Di saat aku dilapisi selimut tebal ,aku coba ceritakan suatu cerita perasaanku menyambut dan menjalankan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan di Canberra.
Hari ini adalah puasa di bulan Ramadhan buat kami sekeluarga di Canberra. Dan semalam kami sekeluarga hanya bisa sholat taraweh di rumah saja karena lokasi Masjid Canberra sangat jauh dari tempat kami sekitar 25 menit perjalanan dengan menggunakan Mobil Pribadi dan dengan kondisi jalan yang tidak macet.
Tapi Insya Allah, bila ada kesempatan kami akan coba melaksanakan Sholat Taraweh berjamaah di KBRI Canberra yang rencananya akan diadakan setiap hari Sabtu di setiap Minggunya. Walaupun kami tidak melaksanakan sholat taraweh di Masjid, Insya Allah kami selalu mengadakan sholat Taraweh berjamaah di rumah kami di daerah Banks, paling ujungnya Kota Canberra.
Memang ini baru pertama bagi saya buat puasa Ramadhan di Canberra dan saat ini saya belum tahu kondisi di luar bagaimana menghadapi puasa Ramadhan kali ini. Tapi kemaren ketika saya belanja Daging Ayam di Jabal Hallal Market di daerah Mawson, suasana Puasa Ramadhan sangat terasa di sana. Dimana Market yang biasanya sepi dan hanya satu atau tiga orang saja yang berbelanja tapi kemaren terpaksa saya mengantri untuk membayar belanjaan saya. Dan saat itulah saya rasakan detik-detik Puasa Ramadhan akan tiba di kota Canberra.
Kemaren, Aku pun merasakan sesaat aku berada di Westfield Woden, bahwa aura memasuki Bulan Ramadhan terasa di dalam bathinku padahal aku lihat semua orang yang ada di sekitarku, semuanya orang bule dan mereka tengah asyik makan, berjalan dan bercanda dan mungkin mereka tak paham arti puasa Ramadhan namun aku merasakan bahwa di dalam bathin mereka mereka senang menyambut datangnya Bulan Ramadhan 1433 H ini. Dan tak hanya di Mall Westfield aku merasakan suasana itu tapi saat aku pulang naik action bus dan saat aku turun dari Bus serta berjalan kaki menuju ke rumahku. Aku merasa seolah-olah aku berada di Indonesia atau di Kuala Lumpur, dimana aku mengalami suasana seperti itu saat aku menyambut datangnya bulan Ramadhan. Walaupun Australia, Islam termasuk minoritas disini, dan lokasi masjid ada di dua tempat saja tapi perasaan suasana menyambut datangnya bulan Ramadhan lebih terasa di bathin saya.
Aku sebenarnya saat ini belumlah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pengalaman kerjaku dan haanya sesekali ada pekerjaan part time job dari teman-teman Indonesia disini. Tapi memang terus terang aku belum berharap dapat pekerjaan yang bagus di Canberra di Bulan Ramadhan ini tapi berharap bilamana selesai Ramadhan aku bisa cepat dapat pekerjaan yang layak. Karena aku ingin mencoba menikmati puasa Ramadhan dengan lebih khusuk lagi karena selama ini aku berpuasa tidaklah seperti yang kuharapkan. Dan
aku merasa saat inilah aku bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan ibadah puasa dengan lebih khusuk dan juga memperbanyak sholat-sholat sunnah, membaca Al Qur'an dan mengerjakan amal-amal baik lainnya di Bulan Ramadhan walau sesungguhnya di bulan lainnya pun sering kulakukan.
Aku mengharapkan berkah Ramadhan akan singgah di hadapanku, mencuci bathinku dan pikiranku yang kurasa masih kotor dan memberikan rejeki yang melimpah buat aku dan keluargaku.
Aku mengharapkan berkah Ramadhan akan duduk di sampingku dan membimbingku ke jalan dan arah yang lebih baik yang selalu diajarkan oleh Allah di dalam kitab Al Qur'an.
Aku mengharapkan pahala Ramadhan akan memberikan berkah yang melimpah buatku karena aku yakin Allah akan memberikan pahala yang berlipat-lipat bilamana kita melaksanakan apa-apa yang diajarkannya melalui Rosulnya, Nabi Muhammad S.A.W.
Malam tadi aku terbangun dari tidurku karena dibangunkan oleh istriku untuk makan sahur namun perasaan dingin mengusik kalbuku dan kulitku namun Aura Ramadhan mengajakku untuk bangun dan makan sahur bersama istriku dan anak-anakku. Tidak ada perasaan dingin sesaat aku makan sahur walaupun tidak pakai heater, kareta heater di rumah yang kami sewa nampaknya sedang ada masalah supply gas. karena saat kami nyalakan heaternya tercium bau bensin atau gasoline. Namun semangat menyambut puasa Ramadhan tidaklah mengganggu kami untuk berpuasa Ramadhan pertama kali di Canberra.
Kulihat anak-anakku pada kedinginan untuk bangun pagi-pagi untuk bersantap makan sahur tapi tetap mereka punya semangat untuk berpuasa. Walau pun suhu udara -5 degree tapi mereka tetap semangat untuk melawan rasa dingin yang singgah di kulit mereka agar mereka bisa berpuasa di Bulan Ramadhan tahun ini.
Aku pun tak merasakan dingin saat aku makan sahur tapi setelah datangnya waktu subuh, mulailah aku merasakan rasa dingin itu menyentuh kulitku dan mencoba mengusik-ngusik tulangku dan terpaksalah aku kembali ke tempat tidur sambil menunggu istriku untuk Sholat Subuh Berjamaah dan kulihat anak-anakku pun melakukan hal yang sama seperti aku karena terdengar suara-suara mereka dari dalam kamar tidur mereka.
Setelah Sholat Subuh berjamaah aku pun kembali masuk ke kamar tidurku dan mencoba untuk tidur sambil melakukan zikir-zikir kecil sambil menyelimutkan Selimut Wol yang berwarna putih yang selalu menemani tidur kami di musim winter ini.
Dan kulihat dari jendela kamarku, matahari sudah mulai beranjat terbit dan aku langkahkan kakiku untuk melihat kondisi cuaca hari ini di internet dan aku menemukan -5 degree C. Nampak olehku ku ada embun yang berupa es yang duduk diatas genteng-genteng dan hinggap diatas rumput-rumput yang hijau di sekitar rumahku.
Insya Allah, aku bisa menjalankan ibadah Puasa di Bulan Ramadhan 1433 H ini lebih baik dari tahun-ahun sebelumnya. Amin.
Canberra, 20 Juli 2012.
No comments:
Post a Comment