin II, masih yang lama yach pikirku...
Setelah di dalam ruang kedatangan..langsung kuaktifkan telpon genggamku dan kutelpon adikku.. Najwa...” rupanya dia sudah ada di luar ruang kedatangan..Oh rupanya dia datang menjemputku...Syukurlah setidak-tidaknya hemat ongkos taxi...
Kucari-cari adikku dan karena rame jadi saja mau coba telpon adikku lagi..
”Kak Sammy..!!!”....Kak...Sammy ....!!!!!!.....”: kuhentikan sejenak niatku menelpon dan segera kususuri suara itu..dan ternyata adikku Najwa sudah mendekati dan menghampiriku..
”Apa khabar Kak? Lama nian dak bertemu,”.. Baik-baik aja ..
”Parkir dimana mobilnya,” tanya ku lagi..
”Disana Kak,”,.. jawab adikku ,
”Apa tidak ada lagi yang ditunggu kak?” tanya adikku lagi
”Nggak”, kataku sambil menggelengkan kepalaku..
Yok kita ke mobil kak..” kata adikku..
Kami pun berjalan bergegas mendekati mobil karena cuaca panas banget di kota Palembang.. Di dalam mobil aku pun bertanya khabar ibu, khabar Bapak dan khabar kawan-kawan yang ada di Plaju tempat tinggalku ...
Dan tanya-tanya mengenai persiapan pernikahan kakakku..kepada adikku ...Dan semua di jawab dengan baik oleh adikku ..
”Kapan malam nisfu sa’ban , Wa..,? kataku tiba-tiba..
”Malam nisfu sa’ban kalau dak salah dua malam lagi kak.,” kata adikku..
”Kenapa kak? Kata adikku lagi..
”Nggak..pengen aja hadir di musholla pada malam itu khan ada baca yasin 3 kali diantara Maghrib dan Isya..Pengen dapat pahala aja dan diampunin dosa-dosanya.” kataku lagi..
”Oh gitu kak..kata adikku lagi...sambil terus meninjak gas mobil ...
Tak lupa aku singgga ke ”Pempek Vico” untuk membeli makanan kesukaanku pempek secukupnya dimana pempek adaan 10 biji, pempek telok 10 biji, pempek lenjer kecil 10 biji dan model 3 bungkus..karena kutahu Ibuku suka makan model..
Setelah membeli pempek...dan berjalan menuju ke rumahku...
Tibalah aku di rumahku ..tidak ada sambutan istimewa setibanya aku di rumahku..hanya ibu dan bapakku yang menyambutku..
Setelah dua hari kumpul sama keluarga dan jalan-jalan ke Pelambang cari pempek lenggang dan martabak Har di Jalan Jend Sudirman Palembang serta masakan Palembang...
Sore itu di menjelang malam nisfu sa’ban..kusiapkan fisik dan mentalku untuk menghadapi malam nisfu sa’ban tersebut agar supaya aku bisa berdoa dengan khusuk agar mendapatkan istri yang baik untuk diriku dan bisa diterima keluargaku..
Tibalah malam nisfu sa'ban...Setelah Sholat Maghrib kami pun membaca Yasin bersama-sama sebanyak 3 kali setelah itu mengerjakan Sholat Isya.. Dan disetiap selesai membaca Yasin, kami berdoa dipimpin oleh kyai di kampungku..Dan tak lupa di dalam doa tersebut kusisipkan niatanku untuk mendapatkan ”Istri yang cantik, yang manis, yang baik, mencintai diriku, anak orang kaya, beragama Islam, berpendidikan, mengasihi diriku, menyayangi diriku. Jadi selama 3 kali berdoa, kusisipkan niatku seperti itu..
Setelah selesai membaca Surat Yasin , kami pun melaksanakan sholat Isya berjamaah.. aku pun berdoa dengan niatan mencari istri yang sesuai harapanku. Yang penting cantik, manis, mencintai diriku, beragama Islam, agar kami seiman karena banyak cewek yang kusuka agamanya berbeda denganku dan kadang agamanya Islam tapi tingkah lakunya tidak mencerminkan wanita Islam. Makanya aku mencari istri yang sholehah dan rajin sholat karena menurutku anak-anakku perlu ibu yang mengerti agama dan taat agama karena berhasil tidaknya orang tua mendidik anaknya adalah dari pengetahuan di bidang agama, Yang membatasi anak-anak kita dari perbuatan yang tidak benar dan dilarang agama. kalau anak orang kaya nggak harus yang penting sama dengan kondisi keluargaku..Kalau berpendidikan itu yach karena demi anak-anakku kelak dan supaya nyambung ngomongnya dengan aku.
