Aku ingin tahu khabar kamu..?
Sudah lama aku tak berjumpa dengan kamu, sejak aku meninggalkan Kota Kerteh untuk mencari nafkah di Kuala Lumpur. Aku sudah kehilangan jejak dirimu.
Saat ini aku kembali ke Bandar Kerteh dan sengaja untuk mencarimu kembali. Dan ini merupakan sesuatu banget buat aku bila aku bisa melihat keberadaan dirimu di sana. Walau aku tak sempat mengenalmu lebih dekat karena aku merasa aku tak mungkin memilikimu tapi aku melihat wajahmu sudah merupakan sesuatu banget untuk diriku dan berada di dekatmu pun cukup memberikan sesuatu banget untuk nafasku.
Walau kamu tak secantik Paris Hilton, tapi kamu orang baik yang pernah aku kenal. Walau kamu tak semanis Angnes Monika, tapi kamu sesuatu banget buat diriku, Walau kamu tak mempesona seperti Rosa, tapi kamu bisa membuatku selalu melamunkan dirimu. Tapi walaupun begitu, kecantikanmu, kemanisanmu dan pesonamu sungguh membuat hatiku berdebar bila melihatmu, karena kamu adalah wanita solehah yang pernah aku kenal. Itu yang membuatku tak bisa berkata-kata bila melihat dirimu dan ada didekatmu. Dirimu kuanggap bagaikan Oki Setiani Dewi yang sering membuat air mataku menetes bila melihatnya karena rasa keharuan yang tak mungkin bisa aku miliki.
Akhirnya Bus yang kutumpangi malam itu telah sampai di halte Bandar Kerteh, Dan setelah kuucapkan terima kasih kepada Pak Sopir, aku keluar dari Bus tersebut. Bus nya nyaman banget dan ada tv nya lagi sehingga perjalanan 6 jam dari Kuala Lumpur ke Kerteh tak terasa sama sekali. Dan kulihat waktu saat itu sudah menunjukkan pukul 4 malam.
Setelah aku turun dari Bus..kusengajakan bus bergerak terlebih dahulu sebelum aku menyebrang ke arah Apartment yang terletak di lokasi Bandar Kerteh. Dan aku menuju ke Apartment 2.A.2 dimana tempat tinggalku dahulu selama aku masih di Kerteh. Sebelum aku masuk ke dalam apartment, aku jumpa Pak Security yang menjaga Apartment pada malam hari dan nampaknya Beliau tak menyangka aku sudah meninggalkan Apartment tersebut sekian lamanya. Karena saat beliau menyapaku, Beliau bertanya," Baru pulang kampung Pak. Ya Pak..kujawab sambil tersenyum dan aku minta ijin ke Beliau untuk naik ke lantai 4 dimana aku tinggal dahulu yang masih tersisa rekan satu kamarku, Si Fahmi. Dan aku misscall dia dan kubilang aku dah nyampe nich. Dan tak lama kemudian pintu kamar terbuka.
Assalamulaikum Bro..Sapaku
Waalaikum Salam Bro..,jawab kawanku
Wadow..Besar banget koper mu Bro...," kata kawanku lagi.
Iya nech..namanya pindahan khan masih banyak barang-barang ku yang tak sempat aku bawa ke Kuala Lumpur kemaren. Beruntung kamarku dulu belum ada yang menempati sehingga aku masih merasa aman untuk menempatkan barang-barangku di kamarku dahulu., "jawabku menjelaskan ke kawanku.
Ya tujuan aku sebenarnya ke Kota Kerteh untuk mengambil barang-barang, pakaian-pakaian dan lain-lain untuk kubawa ke Kuala Lumpur. Karena sewaktu aku meninggalkan Kerteh aku terburu-buru dan tak sempat semua barang-barang kubawa semuanya. Jadi aku membawa 2 koper ke Kerteh dengan harapan semua barang-barangku saat kubawa ke Kuala Lumpur.
Setelah aku masuk ke dalam rumah dan duduk di kursi tamu yang ada di dalam kamar itu. Iseng-iseng kutanya tentang Dinda..gadis yang menjadi impianku saat aku di Kerteh.
"Apa khabar Dinda, Bro.??? Masih dia kerja di Procurement ?? tanyaku
"Oh Dinda..Aku dak nampak dia lagi Bro..Kudengar khabar dia sudah di Kuala Lumpur juga Bro, jawab kawanku.
"Tapi aku tak tahu di mana kerja dia sekarang bro...Aku cuma dengar khabar dia ada di Kuala Lumpur.
Oh gitu Bro... jawabku tersenyum.
Padahal dalam hatiku ..aku merasa sedih karena tak bisa kulihat Dinda lagi di Kerteh. Tapi udahlah nggak usah dipikirin wong itu hanyalah cerita cinta yang telah usang yang tak mungkin akan kuraih kembali. Padahal rencananya esok pagi mau ikut ke kantor cuma ingin berjalan-jalan dan siapa tahu bisa berjumpa dengan Dinda.
"Kamu sendiri bro yang salah kenapa dahulu kamu tak coba dekati dia..Beraninya cuma mandang doang,"
kata kawanku..
"Kamu sendiri bro yang salah, kenapa harus meninggalkan Kerteh untuk kerja di Kuala Lumpur. Makanya kamu nggak bisa jumpa dia lagi,"kata kawanku .
"Kamu sendiri bro yang salah...
eeeeeettttt langsung kupotong cerita kawanku itu..kamu kok ikut-ikutan pujangga piping yang selalu mengulang-ulang kata di awal..Khan nggak enak sama pujangga piping bro. cari ide lain bro, kataku lagi.
Sorry..Stew..aku ikut-ikutan Pujangga Piping karena aku suka membaca blognya Bro..
Akhirnya kamu berdua terdiam dan duduk terpaku. Aku terpaku dalam lamunanku akan cerita cinta yang telah usang dan kawanku terpaku dengan hasratnya dengan kekasihnya yang jauh di Jakarta.
Akhirnya temanku minta ijin untuk pamit tidur dan aku pun tetap terpaku dengan tatapan hampaku menikmati gelapnya malam itu. Menikmati malam yang penuh bintang dengan perasaan hampa justru sesuatu yang tidak banget deh..
Aku akhirnya termenung di dalam kamar membayangkan wajah Dinda yang sudah mulai aku lupa karena sudah lama banget tidak melihat dia.
Sedang ...Apa ..Dan Dimana ....Dirimu Yang Dulu Kucinta..
Aku Tak Tahu dan Tak Lagi Tahu Kamu Berada....Dinda..
Dan akhirnya Stewart tertidur dengan kesedihan yang mendalam akan cerita cintanya yang telah usang.
Salam, 25 November 2011
No comments:
Post a Comment