LULUSAN TEKNIK MESIN - MAU JADI APA?

Artikel ini saya coba tulis berdasarkan pandangan saya mengenai lulusan Teknik Mesin, Karena kebanyakan orang beranggapan bahwa lulusan Teknik Mesin kerjanya hanya di Bidang Automotive saja seperti kerja di perakitan sepeda motor atau mobil.

Saya pun pernah berpikiran seperti itu sewaktu diterima di jurusan Teknik Mesin di tahun 1990 lalu di Fakulitas Teknik Universitas Sriwijaya., Karena Waktu itu saya ingin melamar ke Teknik Civil tahunya diterima di Teknik Mesin. Alhamdulillah, aku keterima di PTN. Yang penting kuliah di Negeri. jadi nggak harus keluar uang banyak. Waktu itu biaya kuliah per semester sekitar 120 ribu rupiah termasuk uang praktek. Tentunya sekarang lebih mahal malah bisa berpuluh juta rupiah.

Tentunya anggapan saya terhadap Teknik Mesin itu hanya berhubungan dengan Automotive itu salah. Buktinya kita diajari Mengelas, mengikir dan menggambar..Tapi memang Yang digambar tidak jauh dari roda gigi, piston saja. Ibaratnya kalau sejak kecil kita diajari menggambar pemandangan, tentu yang kita gambar adalah dua buah gunung dan matahari. Aku nggak tahu apakah di perkuliahan teknik mesin masih saja diajarkan menggambar piston dan roda gigi saja, kenapa nggak diajarkan menggambar lainnya seperti system perpipaan dan lain-lain.

Tapi saya dengar sekarang nampaknya sudah ada beberapa universitas yang mewajibkan kuliah teknik mesin mampu mengoperasikan software, dan tentunya sangat bagus orientasinya untuk perkembangan lulusan Teknik Mesin bila ingin terjun di dunia kerja. Sehingga nggak harus selalu kerjanya di dunia Automotive saja.

Saya pun heran kenapa orang selalu berpikiran seorang Lulusan Teknik Mesin harus bisa Bongkar Mobil..Dan itu yang membuat saya rada takut waktu itu karena aku nggak tahu dimana aku bisa magang untuk mendapatkan ilmu jadi mechanic dan akhirnya setelah lulus aku hanya punya ilmu sedikit mengenai bongkar mesin mobil.

Ternyata pemikiran aku salah, bahwa nggak ada keharusan lulusan seorang sarjana teknik mesin harus bisa bongkar mesin mobil, karena aku melihat banyak kakak-kakak kelasku kerjanya di Oil & Gas, Pulp & Paper, dan lain-lain selain bidang Manufacturing. Tapi kesadaranku itu terlambat datangnya karena aku belum punya modal apapun juga untuk bekerja di bidang seperti itu. Dan aku harus ikut training-training yang setidak-tidaknya membutuhkan modal yang besar.

Kenapa kubilang terlambat? seharusnya sebelum aku lulus sarjana teknik dengan gelar ST, setidak-tidaknya aku bisa menggambar dengan menggunakan AutoCad, mengerti dunia kerja dan memahami apa yang kurencanakan untuk masa depanku. Sehingga aku pun tidak menunggu sekian lama untuk mencari pekerjaan. Bila misalnya aku bisa menguasai AutoCad (drawing dengan menggunakan komputer), dan bidang pekerjaan yang mempunyai peluang kerja yang besar seperti Engineering Consultant dan Jadi Client (Pertamina, Chevron, PT Badak NGL dll)

Tapi lulus pun harus mempunyai nilai yang baik dan bagus sehingga memudahkan saya untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik seperti menjadi Client dengan gaji mantap dan permanent. Namun nilaiku IPK pas-pasan yakni 2,76 saja sehingga aku selalu gagal untuk ikut seleksi menjadi yang lebih baik walaupun aku sering lulus dalam seleksi awal. Pernah saya ikut test di Chevron Indonesia untuk menjadi permanent staff sampe 3 periode dan hasilnya tetap saja, gagal deh..hehehehee. Khan kata orang..kegagalan itu adalah keberhasilan yang tertunda...hehehe..Ya tetap optimis saja deh.

Kalau anda ingin cepat mendapatkan pekerjaan, usahakan nilai IPK anda diatas 2, 8 skala 4 atau kalau bisa diatas IPK 3. Dan ku rasa itu bisa didapatkan mengingat sekarang ada istilah semester pendek jadi bisalah digunakan untuk memperbaiki nilai. Kalau jaman saya dulu mana ada yang seperti itu, sehingga kadang harus kuliah 7 tahun dulu kalau mau dapat nilai bagus diatas 3.

Kalau IPK 2,76 yach nasibnya akan seperti saya inilah kerja sebagai tenaga tidak tetap alias tenaga kontrak. Nggak punya karier tapi punya banyak kawan, Tapi sebenarnya bisa juga hidup kok walau jadi tenaga kontrak. yang penting punya banyak teman, baik terhadap teman dan mengerti teman. Tapi itu menurut pendapat saya saja. karena kerja dan info kerja tidak terlepas dari teman.

Bila anda ingin bekerja sebagai design engineer atau bekerja di Engineering Consultant sebelum jadi Client , hendaknya yang harus diperhatikan sebelum lulus, yaitu:
1. Seorang lulusan Teknik Mesin bila dia ingin bekerja di Engineering Consultant biasanya posisinya sebagai Mechanical Engineer - Static , Mechanical Engineer - Rotating dan Piping Engineer.
2. Seorang lulusan Teknik Mesin setidak-tidaknya minimal harus bisa AutoCad. walaupun ada beberapa software yang perlu juga diketahui dan sesuai dengan bidang diambilnya.
3. Setidak-tidaknya harus sudah paham apa yang dimaksud dengan pompa, kompressor, vesel, heat exchanger, piping, valve dll.Tapi kalau tidak tahu pun tak apa-apa, tapi kemungkinan peluang itu kecil.
karena kebaanyakan yang melamar biasanya mempunyai sedikit bekal mengenai bidang pekerjaan yang diaambilnya. Misalnya : mereka mencari Engineer dengan pengalaman 2 tahun, anda coba aja melamar walau anda masih fresh engineer, toh anda sudah mengetahui mengenai piping, pompa ataupun vesel.

Nanti saya coba menuliskan secara global apa-apa saja yang dipelajari selama di kuliah dan hubungannya dengan bidang pekerjaan yang kita ambil nantinya.


= = = = =  = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

http://pujanggapiping.blogspot.com.au/2012/06/privat-belajar-piping-design-online.html