Setelah kami bersalam-salaman dan aku berencana langsung pulang ke rumah dan saat aku mau keluar dari Musholla, entah kenapa aku mengeluarkan kata-kata sugestiku “Siapaun gadis yang kujumpa selama aku dalam perjalanan menuju rumahku, adalah calon istriku..
Aku pun nggak tahu kenapa tiba-tiba terbersit kata-kata seperti itu pada saat itu.. Mungkin karena sudah putus asa karena belum juga ada jodoh .
Dan dengan keyakinan dan harap-harap cemas..aku pun melangkahkan kakiku menuju ke rumahhku .. karena aku nggak tahu apa yang akan terjadi dalam kehidupan ke depanku Kususuri jalan dikampungku dimana jarak dari musholla ke rumahku berkisar 200 meter..Kulihat jalan sepi dan tak ada satu pun orang yang kujumpa..Jalan yang biasanya ramai tiba-tiba menjadi sepi. Dan salah satu rumah yang biasanya penghuninya yang biasanya rame dan duduk di tangga rumahnya pada malam itu benar-benar tak ada orang..
Betul-betul aneh...dan kucuba langkahku kuperlahan pun tak ada juga gadis yang kulihat pada malam itu ..betul-betul aneh...
Akhirnya aku tiba di depan rumahku dan kubuka pagar rumahku perlahan-lahan karena berat.
Sambil berkata pada diriku sendiri ”belum juga ada jodohku tahun ini, mungkin tahun depan lagi”
Ketika mau memasuki rumah, kulihat ada 2 pasang sandal di sana. Wah berarti ada tamu..Dan aku pun berpikir apakah ada ini cewek atau cowok..Akhirnya kupencet bel dirumahku..da tak lama kemudian ibuku membuka pintunya..Lho kok tak ada tamunya, apa tamunya duduk dekat tivi. Ehm berarti teman bapakku atau sepupuku yang datang pikirku. Wah berarti aku belum dapat jodoh yang kuminta sama Allah. Yang berarti belum rejekiku gumanku..
Setelah kulepass sandalku dan kuletakkan pada posisinya, aku melangkahkan kakiku masuk ke rumahku. Emang rumahku memiliki 2 ruang tamu dimana posisi ruang tamuku yang pertama sejajar dengan pintu utama dan satunya lagi agak tertutup. Istilahnya tuh tersembunyi jadi pada saat kita membuka pintu masuk tak nampak ruangan disebelahnya.
Jadi kulangkahkan kakiku menuju ke dalam untuk menuju ke kamarku. Tapi ketika aku berbelok ke kanan (memasuki ruang tamu kedua ...red) aku melihat ada 2 orang wanita di sana bersama ibuku. Pandanganku biasa aja melihat mereka karena kupikir mereka teman ibuku jadi kupikir mereka pun sudah punya suami alias sudah menjadi ibu-ibu rumah tangga. Jadi aku semakin tak semangat melihat mereka.
“ Sammy...kenalin dului kawan ibu,..” kata ibuku mengalihkan pandanganku. Aku pun tersenyum ke mereka. Dan ibuku melanjutkannya lagi, “Ini kak Sharifah yang dulu pernah kost di sini. Yang suaminya kerja di Pertamina” sambil menunjuk ke kamar depan yang memang sedang kosong dimana bakal jadi tempat ruang penganten kakakku. Trus kusalamin Kak Sharifah dan ku senyum ke dia. “Wah ..istri orang nich...pikirku.
“Dan ini Fatimah teman kak Ifa, siapa namanya Fa.'” kata ibuku ke Kak Sharifah. “Fatimah bu..kata kak Ifa..Jadi kusalamin Fatimah teman kak Ifa. “Kalau Imah ini masih gadis dan teman sama-sama dari Medan. Cuma kuliahnya saja yang berbeda, kalau kakak di Medan dan Ima di Bandung..
