DIJUAL TANAH DI GANG SETIA PLAJU PALEMBANG

Tuesday, June 19, 2018

CERITA HAJI 8 : HAMPIR DIKIRA PENCURI DI BIN DAWOOD MADINAH KARENA ALARM KATMANDU MASIH MENEMPEL


ALARM SECURITY BIN DAWOOD

Hari pertama saya berada di Madinah, saya cukup terkejut dan takjub karena di Madinah yang dekat Daewoo. Terlintas dalam pikiranku bahwa ada toko electronic product Daewo Korea yang menjual barang-barang mereka di kota Madinah. Terpikir dalam benakku, “kenapa Daewo mau berjualan alat-alat elektronik yang lokasinya dekat dengan Masjid Nabawi”

Karena sering melihat tulisan Daewo maka akhirnya pada keesokan harinya, saya masuk ke dalam komplek pertokohan tersebut untuk melihat-lihat alat-alat elektronik yang dijual di sana. Saya masuk ke dalam, naik escalator dan turun tangga sambil muter-muter mencari lokasi toko alat electronic Daewo. Namun akhirnya tidak ketemu. Yang saya lihat adalah supermarket yang berada di lantai bawah dan akhirnya saya masuk sambil mencari makanan dan minuman untuk cemilan untuk di makan di kamar dimana saya termasuk orang yang suka ngemil.

Terlihat banyak orang yang berbelanja di supermarket itu dan terlihat banyak penjaganya orang-orang Indonesia yang hijrah dan mencari nafkah disana disamping orang-orang dari Bangladesh dan Pakistan. Sempat sejenak berbicara dalam bahasa Indonesia untuk menanyakan makanan-makanan yang dijual disana.

Setelah selesai membayar di kasir dan mau keluar dari supermarket tersebut , ternyata alarm berbunyi dan saya pun bingung jadinya. Akhirnya security menyuruh 2 atau 3 kali untuk bolak balik melewati sensor yang ada di pintu keluar dan sempat diperiksa seluruh belanjaan saya dan saya di geledah. Dalam hati saya juga ngapain saya mencuri barang disini karena saya berencana berhaji. Akhirnya sekitar setengah jam dan ada yang menjamin yaitu salah satu supervisor yang ada di sana. Akhirnya saya dibolehkan pulang padahal malu juga dilihat oleh orang-orang yang berada di sana.

Keesokan harinya pun saya datang lagi ke sana untuk berbelanja dan berbunyi lagi alarm tersebut, saya diperiksa lagi dan dicheck belanjaan saya dan akhirnya bebas juga karena security disana sudah paham dengan saya, karena dia hanya senyum-senyum saja.

Saya pun heran kenapa ada bunyi tersebut, jadi mulailah saya berpikir untuk mencari tahu kenapa bisa ada bunyi alarm, padahal saya tidak mengambil barang yang bukan hak saya. Dan saya berpikir dengan apa yang saya pakai waktu itu, dimana di hari pertama ke sana saya pakai apa dan hari kedua saya pakai apa. Setelah dianalisa akhirnya saya mengganti celana panjang warna hitam yang saya pakai di hari pertama dan hari kedua. Akhirnya di hari ke tiga, saya masuk kembali ke supermarket itu dan tidak berbunyi sewaktu saya sudah selesai berbelanja.

Kalau dikait kaitkan dengan peristawa hampir tidak jadi berangkatnya 6 orang calon jemaah haji Indonesia dari Australia karena system tidak bisa membaca barcode pada pasport, akhirnya semua pasport tersebut diganti dengan pasport baru dan akhirnya berhasil dan mereka jadi berangkat. Aneh yach..?

Hampir dua minggu kemudian setelah kami berada di Mekkah dan sewaktu saya berbelanja di Toko Bin Dawood, saat saya mau masuk ke toko tersebut. Alarm berbunyi kembali dan bikin saya bingung lagi karena saya tidak memakai celana warna hitam. Tapi yang di Makkah ini berbeda, karena punya alat untuk melacak dimana benda yang mengakibatkan bunyi alarm tadi. Dan akhirnya ditemukan, rupanya saya lupa membuang tag alarm yang ada di pakaian yang saya beli dari Toko Khatmandu Canberra Australia.

Saya termasuk salah satu yang suka product-product Khatmandu. Saya suka membeli product khatmandu bilamana ada discount. Tapi setelah saya beli product Khatmandu dan tidak pernah melepas tag alarmnya, selama di Canberra, saya belum mengalami bunyi alarm walaupun saya sering masuk Mall dan Supermarket.

Pesan saya untuk anda yang pernah dari australia atau pernah membeli pakaian yang pakai sensor yang menempel pada pakaian anda, ada baiknya sensor tersebut dilepas atau setidak tidaknya anda memeriksa kondisi pakaian anda atau tas anda apakah sudah dilepas sensor tersebut. Biasanya kalau anda membeli product khatmandu, sensornya masih menempel pada productnya dan mereka meminta anda melepaskan sendiri. Dan kalau mereka ingat biasanya mereka akan membuangnya sendiri. 

No comments:

Post a Comment