Saya masih ingin menulis mengenai kisah-kasih saya dan istri saya selama kami melakukan perjalanan ke Beijing dan kali ini saya uraikan rencana perjalanan kami di Beijing dan memang tak banyak yang kali lihat selama di sana dan hanya sebahagian saja.
Hari Pertama di Beijing (Tianjin, Wang Fu Jing, Pasar Malam, Forbidden City Hotel)
Kami tiba di China sekitar pukul dua siang waktu setempat dan kami melakukan perjalanan dari Tianjin ke Beijing dengan menggunakan kereta api cepat. Dan tiba di hotel sekitar pukul tujuh malam. Dan kami searching di internet mengenai waktu sholat dll. Dan setelah sholat Maghrib, kami pun mencari tempat makan yang dekat hotel dan setelah itu kami ke Jl. Wang Fu Jing untuk berbelanja di pasar malam dan mencari makanan untuk sahur di hotel. Dan kami menemukan Mc Donald. Setelah itu kami kembali ke Hotel.
Hari Kedua di Beijing.
Pagi sekitar jam 3.30 saya bangun untuk sahur karena waktu subuh sekitar pukul 4 subuh dan kami hanya makan Burger yang isinya ikan. Dan setelah itu sekitar jam 7 pagi , kami menyusun barang-barang kami dan kami berencana pindah hotel yaitu ke hotel Sangrilla Kerry Center tapi karena kami ingin ikutan tour tembok cina, ming tomb, tempat kerajian batu giok dan tempat pengobatan traditional china. Maka kami titipkan tas kami di receptionist hotel dan kami pun memesan hotel untuk hari minggu dimana kami akan kembali lagi ke hotel itu untuk kembali menginap 1 malam.
Jadi hari kedua kami berjalan ikut package tour yag ada di hotel untuk mengunjungi apa yang disebutkan diatas..
Jadi dari hotel kami langsung menuju ming tomb, tempat kerajinan batu giok, tempat pengobatan tradional china dan terakhir baru ke tembok china. Dan kami tiba di hotel Forbidden sekitar pukul tujuh malam dan kami langsung pesan taxi untuk membawa kami ke Hotel Sangrilla Kerry Center. Dan rupanya kami tersasar karena sopir taxi membawa kami ke hotel sangrilla yang lainnya. Rupanya di Beijing ada sekitar 6 atau 7 hotel Sangrilla. Dan akhirnya kami dibantu oleh reseptionist hotel sangrilla yang salah sasaran untuk menuju ke hotel sangrilla tepat sasaran. Dan dengan menggunakan taxi kami pun berangkat ke hotel itu dan tiba kami di sana dan kami pun check in dan setelah itu kami cari twmpat buka puasa. Dan setelah itu cari tempat berbuka dan istri saya nggak mau makan karena dia masih kahwatir tempat itu halal atau haram karena walau rumah makan muslim tapi ada jual minuman keras juga. Jadi satu hari itu istriku nggak makan.
Hari ketiga di Beijing..(Sangrilla Hotel, Niujie Street dan Masjid)
Saya nggak sahur pagi harinya karena tak ada makan yang bisa kami makan. karena masalah khawatir tadi. Dan paginya saya nekadkan menuju ke Niujie untuk mencari makanan-makanan muslim yang halal karena saya dengar di sana salah satu pusat orang islam. Dan istri saya nggak bisa ikut karena dia ada simposium di hotel itu dan setelah menyakinkan diri akhirnya saya ke Niujie dengan menggunakan taxi. Dan setelah sampai niujie , saya pun masuk ke halaman masjid di sana dan setelah itu keluar untuk mecari makanan. Dan saya mendapatkan supermarket kecil tempat makanan muslim. Dan banyak yang saya beli di sana. Tapi yang jelas ada mie instant yang saya beli. karena saya nggak bisa beli yang lainnya karena harus dimasak dulu. Dan setelah menjalankan sholat Jum'at saya pun kembali ke hotel dan malamnya kami diam d hotel saja.
Hari ke Empat di Beijing.
Saya sahur dengan makan mie instant dan paginya saya lihat-lihat situasi sekitar hotel tempat kami menginap. Sebenarnya saya ada rencana jalan sendirian ikut paket tour tapi rupanya ketika istri saya tahu, dia langsung kecewa dan sedikit marah dan aku pun sadar akan kesalahanku dan akhirnya aku membatalkan rencanaku ikut tour. Dan Alhamdullah, travel biro yang ada di dalam hotel Sangrilla Kerry Center bisa memakluminya dan bersedia membatalkan tanpa potongan apapun juga.
Jadi seharian saya berjalan sendiri di sekitar hotel dan siangnya setelah sholat zuhur , istri saya mengajak saya ke Ya Show untuk berbelanja alias shopping. Dan memag ramai dan ramai orang-orang yang ada di sana karena di samping harga murah juga kwalitas lumayan bagus. Jadi harga bisa di tawar 70 % dari harga barang. Kalau di Ya Show harus pandai-pandai menawar barang. Dan malamnya kami ikut jamuan makan malam yang diadakan oleh panitia seminar dan kami dijamu dengan 7 jenis makanan Dan setelah itu masuk ke kamar hotel lagi..
Hari Kelima di Beijing..
Kami check out dari hotel sekitar pukul enam pagi karena kami berencana ikut tour yang diadakan oleh hotel Forbidden City dimana kami akan menginap. Dan setelah sampai hotel karena belum bisa masuk, maka kami pun menitipkan barang-barang bawaan kami di reseptionist hotel dan kami pun memesan paket tour untuk ke Forbidden City, Summer Palace dan Temple Of Heaven an dibawa juga ke tempat usaha mutiara dan kain sutra. Dan sekitar pukul enam sore kami pun tiba di hotel forbidden City. Sehabis maghrib kami pun menuju ke Wang Fu jing yang ada pasar malamnya untuk membeli oleh-oleh dan banyak betul oleh-oleh yang kami beli sehingga kami pun harus pake gesek kartu kredit . Setelah borong oleh-oleh kami pun balik ke hotel.
Hari ke Enam,
Pagi-pagi sekali kami ke Ya Show , karena rupanya istri saya belum cukup belanjanya dan kami ke ya show pake Subway karena istri saya pengen naik subway. Dan kami tiba di Ya Show sekitar pukul 7 pagi dan belum juga tokonya buka. Jam 8 baru buka tokonya. Dan setelah berbelanja di sana kami pun bergegas balik ke hotel karena kami mau mengejar perjalanan ke Tianjin. Dan setelah check out kami pun naik taxi ke station kereta api dan segera bergegas masuk dan naik kereta menuju ke Tianjin dan saya pun merasa belum nyaman karena belum sampai ke bandara Tianjin. Dan kami pun dari stasiun kereta naik taxi menuju ke bandara dan yang saya lakukan hanya pasrah dan ikhlas karena karena masalah bahasa lagi.
Tapi yang jelas orang-orang sana pada ngerti semua dan punya feeling bagus. Walaupun pake bahasa tarzan tapi mereka mengerti dan sabar melayani pertanyaan kita.
Akhirnya kami tiba di Bandara dan langsung check in dan langsung ke masuk ke ruang tunggu.
Sekitar pukul 4 sore pesawat AIR ASIA membawa kami kembali ke Kuala Lumpur.
Salam Kuala Lumpur 27 Pebruary 2011
No comments:
Post a Comment