Kuperhatikan gadis yang berdiri di depan ku .Kusalamin dia sambil kusebutkan namaku”Sammy” setelah kusalamin kedua teman ibuku. Aku pun berpikir berat ...apakah Fatimah ini sengaja di datangkan oleh Allah untuk bertemu denganku. Apakah ini jodohku aku terus berpikir berat dan ada rasa menyesal di dalam dadaku. Kenapa kalau itu jodohku kenapa aku tak duduk dekat mereka..
Terus aku keluar kamarku dan kulangkahkan kakiku mendekati ruangan TV. Sambil kunonton TV kualihkan pandanganku ke ruang tamu dimana duduk fatimah..Ehmm boleh juga untuk istri nich dalam hatiku. Masih terus kuberpikir dan berpikir ,”apakah ini jodohku,” bisikku pada diriku. Malam itu betul-betul berat pikiranku, ”Apakah dia itu jodohku” ..bathinku terus berucap. Akhirnya malam itu akupuntidur dengan hati penasaran..
Esok paginya ibuku bilang ke aku..Si Fatimah itu masih gadis , dia dokter temannya kak Ifa..,” kata Ibuku lagi..Mereka lagi ada pelatihan di sini. Kalau mau telpon, telpon aja ..nich no telponnya ..kata ibuku..sambil memberikan kepadaku ..tapi aku menolaknya karena masih berpikir ”apakah itu jodohku atau tidak” Tapi ibuku terus memaksa..jadi akhirnya aku terima juga no telpon dari ibuku ..walau pun sebenarnya aku pengen juga..
”Kalau mau telpon..sore aja” ...kata ibuku
”Iya Bu.”, kataku lagi..
Kucoba telpon tapi tak di angkat keesokan harinya juga sama tak bisa diangkat dan keesokan harinya juga..timbul rasa putus asa di dalam diriku , berarti dia bukan jodohku..
Tibalah acara pesta pernikahan kakakku..Dan kutunggu-tunggu apakah wanita jodohku itu akan datang ke pesta kakakku atau tidak.. Dan kulihat sosok yang kukenal dan menghampiri ibuku dan tiba-tiba kecewalah rasa hatiku saat itu karena yang disebelah kak Ifa itu adalah suaminya. Bukan kecewa karena Kak Ifa bawa suami..tapi kecewa karena temannya kak Ifda tidak ikut datang..padahal sudah kurencanakan beberapa hal agar bisa mengobrol dengan aku.
“Sam..,” kata kak Ifa sambil mengenalkan suaminya ke aku..
Aku pun tersenyum..”Mana temannya kak? Kok nggak diajak”, kataku dengan nada sedih..
”Kebetulan ibunya Imah datang dari medan jadi mereka jalan-jalan dulu keliling Palembang”, kata kak Ifa lagi..
”Kenapa Sam?..”, kata kak Ifa sambil tersenyum aneh..
”Nggak kak Cuma tanya doang..”, kataku lagi sambil tersenyum hambar..
”Ya udah nanti kakak suruh Imah telpon Sammy deh..Tunggu aja yach..” kata kak Ifa
”Nggak usahlah kak..nggak enak..”kataku malu-malu..
Kak Ifah hanya tersenyum saja melihat pola tingkah lakuku pada saat itu..
Sejak hari itu aku tak jumpa lagi dengan kak Ifa..mana nich pikirku karena sampai saat itu aku pun belum ada terima telpon dari kak Ifa...sedangkan aku dua hari lagi mau balik ke Kalimantan Timur untuk bekerja lagi.. Aku pun sudah pasrah dan berucap dalam hati”udahlah mungkin dia bukan jodohku”,...kalau itu jodohku pasti datang sendiri..
Kulihat jam menunjukkan pukul 7 malam. Ehm pengen main aku ke rumah Farida..sudah lama sekali tak jumpa dan ngobrol dengan dia pikirku. Farida ini teman akrabku dan teman yang enak diajak tukar pikiran..Dan teman sejak SMA walaupun kami tidak satu sekolah. Dan dia ini temannya pacar lamaku sewaktu SMA..
Walau dia gadis yang manis dan baik serta enak diajak ngobrol..tapi saya tidak pernah ada rasa suka dengannya karena bagi saya awalnya teman yach tetap teman..
Akhirnya au memutuskan untuk main ke rumah temanku itu. Kusiapkan diriku dan kukeluarkan sepeda motorku dan ketika melewati ruang tamu kulihat ke arah telpon dan kuberharap ada dering telpon dan telpon itu untukku. Tapi nyatanya setelah kulewati ruang tamu dan keluar dari rumahku tak terdengar suara telpon lagi. Dan aku pun berdoa lagi “semoga ada telpon untukku” . Setelah kustart motorku kudengar telpon berdering dan kuterus berharap itu telpon buatku dari kak Ifa. Dan kuyakinkan pada diriku bahwa itu telpon buatku. Jadi sengaja kutunggu sampai telpon diangkat.
“Mas Sammy , tuh ada telpon buat mas,”terdengar adikku berteriak memanggilku. “Dari Siapa! Tanyaku. “Dari kak Ifa!,”jawba adikku. Bagai petir di siang bolong...Eh salah kalau itu berita jelek..Bagai bunga ditaman bunga..Aku terkejut bercampur senang..sulit dilukiskan dengan kata-kata nich.
Untuk menutupi rasa ketidak percayaanku dengan berita itu dan rasa syukurku pada Allah yang telah mengabulkan doaku. Aku pun mematikan motorku dan kulangkahkan kakiku masuk ke rumah dan kuangkat telponku..”Hallo..”kataku. Terdengar suara kak Ifa disana”Ini ”Sammy yach...” Iya kataku..
”GImana kak mana temannya.”kataku main samber aja..
”Mau ngomong sama Fatimah kah? Kata kak Ifa.
“Ya! Ya! Ya kak ,”kataku dengan semangatnya. Karena sudah 1 minggu kucoba menelpon fatimah tapi tak pernah dapat juga. Dan ini kesempatan buatku untuk mendapatkan perhatiannya pikirku.
“Hallo..”terdengar suara dari seberang sana..”Hallo juga kataku Apa khabar . Baik katanya.
”Kok saya coba telpon tak diangkat-angkat,” kataku lagi.
” Lho kami ada terus kok,” katanya.
” Tapi kok tak diangkat-angkat yach...”
”Emang kapan nelponnya..
Saya nelponnya sore sekitar jam 5 sore.
Wah kalau itu kami masih dikelas..
Pantas aja nggak ketemu-ketemu .
Rupanya no telpon yang diberikan oleh ibuku itu adalah no telpon tempat dimana Kak Ifa dan Fatimah mendapatkan pelatihan.
Kenapa nggak nelpon pagi aja.
“Wah betul juga kata dia.
Kenapa aku nggak nelpon pagi atau siang kenapa harus sore. Tapi kujawab. Saya pikir Fatimah pelatihannya pagi hari..
“Gimana kalau kita ketemu,”kataku lagi.
Boleh aja kata suara diseberang sana. Tapi saya nggak bisa keluar-keluar dari tempat ini karena banyak PR pelatihan katanya
Gimana kalau saya ke tempat pelatihannya kataku lagi.
Boleh aja..katanya Jam berapa Imah tidak ada kelasnya. Gimana kalau 4 kemarinya katanya lagi.
Oke besok jam 4 saya ke sana kataku lagi.
Tahu tempatnya khan? Tanyannya lagi..sambil mengambarkan arah tempat pelatihan tersebut.
Tahu..Tahu..kok kataku menyakinkan diri
”Udahnya Assalammualaikum,” katanya.
Trus gagang telponnya diserahkan ke kak Ifah lagi.
“Gimana Sam..hasilnya,”kata kak Ifah.
“Besok mau ketemuan di sana kak kataku lagi.
”Ya udah kemari aja besok”.
Nanti kakak bantu lah, katanya lagi.
'He..he..he..terima kasih kak , “kataku lagi. Tanda meng iyakan apa yang dibilang oleh kak Ifah.
Singkat cerita, besok itu juga aku jumpa Fatimah..walau pertamanya nyasar dan nyasar akhirnya ketemu juga alamat yang dimaksudkan oleh Fatimah..
Setelah mengobrol dengan Fatimah..dan kukeluarkan lah niatan ku untuk mencari istri dan buan mencari pacar dan Fatimah pun mempunyai maksud untuk mencari suami bukan pacar..
Setelah panjang bercerita ngobrol sana dan ngobrol sini disertai dengan cerita-cerita lucu yang bikin Fatimah tertawa..Akhirnya aku pun meninggalkan tempat itu dan tak lupa kami pun bertukar-tukaran no telpon dan alamat..Dan rupanya dia anak orang kebun..dan dalam
Berarti masih bisalah kudekati dia karena setidak-tidaknya orangtuanya dan orang tuaku hdupnya sederhana. Dan tidak kaya soalnya kadang susah juga mendekati anak orang kaya..karena aku punya pengalaman kurang enak dengan anak-anak gedongan sewaktu aku masih SMA dan Kuliah.. Karena dalam bayanganku anak orang kebun itu berarti orang tuanya ada di Desa dan mempunyai kebun buah-buahan..setidak-tidaknya selevel lah..
Tapi aku semat heran juga karena kok orang tua Fatimah bisa menyekolahkan anaknya kuliah di kedokteran dan kuliahnya di salah satu Unversitas Negeri yang ada di Bandung.
Dan keherananku terjawab setelah kami menikah..
Lanjut lagi..
Dan kutangkap saat itu maksud baik dalam diri Fatimah..Dan nampaknya memang dia itu jodohku dalam hatiku tapi kujalani saja pertemanan itu dan kalau memang jodoh tak lari kemana. Yang penting bagi aku anaknya solehah dan rajin sholat apalagi orangtuanya sudah Haji..
Yang penting kalau menghadap wanita itu yang penting adalah ketegasan dan tentunya kesan pertama yang dinilai dan selanjutnya terserah anda..
Dan setelah berpacaran jarak jauh dan jauh antara Pagar Alam dengan Bontang..selama 1 tahun lebih akhirnya Fatimah dan Sammy menikah d awal tahun 2009.. Dan semua yang diminta Sammy di malam Nisfu Sa’ban tahun 2007 lalu Alhamdulillah semua terkabul.
Rinciannya.
Istri yang cantik :
Memang cantik hatinya dan cantik semuanya deh..tak mungkin dijabarkan
Istri yang manis:
Memang manis menurutku dan aku suka senyumnya.
Istri yang baik:
Memang Baik dan bisa menerima keluarga kami dengan baik.
Yang mencintai diriku :
Memang dia mencintai aku dari pandangan pertama dan sudah di gariskan oleh Allah, Sammy lah suami Fatimah..
Anak Orang kaya :
Anak Orang kebun yang dimaksud adalah Ayahnya Fatimah merupakan salah satu staff di salah satu Perebunan milik Pemerintah di Riau. Aku baru tahunya setelah menikah. Dan itu bikin Sammy jadi minder sama Fatimah.
Beragama Islam :
Istrku Islam, sholatnya rajin, rajin membaca Al Qur ’an , dan dari keluarga baik dan agamis..dan Orang Tuanya sudah Haji dan Hajjah
Berpendidikan :
Memang Pintar dan Smart dan banyak yang mengakui Fatimah itu pintar. Dan banyak yang sudah dibuktikan dengan kepintarannya itu.
Mengasihi diriku dan menyayangi diriku :
Memang Betul..
Dan anehnya lagi :
Fatimah orang Melayu, tinggal di Medan, belum pernah di Palembang sebelumnya, kerja PTT di Pagar Alam,kuliah di Bandung, dan tidak pernah kenal dengan Sammy sebelumnya.
Sammy orang Palembang, tinggal di Palembang, kerja di Bontang Kalimantan Timur, kuliah di Palembang, belum pernah ke medan dan tidak pernah kenal Fatimah sebelumnya
Sammy dan Fatimah ini bertemu di Malam Nisfu Sa'ban atas niatan Sammy untuk mencari istri yang sholehah.
Makanya banya teman-teman yang bertanya mengenai istri sammy dimana dia kenal dan lain-lain, tapi jawaban Sammy membuat teman-temannya bingung..Dan Bilang”Kok Bisa!”
”Ya Bisa ajalah asal Allah menghendakinya..Pasti terjadi..”
Demikianlah cerita Sammy dan Fatimah..dan cerita ini adalah kisah nyata dari pengalaman penulis dan ini kisah terjadi di tahun 1997.
Semoga kita semakin dapat mendekatkan diri kepada Allah..dan berserah diri kepada Allah untuk mencari yang terbaik buat diri sendiri ataupun keluarga..
Jangan ragu memohon kepada Allah walau apa yang kita mintakanwalau itu kadang tidak masuk akal. Tapi dengan niat baik dan juga kebaikan yang baik Insya Allah , akan terkabul
Jangan ragu menjadi orang baik dan baik karena jodoh atau istri itu bagaimana tingkah laku kita. Ingat istri adalah bagian dari tulang rusuk suami..jadi kalau mau mendapatkan istri yang baik tentunya disertai dengan ibadah dan tingkah laku yang baik pula..
Cerita ni ditulis bukan bermaksud untuk memamerkan diri penulis cuma penulis ingin agar kita sebagai umat Islam harus selalu yakin atas Kebesaran Allah..Dan semua jodoh, rejeki dan lain-lain Allah lah yang menentukan dan kita sebagai umatnya hanya menjalankan hidup saja.
Maaf bila tulisan ini kurang enak dibaca.
Juli 2010
Asmlkm.
ReplyDeleteSungguh saya jadi tersenyum sendiri membaca kisah anda,
Mungkin kisah anda sama dengan saya, saya juga seorang lelaki yg sedang mencari istri. Istri yang sholehah, cantik, berpendidikan.
Keyakinan dan Niat yg kuat kepada Allah SWT memang kekuatan yg luar biasa dan di luar akal manusia, jika ALLAH SWT menyatakan "kun" maka akan terjadi.
Do'akan saya ya!! semoga saya mendapatkan jodoh seperti yg anda kisahkan di atas.
Salam kenal dari Udin
di Palembang juga.
thanks wasalam.
Mas Udin,
ReplyDeleteTerima kasih comment nya ..
Saya doakan semoga sesuai apa yang dicita-citakan..
Tapi tidak semua doa saya di malam nisfu sa'ban di kabulkan.
Mungkin betul kata Bang Udin, Kalau Allah berkata Kun.. maka jadilah/dikabulkan..
Salam
Wong kito galo..
ASSALAMUALAIKUM....
ReplyDeleteTERIMAKASIH ATAS CERITANYA BANG. KISAH INSPIRATIF DAN PEMBANGUN JIWA.. HEHE.. SYUKRON..
Waalaikum Salam..
ReplyDeleteSama-sama Rivai..Terima kasih juga.
Jadi kemaren sudah ikut menyemarakkan Malam Nisfu Sa'ban kah?
Halo om.. awalnya saya lagi nyari temen yg lagi senasib dengan saya, pengangguran.. Ga tau gmn ceritanya mbah google mengenalkan saya dengan blog om Sammy dengan tag Living In Canberra..
ReplyDeleteSaya sudah baca semua dengan label Living In Canberra, dan gimana ya.. masa depan hidup memang misterius..
Yahh semoga om sammy selalu dimudahkan segala urusannya. Tetap semangat om! Demi anak,istri dan keluarga tentunya. SEMANGAT!
Terakhir saya seneng cerita Ketemu dengan IStrinya om ini. hahahaa.. di bikin film televisi seru kayaknya. :D
Salam,
Didi - Jakarta
Terima kasih Mas Didi telah sudi singgah di blog ini.
ReplyDeleteKalau lagi ngganggur coba aja terus cari kerja dan terus juga berdo'a. Mudah-mudahan segera cepat dapat kerja yang baik.
Ya memang kadang hidup adalah misteri tapi semua itu kita hanya bisa menjalaninya saja dan terus berdo'a agar hidup seperti yang kita inginkan. Terima kasih mas Didi atas do'anya dan motivasinya..
Terima kasih. Memang cerita itu sudah sekitar 14 tahun yang lalu ketika saya mencari istri. Dan rada unik dan aneh, tapi itulah rahasia Allah.
Kalau di buat FTV boleh juga mas, bila ada producer yang tertarik mensponsorinya hehehehhehehe. Mungkin kalau di buat novel, apakah bisa laris yach? Tapi lokasi syutingnya berarti di Medan, Di Bontang dan Di Palembang hehehehe..